Saat arwah telah pergi dari raga manusia, maka secara otomatis hampir semua fungsi organ dalam tubuh akan berhenti bekerja. Namun pernahkah kamu membayangkan apa yang terjadi sesaat setelah manusia meninggal? Dikutip dari India Times, sesaatsetelah manusia meninggal akan adalima hal yang dapat terjadi pada tubuhnya sepertiberikut ini.
1. Algor Mortis (suhu tubuh menyesuaikan lingkungan sekitar).
Algor mortis merupakan sebuah tahap yang dialami oleh tubuh saat sudah meninggal, di mana perubahan suhu tubuh post mortem akan menyesuaikan dengan suhu lingkungan sekitar. Atau yang disebut dengan "death chill", yakni saat tubuh mayat perlahan kehilangan kehangatan yang awalnya dikisaran 37 C perlahan menyesuaikan diri dengan suhu ruang sekitar, hingga mencapai 0,8 C.
2. Tubuh dapat berkedut dan elastis.
Beberapa jam setelah kematian, tubuh mayat berkedut dan cenderung elastis/lentur. Hal ini disebabkan akibat otot jaringan cenderung berkontraksi sehingga menghasilkan pergerakan pada bagian-bagian tubuh tertentu. Jika kontraksi cukup tinggi, maka kedutan dapat benar-benar terlihat oleh orang lain dan membuatnya tampak seolah-olah tubuh benar-benar hidup kembali.
3. Kulit wajah menjadi lebih elastis.
Tahukah kamu bahwa wajah manusia menjadi bebas kerut dan kencang setelah mati? Hal tersebut disebabkan karena otot-otot di wajah tak lagi berkontraksi, sehingga hal tersebut akan menyebabkan wajah lebih elastis dan bebas dari kerutan.
4. Timbulnya suara-suara tertentu dari mayat.
Pada kasus tertentu, mayat dapat mengeluarkan suara-suara, entah itu suara buang gas maupun suara-suara lainnya. Hal tersebut disebabkan kombinasi rigor mortis yang berarti kekakuan sendi (termasuk otot-otot tali pusat) dan gas yang disekresikan oleh bakteri dalam usus kita dapat menyebabkan tubuh mati menjadi kentut, berdecit, dan bahkan mengerang.
5. Tubuh dapat meledak.
Ketika manusia meninggal, secara otomatis akan ada banyak gas yang tersimpan di dalam tubuh. Dan ketika sistem tubuh telah berhenti, maka tak ada darah yang terpompa keluar-masuk serta tak ada sinyal otak yang dikirim. Selain itu akan ada gas yang terperangkap dalam tubuh dan dalam kondisi tertentu tubuh dapat meledak akibat kelebihan gas tersebut meskipun hal itu sangat jarang terjadi.
