Dalam pertandingan sepakbola menang kalah sudah menjadi hal yang biasa, namun berbeda dengan pertandingan sepakbola yang dilakukan oelh para penduduk suku Aztec di Meksiko. Di mana bagi mereka yang kalah maka nyawanya akan dikorbankan untuk para dewa, terdengar sangat mengerikan namun itu merupakan sebuah budaya yang sudah melekat sejak dulu kala.
Dikutip dari bbc.com, nama sepakbola tersebut adalah "Ullamaliztli" yang dimainkan dalam sebuah arena atau lapangan yang disebut Tlachtli. Arena yang digunakan dalam permainan menyeramkan yang sudah aja semenjak 3000 tahun silam ini dipisahkan oleh 2 dinding miring sejajar yang disisipi tiga buah piringan batu setinggi 8-10 meter. Jadi, jelas berbeda dengan pertandingan sepakbola umumnya.
Para pemain diharamkan untuk menendang bola menggunakan tangan, mereka hanya diperbolehkan untuk menggunakan kakinya dan memantulkan bola menggunakan bagian tubuh lain seperti pinggangnya. Sedangkan bola yang digunakan terbuat dari karet elastis yang cenderung sangat sulit untuk dikontrol.
Mirip dengan sepakbola, setiap tim terdiri dari 7 orang dan semuanya akan bekerja sekuat tenaga agar terhindar dari kekalahan. Karena anggota tim yang kalah akan langsung dipersembahkan nyawanya untuk para dewa, sekian lama tak terdengar, permainan mengerikan ini kembali dilangsungkan pada tahun 2006 silam sebelum akhirnya dihentikan karena banyaknya cekaman dari berbagai pihak.
Pada tahun 2017 lalu, konon Ullamaliztli kembali dilangsungkan di kota Teotihuacan. Turnamen tersebut diikuti oleh 10 tim namun tak diketahui apakah turnamen tersebut benar-benar berlangsung. Jikapun turnamen tersebut berlangsung, maka hal itu akan kembali menghidupkan budaya suku Aztec yang telah ada semenjak ribuan tahun lalu.