Sebuah perkelahian terjadi antara penduduk di desa Dhol, Bangladesh, namun perkelahian tersebut bukan disebabkan karena masalah besar melainkan karena memperdebatkan sebuah sinetron. Bahkan akibat perkelahian ini menyebabkan sedikitnya 100 orang terluka.
Dikutip dari independent.co.uk, awalnya para penduduk desa berkumpul di sebuah restoran di distrik Habiganj untuk menyaksikan sinetron Kiranmala, yang merupakan serial produksi India. Dalam serial tersebut menceritakan tentang seorang putri pejuang yang menyelamatkan umat manusia dari kejahatan, saking serunya para penduduk desa malah saling ejek hingga akhirnya perkelahian pun pecah.
Bahkan untuk melerai keributan tersebut pihak kepolisian harus menembakkan peluru karet dan gas air mata. Akibat tak hanya menyebabkan luka-luka saja, fasilitas restoran pun ikut menjadi korban perkelahian konyol tersebut. Mereka juga tak ragu untuk menggunakan pisau dan tongkat untuk saling melukai.
Menurut keterangan dari Yasinul Haque, selaku kepala kepolisian pihak setempat, kejadian tersebut bermula dari dua orang yang saling beradu argumen tentang sinetron tersebut, kemudian adu argumen tersebut berubah menjadi pertempuran antar kelompok. Tak cukup di restoran, pagi harinya mereka kembali melanjutkan perkelahian tersebut di tempat lain.
Diantara 100 orang yang terluka dalam perkelahian tersebut, 15 orang diantaranya memerlukan perawatan di rumah sakit. Akibat kejadian ini banyak yang menyalahkan pihak televisi karena menyiarkan sinetron yang sama sekali tidak mencerminkan budaya asli Bangladesh.
Halini diperparah dengan tiga kasus wanita yang bunuh diri orang tua mereka menolak untuk membelikan pakaian mahal seperti yang dikenakan sang putri.