Setiap tahun, jutaan orang di seluruh penjuru dunia berbondong-bondong mendaftarkan diri ke perguruan tinggi. Hal ini guna melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan meraih titel di jurusan mereka masing-masing. Setelah itu mereka berharap bisa mendapatkan pekerjaan sesuai bidangnya.Setiap tahun pula jutaan orang merayakan kelulusan dari perguruan tinggi, menghadiri acara wisuda dengan didampingi keluarga dan sahabat, melempar toga ramai-ramai dengan wisudawan lainnya, dan menempelkan foto wisuda mereka dengan ukuran besar di dinding rumahnya.
Di era yang lazim disebut revolusi industri 4.0 ini, ijazah SMA rupanya tidak seberharga seperti beberapa dekade lalu. Di era 80 dan 90-an, para lulusan SMA sudah dianggap profesional dan mampu menduduki posisi tinggi di suatu perusahaan atau instansi sehingga kebanyakan mudah mendapatkan pekerjaan di kantor, tentunya dengan gaji yang lebih dari cukup.
Namun sekarang, jangankan menduduki jabatan di kantor, untuk melamar sebagai buruh pun para lulusan SMA harus bersaing ketat antara satu sama lain. Ini dikarenakan jumlah lapangan pekerjaan yang tersedia berbanding terbalik dengan jumlah angkatan kerja yang terus membludak setiap tahunnya. Hal ini menuntut para angkatan kerja, khususnya fresh graduate SMA untuk meng-upgradediri mereka dari berbagai aspek, salah satunya pendidikan.
Pertanyaannya, apakah selembar ijazah kuliah bisa menjadi "senjata" ketika memasuki dunia kerja yang penuh persaingan? Nah,setelah selesai membaca tulisan ini, kamu akan sadar bahwa ijazah sarjana dengan IPK sempurna sekalipun tidak bisa menjamin masa depanmu akan secerah yang kamu impikan.
Tak seperti jenjang SD, SMP, dan SMA yang cenderung berfokus pada pencapaian akademik, perkuliahan memiliki prospek yang jauh lebih luas daripada sekadar belajar di kelas dan memperoleh nilai yang baik. Kampus merupakan medan bagi para mahasiswa untuk benar-benar menemukan jati diri mereka dan tujuan hidup mereka yang sebenarnya, yang sebelumnya belum berhasil mereka temukan di bangku SMA.
Kampus menjadi saksi bisu sebuah transformasi dari sosok siswa yang hanya tekun belajar menjadi sosok mahasiswa yang selalu ingin meng-improve kualitas diri mereka dan haus akan pengalaman dan hal-hal baru. Kampus jugalah yang mencetak mahasiswa-mahasiswi tangguh yang menjadi pewaris peradaban bangsa mereka serta pemegang bendera perubahan global. Untuk menjadi mahasiswa yang tangguh, dibutuhkan lebih dari sekadar keaktifan di kelas dan nilai/IPK yang tinggi. Berikut hal-hal lain yang tak kalah penting dari IPK dan perlu diperhatikan mahasiswa.
1. Mengikuti organisasi.
Ketika berbicara seputar kehidupan kampus, pastinya kita tidak terlepas dari pembahasan mengenai organisasi. Ya, mahasiswa dan organisasi adalah dua hal yang tak terpisahkan. Di kampus, terdapat banyak sekali organisasi yang bisa diikuti oleh mahasiswa, baik organisasi yang berskala nasional seperti PMII, PKPT IPNU-IPPNU, HMI, dll, maupun organisasi internal seperti himaprodi/HMJ, BEM, DEMA, dan SEMA.
Bergabung dengan satu organisasi memang bukan suatu kewajiban bagi mahasiswa, namun rasanya kurang afdholdan sangat disayangkan sekali jika selama empat tahun kuliah kita tidak mencicipi yang namanya organisasi. Sebab, berorganisasi memiliki banyak manfaat untuk mahasiswa, yakni sebagai berikut.
a. Memperluas jaringan (networking).
Berorganisasi memberi kesempatan bagi mahasiswa untuk mengenal orang-orang baru dari berbagai latar belakang yang berkumpul dalam satu wadah untuk mencapai satu tujuan yang sama. Tak bisa dipungkiri, networking adalah salah satu hal yang berperan besar terhadap kesuksesan kita di masa depan. Semakin luas lingkup pertemanan kita, maka semakin terbuka lebar pula kesempatan kita untuk melebarkan sayap.
Misalnya, jika tidak berorganisasi kita hanya memiliki 10 orang teman. Dan saat kamu sedang mencari pekerjaan, hanya satu atau dua orang saja yang dapat memberimu informasi tentang pekerjaan yang sesuai dengan minat dan skill kamu. Sedangkan jika berorganisasi, temanmu akan bertambah hingga ratusan bahkan ribuan. Bayangkan saja, akan ada berapa banyak yang memberimu informasi tentang lowongan pekerjaan atau bahkan memberi kamu lapangan pekerjaan di perusahaannya.
b. Melatih soft skill.
Kemampuan berkomunikasi dengan baik, teamwork, leadership,public speaking, time management, kemampuan beradaptasi, dan berpikir kritis adalah beberapa softskill yang wajib dimiliki seluruh mahasiswa dari jurusan apapun. Semua soft skill tidak cukup hanya diasah di dalam kelas.
Organisasi merupakan tempat terbaik untuk meningkatkan soft skillmahasiswa agar siap terjun ke masyarakat dan memasuki dunia karir. Tak bisa dipungkiri, di era modern seperti sekarang ini perusahaan-perusahaan mencari karyawan yang tidak sekadar mumpuni dalam hal kompetensi, tetapi juga unggul dari segi soft skillsebab orang-orang dengan soft skill yang baik diyakini dapat membawa kemajuan bagi perusahaan tersebut.
c. Melatih kedewasaan mental.
Kedewasaan seseorang tidak ditentukan oleh usianya. Tak jarangkamu menemui orang-orang dengan usia yang masih belia, namun caranya bersikap dan membawa diri sudah sangat dewasa. Sebaliknya, kamu juga sering menemui orang dengan usia yang lebih tua namun masih bertingkah tidak dewasa, bahkan kekanak-kanakan.
Kedewasaan memang tidak bisa dilatih hanya dengan duduk di kelas atau diam sambil membaca buku. Kedewasaan bisa terasah ketika kamu dihadapkan pada situasi-situasi sulit yang menuntut untuk mengambil keputusan dan tindakan secara nyata. Hal ini bisa kamu dapatkan melalui organisasi. Dalam organisasi,kamu akan selalu menghadapi tantangan dan permasalahan, baik berupa perbedaan pendapat, perselisihan, maupun gangguan dari luar. Berorganisasi akan melatih kemampuan problem solvingkamu dan mengubah cara pandangmu terhadap suatu masalah.
2. Mengasah hard skill dan bakat.
Seperti yang telah disebutkan di atas, ijazah sarjana dengan IPK yang sempurna sekalipun tidak bisa menjamin kesuksesanmu di masa depan. Persaingan dunia kerja yang begitu sengit mengharuskanmu untuk tidak hanya memiliki backgroundpendidikan yang tinggi, tetapi juga menguasai keahlian (hard skill) yang dibutuhkan di dunia kerja saat ini seperti programming, desain grafis, fotografi, videografi, dan kemampuan berbahasa asing.
Selagi masih menjadi mahasiswa, ada baiknya menginvestasikan waktu untuk belajar hal-hal baru daripada membuang-buang waktu untuk bersantai atau bersenang-senang tanpa tujuan yang jelas. Cobalah meluangkan waktu untuk mendalami satu atau beberapa hard skilldi atas tanpa mengesampingkan kewajiban sebagai mahasiswa. Carilah informasi mengenai tempat kursus atau pelatihan dengan biaya terjangkau.
Selain hard skill,kamu juga memiliki potensi terpendam yang sering disebut bakat. Cobalah menggali bakat yang ada dalam diri kamu dan asah melalui UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) yang ada di kampus. UKM-UKM tersebut difasilitasi oleh kampus dan kamu tidak perlu lagi membayar unuk bergabung dengan mereka.
3. Mengikuti kompetisi.
Setelah mengasah hard skill dan bakat kamu melalui kursus, pelatihan maupun UKM, mengapa tak mencoba keberuntungan dengan mengikuti perlombaan atau kompetisi sesuai bidang yang kamu tekuni? Mengikuti kompetisi sebenarnya bukan hanya sekadar mencoba keberuntungan, tetapi juga untuk mengukur sejauh mana kamu mengasah kemampuan yang kamu miliki. Selain itu, berpartisipasi dalam perlombaan juga melatih mentalmu dalam bersaing dengan orang lain.
Semakin sering mengikuti kompetisi, semakin kamu terbiasa menghadapi kekalahan maupun menerima kemenangan. Kompetisi juga bisa memacumu agar terus menerus meningkatkan skill dan bakat kita tanpa henti. Coba cari informasi tentang perlombaan di mading kampusmu, di sosial media, internet, maupun media cetak. Jangan ragu-ragu juga untuk mengajak dan menawarkan teman-temanmu ikut perlombaan tersebut sehingga kalian bisa melakukan persiapan bersama, terutama untuk lomba tim.
Nah,di setiap perlombaan yang diikuti biasanya kamu akan menerima sertifikat, baik sertifikat untuk pemenang maupun untuk seluruh peserta. Kumpulkan sertifikat tersebut sebanyak mungkin karena sertifikat-sertifikat itu akan sangat bermanfaat untuk berbagai hal, seperti mengajukan beasiswa, melamar pekerjaan, hingga untuk keperluan melanjutkan studi S2 kamu. Prestasimu dalam perlombaan juga bisa kamu masukkan ke dalam CV.
4. Mengikuti pertukaran pelajar.
Yang keempat, masa kuliahmu akan semakin berkesan dan tak terlupakan jika kamu mendapatkan kesempatan untuk mengikuti pertukaran pelajar (Student Exchange)ke universitas maupun institut bergengsi di luar negeri. Pertukaran pelajar adalah eventyang dielu-elukan oleh banyak mahasiswa. Dalam kegiatan inikamuakan mendapat banyak sekali benefit,diantaranya mempelajari tentang perkuliahan di universitas atau institut di luar negeri, mendapat teman-teman baru, serta mempelajar kultur atau budaya negera tersebut.Plus,kamu akan bisa jalan-jalan gratis serta akomodasi hotel dan tiket pesawat yang dibiayai sepenuhnya oleh kampus. Hmmm, pasti kamu tidak akan mau melewatkan kesempatan ini.
Untuk mempersiapkan dirimu mengikutistudent exchange,kamu perlu meng-imporvebeberapa hal seperti kemampuan berkomunikasi, kemampuan berbahasa asing terutama bahasa Inggris, memiliki wawasan yang luas tentang segala hal, salah satunya tentang negara yang akan kamu tuju. Yang tak kalah penting, kamu harus menyiapkan paspormu sedini mungkin agar jika sewaktu-waktu ada kesempatanstudent exchange,kamu tak perlu lagi ribet mengurusnya.
5. Menjadi volunteer.
Salah satu karakter mahasiswa adalah peka terhadap lingkungan sekitar. Mahasiswa tidak hanya dituntut untuk unggul secara intelektual, tetapi juga bisa menggunakan kecerdasannya untuk membawa perubahan pada masyarakat. Salah satu caranya adalah dengan menjadi volunteerkegiatan-kegiatan sosial. Kamu bisa mencari informasi tentang komunitas-komunitas yang bergerak di bidang sosial, misalnya mengajar anak-anak yang jalanan, melakukan bakti sosial di lingkungan yang mayoritas warganya kurang mampu, hingga melakukan aksi peduli lingkungan seperti penghijauan dan reboisasi.
Melibatkan diri dalam kegiatan sosial semacam itu selain membuat waktu kita tidak terbuang sia-sia juga mampu menumbuhkan kesadaran dalam diri kita bahwa peran kita sebagai akademisi sangat dibutuhkan di masyarakat. Mahasiswa sebagai agent of changebertanggung jawab untuk menggerakkan masyarakat menuju arah yang lebih baik.
Nah, teman-teman, itulah tadi 5 hal yang perlu penting yang perlu kamu capai selagi masih menjadi mahasiswa. Jangan berbangga hanya karena aktif di kelas dan mendapatkan nilai yang baik, sebab nilai hanya sebuah angka yang mengukur intelektualitas kamu. Namun intelektualitas tersebut tidak akan terimplementasikan secara maksimal apabila kamu hanya tekun mempelajari mata kuliah, sementara banyak mahasiswa lainnya sudah bergerak jauh di depanmu dengan mempelajari hal-hal lain dan menambah pengalaman-pengalaman baru yang tidak bisa kamu dapatkan di dalam ruang kelas.