Manusia hidup tidak terlepas dari permasalahan yang dihadapi, tidak terkecuali permasalahan yang berpengaruh pada kesehatan psikologisnya. Respon manusia untuk bereaksi ketika menghadapi permasalahan atau situasi yang tidak menyenangkan bermacam-macam, dua yang sering dialami manusia adalah stres dan cemas. Sebenarnya kecemasan adalah reaksi yang wajar yang dapat dialami oleh siapapun, sebagai respon terhadap situasi yang dianggap mengancam atau membahayakan. Namun jika kecemasan tersebut berlebihan dan serta tidak sesuai dengan proporsi ancamannya, maka dapat mengarah kepada ganggu kecemasan atauanxiety disorder.
Apa ituAnxiety Disorder?
Jeffrey S. Nevid (2005) mendefinisikan anxiety atau kecemasan sebagai suatu keadaan emosional yang mempunyai ciri keterangsangan fisiologis, perasaan tegang yang tidak menyenangkan, dan perasaan aprehensif bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi. Sedangkan Sarwono (2012) menjelaskan kecemasan merupakan takut yang tidak jelas objeknya dan tidak jelas pula alasannya.
Anxiety Disorder sebenarnya merupakan payung besar yang melingkupi lima macam gangguan psikis, yaitu generalized anxiety disorder (GAD), post-traumatic disorder (PTSD), panic Attack,Fobia,obsessive-compulsive disorder(OCD).
1.Generalized anxiety disorder(Gangguan kecemasan umum).
Ini adalah perasaan cemas dan takut yang berlangsung terus-menerus serta tidak dapat dikendalikan perasaan bahwa suatu yang buruk akan terjadi, dan rasa ketakutan yang sangat kuat yang muncul pada sebagian besar hari selama periode enam bulan, dan tidak disebabkan oleh sesuatu yang berkaitan dengan fisik, seperti penyakit, obat-obatan, atau karena meminum terlalu banyak kopi.
Gejala gangguan tersebut meliputi kesulitan untuk dapat beristirahat, atau merasa teragitasi, kesulitan untuk berkonsentrasi, irritability, perasaan tegang yang berlebihan, gangguan tidur, dan keemasan yang tidak diinginkan.
2. Post-traumatic disorder (PTSD) atau gangguan stres pasca trauma.
Adalah sebuah gangguan kecemasan yang terjadi pada seseorang yang telah mengalami suatu peristiwa traumatik atau membahayakan dirinya.
Gejala-gejala pada stres, termasuk insomnia, agitasi, serta rasa cemas dan takut yang muncul dengan tiba-tiba, merupakan suatu yang biasa terjadi sesudah suatu peristiwa traumatik, seperti perang, pemerkosaan, penyiksaan, bencana alam, meninggalnya seseorang yang kita sayang dengan tiba-tiba, atau serangan teroris. Pada umumnya, gejala-gejala dari PTSD mencakup munculnya pikiran-pikiran yang menghidupkan kembali peristiwa traumatik secara berkala; rasa tidak terkait ata terhubung dengan orang-orang lain, dan kehilangan ketertarikan terhadap aktivitas keluarga dan peningkatan stimulasi psikologis, yang terlihat dari munculnya insomnia, irritability,dan terganggunya konsentrasi.
3.Panic Attack(Serangan panik).
Merupakan suatu situasi di mana seseorang mengalami serangan rasat takut atau panik yang sangat kuat dan berulang, sering kali diikuti oleh munculnya perasaan akan mengalami kematian atau musibah. Serangan panik ini dapat berlangsung selama beberapa menit hingga beberapa jam.
Gejala-gejala gangguan ini meliputi gemetar, pusing, rasa sakit atau tidak nyaman di bagian dada, peningkatan detak jantung, merasa tidak nyata, rasa panas dan dingin yang bergantian, keluarnya keringat, dan sebagai hasil dari semua reaksi fisik tersebut, yaitu ketakutan akan kematian, ketakutan menjadi tidak waras, atau kehilangan kendali. Banyak penderita mengalami ketakutan bahwa mereka akan mengalami serangan jantung.
Meskipun serangan panik sepertinya muncul begitu saja, namun sebenarnya serangan panik akan muncul sebagai akibat dari stres, emosi yang berlangsung untuk waktu yang lama, kekhawatiran mengenai sesuatu secara spesifik, atau pengalaman yang menimbulkan rasa takut.
4. Fobia.
Merupakan suatu ketakutan yang dilebih-lebihkan dan tidak realistis terhadap sejumlah situasi, aktivitas, atau objek tertentu. Terdapat banyak sekali jenis-jenis fobia, namun apapun penyebabnya, fobia merupakan sesuatu yang sangat menakutkan dan dapat menyulitkan para penderitanya.
5. Obsessive-compulsive disorder (OCD)atau gangguan obsesif kompulsif.
Merupakan gangguan kecemasan di mana seseorang merasa terjebak dalam pikiran-pikiran yang tidak diinginkan secara berulang dan menetap (obsesi) atau perilaku yang berulang dan dilakukan seperti ritual yang dilakukan oleh seseorang karena ia merasa tindakan tersebut harus dilakukan untuk menghindari datangnya suatu musibah (kompulsi).
Source
- Nevid, J. S. (2005). Psikologi Abnormal. Edisi Kelima. Jilid 1. Jakarta: Erlangga.
- Wade, C & Tavris, C. (2007). Psikologi. Edisi Kesembilan. Jilid 2. Jakarta: Erlangga.