Dalam psikologi, harga diri dipakai untuk menggambarkan secara sepenuhnya perasaan yang dirasakan tentang nilai pribadi (Cherry, 2019). Dengan kata lain, harga diri merupakanpenilaian dan evaluasi terhadap diri sendiri yang biasanya ada hubungannya dengan penghargaan diri.
Harga diri merupakan hal yang sangat penting. Karena dengan memiliki harga diri, seseorang bisa berperilaku baik ataupun buruk tergantung ke mana orientasinya. Harga diri memegang peranan penting dalam kesuksesan seseorang. Jika memiliki harga diri yang tinggi maka ia cenderung melakukan hal yang positif, begitu pun sebaliknya. Harga diri sangat berkaitan erat dengan cinta dan kepercayaan kepada diri sendiri. Ketika kita menyukai diri sendiri dan pendapat mengenai diri sendiri juga meningkat, maka kita akan berhenti mencari perhatian dari orang di sekitar (Singh, 2016). Maka, kita harus lebih menghargai diri sendiri agar bisa tercipta perilaku yang baik untuk mencapai hal yang kita inginkan.
Terdapat beberapa ciri untuk mengetahui apakah kita memiliki harga diri yang rendah, yaitu sebagai berikut.
1. Selalu berburuk sangka.
2. Tidak memiliki keinginan untuk mencoba hal baru.
3. Memiliki rasa takut yang berlebih.
4. Selalu membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Dalam harga diri atau self-esteem, terdapat beberapa komponen atau bagian yang berpengaruh dalam pembentukannya. Menurut Damar (2013), komponennya adalah sebagai berikut.
1.Penerimaan diri (self-acceptance), yaitu menerima diri sendiri apa adanya.
2. Menghormati diri sendiri (self-respect), yaitu memercayai apa yang kita lakukan dan menghargai diri sendiri.
3. Rasa percaya diri (self-confidence),yaitu percaya pada setiap potensi yang ada dalam diri.
4.Merasa puas terhadap diri sendiri (satisfication as a person), yaitu mengakui kekurangan diri dan bangga dengan apa yang dimiliki.
Menurut Ackerman (2019), ada beberapa cara untuk meningkatkan harga diri, yaitu sebagai berikut.
1. Membuat garis besar mengenai sifat dalam diri sendiri.
2. Menetapkan tujuan yang realistis.
3. Berhenti untuk menjadi seseorang yang perfeksionis.
4. Menjelajahi diri sendiri.
5. Bersedia untuk menyesuaikan diri.
6. Berhenti membandingkan diri sendiri dengan orang lain.
Pada kenyataannya, banyak remaja perempuan yang merasa bahwa mereka memiliki harga diri yang rendah. Haltersebutbergantung pada seperti apa kita mengukur harga diri masing-masing (Kalat, 2014).
Jadi, semua kembali kepada diri masing-masing. Kita harus mencoba melakukan penilaian dan evaluasi diri secara objektif agar bisa lebih mengenal diri sendiri dengan baik. Selain itu, ada banyak cara yang bisa kita lakukan untuk belajar agar dapat tercipta harga diri yang baik dan sehat.
Source
- Ackerman, C. E. (2019, November 17). What Is Self-Esteem? A psychologist Explains. Retrieved November 29, 2019, from PositivePsychology.com: https://positivepsychology.com/self-esteem/
- Cherry, K. (2019, September 30). Signs of Healty and Low Self-Esteem. Retrieved Desember 4, 2019, from Verry Well Mind: https://www.verywellmind.com/what-is-self-esteem-2795868
- Damar. (2013, Mei 17). Psikologi
- Kalat, J. W. (2014). Introduction to Psychology (Vol. 10e). Belomont: Cengage Learning. Retrieved Desember 4, 2019
- Singh, G. (2016, Maret 1). Importance of Self-Esteem in Life. Retrieved November 29, 2019, from Speakingtree.in: https://www.speakingtree.in/blog/importance-of-selfesteem-in-life