Self-leadership adalah proses memengaruhi diri sendiri untuk mencapai tujuan dan memotivasi diri dengan berpandangan ke depan, bertanggung jawab, tekun, dan memiliki keyakinan diri (McShane & Glinow, 2010). Untuk mewujudkan itu dapat terjadi dibutuhkan yang namanya self-leadership strategies. Self-leadership strategies sendiri mempunyai 5 elemen yang harus dilaksanakan agar self-leadership terwujud.
McShane & Glinow (2010) menuliskan bahwa 5 elemen itu adalah sebagai berikut,
1.Personal Goal Setting.
Menetapkan tujuan untuk diri sendiri yang akan menghasilkan perbaikan pada diri sendiri melalui proses yang sistematis dengan melibatkan pemikiran memutuskan dan eksekusi.
2.Constructive Though Patterns.
Pola pikir membangun yang positif dan dapat dipertanggungjawabkan membuat suatu karya menjadi lebih baik lagi.
3.Designing Natural Rewards.
Merancang atau membangun sebuah proses alami dalam pekerjaan dan menjadikan tugas sebagai sasaran dan dengan kata lain membuat perangkat baru yang sesuai dengan apa yang sedang masyarakat butuhkan.
4.Self-Monitoring.
Pemantauan diri sendiri untuk mengubah perilaku yang berorientasi pada kemajuan perusahaan
5.Self-Reinforcement.
Bentuk penguatan diri dalam suatu tujuan tertentu.
Self-leadershipadalah salah satu hal yang efektif untuk dilakukan karena melatih pemimpin atau kepemimpinan untuk mencapai tujuan organisasi tanpa karyawannya merasa perbedaan antara pemimpin yang berhasil dengan pemimpin yang efektif. Memang setelah dilakukan self-leadership akan menjadi keputusan sang pemimpin untuk mengembangkan atau menjalankan perusahaannya sesuai dengan berjalannya waktu dan dengan perubahan-perubahan yang terjadi pada masyarakat.
Pada akhirnya pemimpin harus mengetahui apa yang diinginkan oleh bawahannya dalam situasi apapun dan tugas apapun serta menyesuaikan gaya kepemimpinannya yang tepat untuk memenuhi kebutuhan para karyawannya.
Source
- McShane, S. L., & Glinow, M. A. V. (2010). Organizational Behavior (5th edition). Newyork: McGraw.
