Kamu mungkin baru mendengar istilah kistik pada jerawat. Lalu, apa sebetulnya jerawat kistik itu dan apa yang menyebabkan munculnya jerawat kistik pada bagian tubuh tertentu, terutama dagu di mana bisa sangat menganggu penampilan bahkan hingga menimbulkan rasa nyeri bagi penderitanya?
Jerawat model ini biasanya punya ciri khas, yakni berbentuk kecil-kecil, tumbuh dalam jumlah banyak dan menumpuk pada area wajah tertentu, mengandung nanah, meradang, dan berwarna kemerahan. Jerawat ini juga kerap meninggalkan bekas yang dalam pada kulit.
Mungkinkah ketidakseimbangan hormon menjadi satu-satunya faktor pencetus jerawat di dagu? Faktanya, kondisi pori-pori kulit wajah yang tertutup bersama sel kulit mati, sebum (minyak), dan bakteri juga menjadi faktor pemicu jerawat ini seperti pada umumnya jenis jerawat lainnya.
Simak ulasannya lebih lengkap, seperti dilansir healcure.com berikut ini.
1. Faktor hormonal
Faktor penyebab utama dan paling umum dari jerawat model kistik ini adalah ketidakseimbangan hormon yang dapat memengaruhi siapa saja dan usia berapa pun. Bagi para wanita, masalah jerawat kistik dan hormonal ini bisa terjadi saat ovulasi, kelahiran anak, menyusui, menepouse, kehamilan, dan siklus menstruasi.
Tak hanya itu, faktor gaya hidup dan terlalu banyak stres, dan diet tak seimbang dapat menyebabkan ketidakseimbangan hormon yang berakibat pada jerawat kistik tak hanya dagu, tapi juga sekitar mulut, pipi, bawah hidung, punggung, bahkan leher. Hormon utama yang memainkan peranan penting di sini, adalah progesterone, testosterone, dan DHEA-Swhose yang tinggi dan menyebabkan jerawat kistik.
2. Stres berlebih memperparah kondisi
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, jerawat kistik pada bagian dagu juga bisa disebabkan stres. Ketika seseorang stres, hormon kortisol akan meningkat. Ketika hormon ini pecah, maka akan membentuk testosterone dan DHEA-S. Hal ini pun akan mendorong lebih banyak produksi sebum dan menyebabkan timbulnya jerawat. Lebih lanjut, stres juga mengurangi produksi estrogen dan progesterone pada wanita di mana kedua hormon ini sangat penting mengurangi risiko jerawat.
3. Higienitas atau riasan
Penyebab lainnya adalah, higienitas alat-alat personal anda yang minim, misalnya telepon seluler yang menyentuh bagian dagu, atau tangan yang kotor saat kamu mengusap bagian wajah juga akan meninggalkan bakteri di kulit. Bahkan, beberapa kandungan pada alat rias dan make up juga dapat mengunci pori-pori dan mendorong timbulnya jerawat. Hindari penggunaan produk make up yang mengandung minyak.
4. Masalah pengaliran sistem limfatik
Jika kamu sering mengalami jerawat kistik pada bagian dagu, rahang, dan leher, bisa jadi karena adanya masalah pada pengaliran sistem limfatik. Sistem limfatik sendiri merupakan sistem sirkulasi yang berfungsi mengalirkan limfa (berasal dari plasma darah) atau getah bening di dalam tubuh. Hal ini pun berhubungan erat dengan akumulasi toksin di sekitar rahang, dan leher hingga menyebakan jerawat. Rajin berolahraga adalah salah satu cara yang dapat membantu, selain perawatan spesial lainnya.
5. Faktor genetika
Selain faktor di atas, ada beberapa juga faktor lainnya yang menjadi penyebab, di antaranya, faktor genetika atau keturunan dari keluarga. Tipe kulit berminyak juga dinilai rentan menderita jerawat jenis kistik ini.
Source
- healcure.com/lybrateblog