Kiper Cardiff City yang berasal dari Filipina, Neil Etheridge, merupakan pemain Asia Tenggara pertama yang berlaga di EPL (Liga Primer Inggris). Pria berusia 28 tahun ini baru memulai kiprah di Liga Primer Inggris setelah mengikuti Cardiff City yang promosi hasil juara Sky Bet Championship 2017-18. Etheridge lahir di London dari ayah orang Inggris dan ibu orang Filipina. Masa kecilnya dihabiskan di akademi sepak bola Chelsea dan Fulham.
Karir sepak bolanya setelah dewasa tidak berjalan mulus, dia bermain di Fulham, tapi terus menerus dipinjamkan ke 4 klub lain. Dia terus dipinjamkan ke Leatherhead, Charlton Athletic, Bristol Rovers, dan Crewe Alexandra. Menerima kenyataan tersebut, Etheridge hampir putus asa dan sempat akan pulang ke Filipina. Rumah dan mobilnya dijual dan hanya berkisar seminggu sebelum keberangkatan ke Filipina, tiba-tiba dia mendapat tawaran kontrak jangka pendek di Oldham. Etheridge menerima tawaran tersebut dan tugasnya adalah menghangatkan bangku cadangan. Dia harus tidur di sofa rekan setim untuk menghemat uang.
Satu-satunya penampilannya di Oldham adalah melawan klub Preston North End di kompetisi Johnstones Paint Trophy. Seminggu setelah pertandingan tersebut, dia ditawari untuk bermain di Charlton, dan kemudian Walsall. Baru di klub Walsall dia bisa berkembang dan bermain lebih dari 100 kali dalam dua tahun. Penampilan apiknya mendapat perhatian manajer Cardiff, Neil Warnock, yang akhirnya menariknya ke klub tersebut. Dan disinilah Etheridge mulai bersinar, ikut mengantarkan Cardiff City menjadi juara Divisi 1.
Sebagai pendatang baru di EPL, ternyata kiprah Etheridge tidak meredup. Dia masuk nominasi PFA Player of the Month untuk bulan Agustus. Mungkin dia satu-satunya pemain yang paling kurang dikenal dibanding nominasi lannya seperti Virgil Van Dijk serta Sadio Mane dari Liverpool, Lucas Moura dari Tottenham Hotspur, Marcos Alonso dari Chelsea, atau Benjamin Mendy dari Manchester City.
Selama 3 pertandingan pertama EPL, Etheridge dan Cardiff City berhasil meraih clean sheet 2 kali serta menyelamatkan tendangan penalti 2 kali.
Karirnya di EPL mendapat pujian kiper lainnya di Asia Tenggara dan dijadikan sumber inspirasi termasuk oleh kiper Indonesia, Awan Setho Raharjo.
Dua tendangan penalti yang diselamatkan oleh Etheridge berasal dari Callum Wilson (AFC Bournemouth) serta Kenedy (Newcastle United). Saat ini Cardiff City masih berada di peringkat 15 klasemen sementara EPL, dan belum pernah meraih kemenangan. Tapi setidaknya kiprah Etheridge tidak terlalu memalukan sebagai pemain Asia Tenggara pertama yang bermain di EPL. Semoga banyak pemain Asia Tenggara terutama dari Indonesia yang bisa mengikuti jejaknya di masa depan.
Source
- https://www.theguardian.com/football/2018/may/07/neil-etheridge-cardiff-city-goalkeeper-week-away-from-going-back-to-philippines
- https://www.cardiffcityfc.co.uk/news/2018/august/neil-etheridge-nominated-for-pl--pfa-player-of-the-month/
- https://www.premierleague.com/news/824958