Setelah kurang lebih dua bulan dihentikan akibat pandemi Corona, kini Liga Inggris diberitakan akan kembali bergulir pada 17 Juni 2020 mendatang. Laga antara Manchester City vs Arsenal dan Aston Villa vs Sheffied United bakal menandai kembalinya kompetisi. Kecuali empat tim tersebut, 16 tim lainnya sudah bermain 29 kali. Jadwal penuh satu pekan berisi 20 tim baru akan digelar pada 19-21 Juni.
Liverpool hampir pasti bakal menjadi juara liga musim ini dengan selisih 25 poin dari peringkat kedua, Manchester City. Si merah hanya butuh dua kemenangan dari 9 laga yang tersisa untuk mengunci gelar. Itu berarti musim ini menjadi saat bagi mereka untuk 'berbuka puasa' setelah hampir 30 tahun selalu gagal keluar sebagai juara.
Musim ini bisa jadi memang menjadi musim terbaik Liverpool selama berkiprah di Premier League. Hanya seri dan kalah masing-masing sekali dengan sisanya selalu meraih kemenangan menjadi bukti kedahsyatan armada Juergem Klopp tersebut. Bahkan tim-tim yang seharusnya menjadi pesaing mereka seperti Manchester City, MU, Chelsea dan Arsenal tak dapat berbuat banyak untuk menggoyahkan dominasi The Reds.
Tak satu pun dari mereka yang dapat menaklukan Liverpool. Margin 25 poin dari pesaing terdekat membuat kompetisi semakin kurang menarik, sesuatu yang jarang terjadi di kompetisi sebesar Premier League dalam kurun satu dekade terakhir. Liverpool sangat superior musim ini.
Puncaknya andai City takluk atas Arsenal dan Liverpool bisa mengatasi perlawanan Everton pada laga yang akan digelar di antara tanggal 19-21 Juni, The Reds bisa memastikan gelar menjadi milik mereka saat itu juga. Bisa dibayangkan bagaimana pecahnya Inggris ketika saat-saat tersebut hadir. Salah satu klub terbesar di Britania Raya setelah 30 tahun akhirnya bisa menjadi juara, Inggris pasti memerah saat itu juga!
Sayangnya, perayaan yang selalu diimpi-impikan oleh Liverpudlian di seluruh dunia nampaknya bakal gagal terwujud. Hal ini berkaitan dengan aturan yang diterapkan sebagai bentuk antisipasi penyebaran virus Corona. Salah satunya adalah aturan bahwa pertandingan akan diselenggarakan tanpa penonton. Itu artinya, Liverpool bakal merayakan atau mengangkat trofi tanpa disaksikan oleh fans fanatik mereka. Kemungkinan-kemungkinan tersebut juga telah dibayangkan oleh salah satu pemain andalan mereka, Virgil Van Dijk.
Tidak ada orang yang mau bermain tanpa fans. Tentu jika kami akhirnya juara tanpa ada orang di stadion maka saya sangat kecewa, ujar Van Dijk seperti dilansir BBC. Namun kami akan tetap fokus sampai nantinya ada keputusan akhir. Yang jelas jika Liverpool juara maka itu hanya untuk fans. Ujarnya menambahkan.
Hal senada juga diungkapan oleh Kapten Liverpool, Jordan Henderson. Menurutnya akan sangat aneh jika menjuarai Liga Inggris tanpa hadirnya penonton.Tentu saja itu akan terasa berbeda, karena jika Anda memenangi trofi dan menerimanya tanpa supporter akan sangat aneh, kata Henderson dikutip dari BBC.
Mesikipun demikian, sang Kapten memilih untuk tetap fokus menyelesaikan kompetisi musim ni dengan baik. Tapi ini masih belum berakhir. Kami masih memiliki pekerjaan yang harus dilakukan dan kami masih perlu tampil di level tertinggi sampai musim ini benar-benar selesai, karena kami ingin menyelesaikannya setangguh mungkin untuk memastikan ini jadi musim yang penuh, ucap pemain 29 tahun tersebut.
Adanya kebijakan social distancing kemungkinan juga membuat perayaan juara semakin terasa hampa. Jika biasanya bus pemain dari tim juara akan keliling kota dan disambut meriah oleh fans mereka, Liverpool mungkin harus rela menjadi juara yang tidak bisa merasakannya.
Antiklimaks memang, sesuatu pencapaian yang luar biasa tak bisa dirayakan dengan sempurna. Perasaan senang dan sedih tentu bercampur aduk di hati para Liverpudlian. Meskipun begitu tidak akan ada orang yang membisikan Next Year lagi di telinga mereka. Hari tersebut tetap akan menjadi hari yang bersejarah bagi mereka semua. Dan dari saya, selamat berbuka puasa, Liverpool!
Source
- BBC, bola.com, kompas.com