Jika menggemari komik dan film superheroes, hampir pasti kalau kamu tahu superhero X-Men dari Marvel Comics. Jauh sebelum Marvel Cinematic Universe mulai populer satu dekade lalu, Marvel sudah mencoba menggempur pasar film dunia dengan karakter superheroes mereka seperti Spider-Man dan X-Men. Dan secara umum mereka memang nggak gagal-gagal amat walau jelas tidak sesukses Marvel Cinematic Universe. Spider-Man (dimiliki hak ciptanya sebagai film oleh Sony Pictures) sukses disutradarai Sam Raimi dan Tobey Maguire jadi aktor Spider-Man yang sukses dengan trilogi.
Foto: WhatCulture
Sementara film X-Men memang bisa dikatakan sukses tapi akan banyak perdebatan di sana. Namun setidaknya film bioskop X-Men (di-publish oleh 20th Century Fox dan kini jadi milik Disney Group) dibuat lebih banyak ketimbang Spider-Man era Sam Raimi.
Nah, mumpung akhir pekan apa salahnya maraton nonton semua film X-Men, kan? Tapi perlu diingat kalau film bioskop X-Men ini punya alur yang bisa jadi membingungkan jika ditonton tidak sesuai urutan. Urutan yang dimaksud bisa "cerita berkesinambungan sesuai timeline/linimasa" atau "sesuai tahun rilis film".
Urutan mana yang ideal? Ini tergantung selera karena tiap film X-Men memiliki kisah yang berdiri sendiri. Jika menonton film-film bioskop X-Men sesuai timeline cerita, maka urutan yang disarankan adalah:
1. X-Men: First Class.
2. X-Men Origins: Wolverine.
3. X-Men: Days of Future Past.
4. X-Men: Apocalypse.
5. X-Men: Dark Phoenix.
6. X-Men.
7. X-Men 2.
8. X-Men: The Last Stand.
9. The Wolverine.
10. The New Mutant.
11. Logan.
Menonton film-film X-Men dengan urutan seperti ini akan memberikan urutan kisah yang tepat karena dimulai sejak masa muda Professor Xavier dan Erik Magneto. Tapi tidak sedikit fans film X-Men yang menyarankan untuk menonton berdasarkan urutan tahun rilis tiap film saja. Alasannya agar lebih terasa perubahan yang terjadi di tiap rilisan film. Plus ceritanya juga tidak akan berbeda dari ditonton sesuai timeline.
Nah, jika ingin menonton berdasarkan urutan tahun rilis tiap film, maka kamu bisa mulai menonton film X-Men dari:
1. X-Men (2000).
2. X-Men 2 (2003).
3. X-Men: The Last Stand (2006).
4. X-Men Origins: Wolverine (2009).
5. X-Men: First Class (2011).
6. The Wolverine (2013).
7. X-Men: Days of Future Past (2014).
8. Deadpool (2016).
9. X-Men: Apocalypse (2016).
10. Logan (2007).
11. Deadpool 2 (2018).
12. X-Men: Dark Phoenix (2019).
13. The New Mutants (2020).
Menarik dilihat kalau menonton film X-Men secara urutan timeline, Deadpool agak sulit mau diletakkan di mana. Sementara dua film Deadpool jelas-jelas sangat terintegrasi dengan munculnya beberapa karakter komik X-Men seperti Cable dan Colossus.
Banyak pendapat mengatakan kalau idealnya jika secara timeline, Deadpool dan Deadpool 2 cocok ditonton setelah X-Men Origins: Wolverine. Alasannya karena di X-Men Origins: Wolverine ada karakter Deadpool, namun masih dalam versi menyedihkan dan tidak seperti Deadpool yang jadi film solo. Walau sama-sama diperankan Ryan Reynolds, Deadpool di film X-Men Origins: Wolverine desainnya sangat jelek. Reynolds konon bahkan mengaku menyesal membintangi film itu walau lewat film itu juga potensi film solo Deadpool membesar dan kemudian jadi kenyataan.
Desain Deadpool yang kurang bagus di X-Men Origins: Wolverine / Foto: LadBible
Terlepas mau ditonton secara timeline/linimasa atau secara tahun rilis, maraton film X-Men akan menghabiskan berjam-jam waktu senggang kamu. Persiapkan diri, pop corn dan minuman segar, dan nikmati sederet film superheroes yang tergolong monumental ini. Harapannya sekarang semoga film X-Men dalam semangat Marvel Cinematic Universe segera dibuat berhubung Disney sudah memiliki hak untuk itu. Tapi tentu saja itu semua masih sebatas rencana, setidaknya sampai pandemi Covid-19 berlalu dari dunia.