Terkadang, sebagian dari kita sering merasa menyesal karena tidak bisa mengendalikan emosi dengan baik. Emosi berlebihan tidak hanya memberikan dampak buruk untuk diri kita sendiri, namun juga untuk semua orang yang ada di sekitar kita. Salah satu solusi yang bisa kita lakukan untuk mengendalikan emosi adalah dengan melakukan meditasi.Sebelum menjelaskan tentang meditasi itu sendiri, apa sih emosi itu?
Emosi merupakan reaksi menyenangkan atau tidak menyenangkan terhadap suatu peristiwa tertentu. Emosi dasar individu mencakup emosi positif dan emosi negatif. Emosi positif yaitu perasaan-perasaan yang diinginkan dan membawa rasa nyaman, seperti santai, tenang, senang, rileks. Sedangkan emosi negatif yaitu perasaan-perasaan yang tidak diinginkan dan menjadikan kondisi psikologis yang tidak nyaman. Emosi negatif adalah suatu keadaan dalam diri seseorang yang dirasakan kurang menyenangkan sehingga memengaruhi sikap dan perilaku individu dalam berhubungan dengan orang lain, seperti sedih, kecewa, putus asa, marah, dendam, depresi.
Bagaimana kita bisa mengendalikan emosi negatif yang meluap-luap agar tidak merugikan diri sendiri dan juga orang lain di sekitar kita?
Sebelum kita dapat mengendalikan emosi dengan baik, kita harus mengenali emosi yang kita miliki dulu nih. Untuk dapat membedakan emosi positif dan emosi negatif yang dialami, kita harus memiliki kecermatan dalam mengenal emosi. Goleman (2003) mengartikan mengenal emosi atau kesadaran diri sebagai kemampuan untuk mengenali perasaan yang sedang terjadi tepat pada waktunya kemudian dapat memerhatikan perasaan tersebut dari waktu ke waktu tanpa terpengaruh oleh perasaan yang sedang dialami dan mengetahui kecenderungan diri dalam situasi tersebut. Orang yang memiliki kemampuan mengenal emosi dengan baik akan dapat memberi nama pada masing-masing emosi yang dirasakan dan dapat memprediksi emosi yang akan muncul atau dengan cara menyebutkan nama emosi tersebut. Sedangkan orang yang tidak dapat mengenali emosi yang sedang dialami dapat dikatakan orang yang buta emosi.
Bradberry dan Greaves (2007) menyebutkan unsur-unsur untuk mengenal emosi itu sendiri, yaitu:
1. Menyadari emosi sekaligus memerhatikan pikiran dan tanda-tanda fisik yang sedang terjadi pada saat itu juga. Misalnya detak jantung lebih cepat, ketegangan otot, bernapas pendek, atau sesak napas.
2. Mampu membedakan intensitas emosi yang sedang dirasakan.
3. Mengetahui kecenderungan diri saat sedang merasakan emosi tertentu.
Meditasi awalnya adalah salah satu praktik ajaran Budha. Disadari atau tidak, dengan rajin bermeditasi, para pendeta Buddha menjadi piawai melatih otak mereka. Dengan menggunakan teknologi mental yang telah berusia 2500 tahun itu yaitu memerhatikan kerja otak sendiri mereka mengembangkan keahlian mengendalikan mental dan menghindari lonjakan emosi, selain membuka jalan ke arah ketenangan, welas asih, dan kegembiraan.
Cara sederhana melakukan meditasi.
1. Duduklah dengan tegak di tempat yang nyaman untuk melakukan meditasi
2. Rilekskan seluruh tubuh
3. Bernapaslah dalam-dalam sambil berfokus pada setiap aspek pernapasan, misalnya suara napas atau paru-paru yang mengembang saat terisi udara
4. Perluaslah fokus ke seluruh tubuh. Sadari apa yang dialami oleh setiap indra. Jangan menilai atau terlalu terfokus pada sensasi tertentu
5. Terimalah setiap pikiran dan sensasi yang muncul dan sadari apa yang dirasakan tanpa menilai dengan berkata kepada diri sendiri
6. Lakukan terus menerus dan rasakan manfaatnya. Jika ada yang mengganggu, bisa diulangi sampai tubuh merasa lebih fresh.
Source
- Bradberry, T., & Greaves, J. (2007). Menerapkan EQ di Tempat Kerja dan Ruang Keluarga. Yogyakarta: Think
- Goleman, D. (2003). Kecerdasan Emosional. Jakarta: Gramedia