Banyak sekali orang mengungkapkan kerinduan terhadap Jogja lewat unggahan di media sosial. Mulai dari kangen waktu kuliah, piknik, hingga kulinernya. Jogja dan Gudeg menjadi salah satu alasan bagi siapa pun untuk pulang kembali ke Jogja. Bagi siapa pun yang pernah berkunjung ke Jogja, rasanya seperti wajib datang kembali suatu hari nanti.
'Pulang' ke Jogja bukan seperti pulang kampung. Di kota yang istimewa itu menyimpan beragam nostalgia yang berkesan bagi banyak orang. Mulai dari presiden, menteri, hingga siapa saja pernah singgah di sana. Banyak orang bilang setiap sudut Jogja menyimpan banyak kenangan.
Sejenak meninggalkan keramaian Kota Jogja, kamu dapat menepi di perbatasan Kota Jogja dengan Kabupaten Bantul, tepatnya di Kotagede. Sebuah kawasan yang menjadi kunci adanya daerah istimewa tersebut.
Ketika kembali lagi ke Jogja, rasanya tidak lengkap bila tak mampir ke Kotagede. Kotagede menyimpan banyak hal, mulai dari sejarah, spiritual, dikenal sebagai kota kerajinan logam dunia, hingga ragam kuliner Jogja yang sudah melegenda. Salah satunya gudeg Jogja yang bisa kamu jumpai di setiap sudut kota.
Salah satu tempat yang tepat untuk menembus kerinduan ke Jogja adalah menikmati sarapan pagi di Gudeg Mbah Medi Kotagede. Mbah Medi berjualan gudeg Jogja sudah 20 tahun lebih. Setiap harinya ia berjualan gudeg di Jalan Purbayan Kotagede atau AMM Kotagede ke selatan sekitar 200 meter.
Setiap pagi hari jam 05:30 sampai 09:30 pagi kamu bisa menikmati ragam nasi atau bubur gudeg khas Kotagede lengkap yang berbeda dengan di pusat Kota Jogja. Gudeg Mbah Medi Kotagede adalah gudeg basah yang dimakan dengan kuah manis atau pedas yang menggugah selera. Gudeg Mbah Medi berbeda seperti di Wijilan misalnya, yang menyajikan gudeg kering saja. Kelezatan Gudeg Mbah Medi Kotagede layak untuk dicoba, apalagi harganya kaki lima dan rasanya bintang lima.
Menurut cerita yang berkembang di masyarakat Jogja, awal mulanya gudeg dibuat oleh para prajurit Kerajaan Mataram Islam pada abad ke-15, tempatnya di sekitar Kotagede. Kala itu Kotagede adalah sebuah kawasan hutan belantara yang ditumbuhi berbagai macam pohon-pohon besar. Untuk membuat sebuah ibu kota kerajaan, tentunya harus membuka lahan atau menebangi banyak pohon tersebut.
Waktu itu banyak pohon yang ditebang, salah satunya pohon nangka yang berbuah muda yang begitu melimpah. Buah nangka muda itu diolah para prajurit kerajaan menjadi kudapan yang lezat, berkembang, dan dikenal sekarang bernama gudeg itu sendiri.
Kalau rindu tak terbendung, kamu bisa mencari informasi terkait Gudeg Mbah Medi Kotagede. Apalagi kini akibat pandemi Covid-19, ia juga berjualan secara online, seperti melayani pesanan nasi boks.
Melalui akun media sosial @gudegkotagede, mbah Medi berbagi informasi menarik terkait gudeg Kotagede. Minimal lewat update tersebut bisa mengobati kerinduanmu. Kamu pun bisa mengagendakan pulang ke Jogja untuk sekadar bernostalgia. Jadi, apakah kamu sudah rindu Jogja dan kangen gudeg?
Source
- www.instagram.com/gudegkotagede