Pendidikan mengenai sejarah sangatlah penting bagi kita, khususnya anak-anak muda. Kita diwajibkan tahu bagaimana proses serta kejadian apa saja yang terjadi sebelum adanya kita di negara ini. Termasuk sejarah mengenai siapa para pahlawan yang telah gugur di masa lampau.
Jika membicarakan mengenai pahlawan, pahlawan revolusi tidak akan pernah bosan untuk dibahas kisahnya. Salah satunya Mayor Jenderal Donald Isaac Pandjaitan yang lahir pada tanggal 9 Juni 1925 di Balige, Toba Samosir. Berikut ini beberapa fakta mengenai Mayor Jenderal D.I Pandjaitan yang perlu kamu ketahui.
1. Latar pendidikan Sang MayJen.
MayJen Pandjaitan bersekolah dari SD-SMA di Indonesia lalu ia melanjutkan sekolah militer. Namun karena saat itu negara berada di bawah kependudukan Jepang, ia diharuskan mengikuti latihan Gyugun. Ia juga belajar di Associated Command and General Staff College, Amerika Serikat serta mengikuti kursus Militer Atase pada tahun 1956.
2. Jabatan-jabatan sebelum Mayor Jenderal.
Sebelum menyandang gelar Mayor Jenderal, Pandjaitan pernah menerima banyak sekali jabatan. Dikutip dari merdeka.com, jabatannya di antaranya adalah Komandan Batalyon di TKR (saat ini TNI), Komandan Pendidikan Divisi IX/Banteng di Bukittinggi pada tahun 1948, Kepala Staff Umum IV (Supplay) Komandemen Tentara Sumatra, Pimpinan Perbekalan Perjuangan Pemerintah Darurat Republik Indonesia (PDRI), Kepala Staf Operasi Tentara dan Teritorium (T&T) I Bukit Barisan di Medan, dan Kepala Staf T&T II/Sriwijaya di Palembang. Keren, ya!
3. Punya istri yang cantik dan anak-anak yang manis.
Tidak hanya kariernya yang cerah, D.I Pandjaitan juga memiliki keluarga yang harmonis. Istrinya bernama Marieke Pandjaitan Tambunan. Bersama sang istri, mereka juga dikaruniai enam orang anak yaitu Catherine Pandjaitan, Masa Arestina, Ir (Ing) Salomo Pandjaitan, Letjen Hotmangaraja Pandjaitan, Tuthy Kamarati Pandjaitan, dan Riri Budiasri Pandjaitan. Semua anak-anaknya masih diberikan umur panjang hingga saat ini. Kamu bisa melihat cerita mereka mengenai sang ayah di YouTube.
4. Prestasi yang bisa dijadikan panutan.
Mayjen Pandjaitan pernah diberikan kesempatan oleh tokoh Gereja Protestan Jerman, de Klen untuk berpidato menggunakan bahasa Jerman. Selain itu, dikutip dari Wikipedia, ada prestasi lainnya yang bisa dijadikan panutan darinya, yaitu keberhasilannya membongkar rahasia pengiriman senjata dari Republik Rakyat Tiongkok (RRT) untuk PKI. Dari situ diketahui bahwa senjata-senjata tersebut dimasukkan ke dalam peti-peti bahan bangunan yang akan dipakai dalam pembangunan gedung Conefo (Conference of the New Emerging Forces). Senjata-senjata itu diperlukan PKI yang sedang giatnya mengadakan persiapan untuk mempersenjatai angkatan kelima.
5. Saat malam 30 September 1965.
Kisah D.I Pandjaitan saat malam mengenaskan itu menjadi sorotan banyak publik karena sebelum turun menemui pasukan Cakrabirawa, ia menggunakan seragam tentara lengkap dan tersenyum kepada semua anaknya. Mayor Jenderal D.I Pandjaitan turun dengan gagah serta berdoa sebelum pada akhirnya ia ditembaki di halaman depan rumahnya.
Nah, itulah beberapa fakta mengenai Mayor Jenderal Donald Isaac Pandjaitan yang wajib kamu ketahui untuk mengingat jasanya di masa lampau. Adakah yang menjadikan sang Mayjen sebagai panutan?