Air merupakan zat organik yang sangat dibutuhkan oleh semua makhluk hidup. Secara biologis air berperan sebagai pengisi cairan sel dan metabolisme dalam tubuh. Air juga berperan dalam pembentukan darah, enzim, dan hormon serta berperan sebagai media transportasi dan detoksifikasi.
Dalam kehidupan sehari-hari keberadaan air juga tidak kalah penting. Air digunakan untuk memasak, mencuci, mandi, dan lain sebagainya. Intinya kehidupan semua makhluk hidup sangat bergantung terhadap ketersediaan air.
Sayangnya tingginya kebutuhan akan air berbanding terbalik dengan ketersediaan air bersih untuk dikonsumsi. Setiap musim kemarau selalu saja terdapat daerah yang mengalami kekurangan ketersediaan air bersih. Perbedaan topografi dan iklim di setiap daerah memang memengaruhi siklus air dan secara langsung memengaruhi ketersediaannya.
Jika di sekitar tempat tinggal kamu tidak tersedia pabrik pengolah air atau semacamnya, maka jangan berkecil hati terlebih dahulu. Terdapat berbagai cara sederhana untuk mengolah air menjadi siap dikonsumsi. Salah satunya adalah dengan menggunakan daun ketumbar.
Tanaman dengan nama ilmiah Coriandrum sativum L. ini sangat akrab dengan kehidupan kita, terutama bagi para ibu yang gemar memasak. Daun tanaman ini memiliki aroma yang khas dan sering kali digunakan sebagai bumbu berbagai macam masakan seperti kare.
Tanaman ketumbar termasuk tanaman rempah yang diambil bijinya sebagai komoditas utama. Meskipun demikian seluruh bagian tanaman dapat dimanfaatkan baik sebagai bumbu maupun obat taradisional.
Tanaman ini berasal dari dari Eropa Selatan, daerah sekitar Laut Kaspia. Sifatnya yang adaptif menjadikan tanaman ini banyak dibudidayakan di beberapa negara termasuk Indonesia. Tanaman herba ini memiliki ciri batang yang tidak berkayu dengan daun dan bunga majemuk yang bersusun, serta memiliki jenis akar tunggang.
Cara pengaplikasian.
Jika ingin menggunakan daun ketumbar sebagai penjernih air maka harus dibuat simplisianya terlebih dahulu. Simplisia adalah bagian dari tumbuhan yang telah dikeringkan dan diperuntukkan bagi berbagai keperluan.
Pilihlah daun ketumbar yang tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua. Letakkan pada wadah atau nampan dan jemur di bawah sinar matahari langsung. Proses pengeringan biasanya membutuhkan waktu 5-7 hari. Jika sudah benar-benar kering maka simplisia daun ketumbar tersebut dibungkus dengan kain muslin kemudian dijahit atau diikat dengan baik.
Letakkan bungkusan daun ketumbar tersebut pada wadah yang berisi air yang ingin diolah dan tunggulah hasilnya dalam tiga sampai empat hari. Bungkusan berisi simplisilia tersebut dapat diganti sesuai kebutuhan, maksimal pemakaian adalah 7-9 hari.
Cara kerja.
Tanaman ketumbar memiliki berbagai macam kandungan, di antaranya adalah vitamin C, kalium, seng, tembaga, dan selenium. Juga terdapat kandungan senyawa antioksidan berupa senyawa aliphatic aldehyde seperti deconal, decanal, cyclic, dan hydrocarbons. Senyawa tersebut berupa essential oil yang berfungsi sebagai antimicroba dan antioksidan. Menurut penelitian, jenis bakteri yang dapat dihambat pertumbuhannya adalah jenis bakteri Salmonella spp. Sehingga selain mampu menjernihkan air, daun ketumbar juga mampu berperan sebagai antimicroba.
Dalam menjernihkan air daun ketumbar bekerja sebagai bioabsorb yaitu menyerap materi berupa logam berat yang terlarut dalam air dengan cara melakukan pertukaran ion. Uniknya lagi kemampuan bioabsorb ini hanya dimiliki oleh beberapa jenis microba dan fungi saja.
Jenis logam berat yang mampu diserap oleh daun ketumbar di antaranya adalah cadmium, seng, mangan, timbal dan mercuri. Semuanya merupakan jenis logam berat yang berbahaya jika ikut dikonsumsi dan sampai masuk dalam sistem metabolime sel.
Dengan adanya kemampuan menghambat pertumbuhan bakteri dan kemampuan bioabsorb logam berat tersebut maka keadaan air yang sebelumnya keruh akan berubah menjadi lebih jernih. Hal tersebut dapat dibuktikan dengan keseimbangan PH dan penurunan temperatur atau suhu sebelum dan sesudah aplikasi. Logam berat yang terlarut dalam air akan meningkatkan suhu air sehingga tidak layak dikonsumsi.
Kelebihan lain dari aplikasi daun ketumbar sebagai penjernih air adalah biaya yang dikeluarkan relatif murah. Ketumbar banyak ditanam dan sering dijumpai di berbagai tempat sehingga untuk mendapatkannya tidaklah susah. Selain itu proses penjernihan air dengan metode ini sangat mudah, mulai dari pembuatan simplisia sampai aplikasinya bisa dilakukan siapa saja. Yang paling penting adalah cara kerjanya yang efektif dan tidak membutuhkan waktu yang lama.
Jadi, tunggu apa lagi! Jangan sia-siakan tanaman ketumbar kamu dan tetap kenali potensi tanaman di sekitar lingkunganmu.
Source
- Journal articles: Ausland, L. M. et. al. 2020. Growth Spectrum Complexity Dictates Aromatic Intensity in Coriander (Coriandrum sativum L.). Frontiers In Plant Science, Vol 11 (Page:462). www. frontiersin.org
- Book: Dalimartha, S. 2008. Atlas Tumbuhan Obat Indonesia Jilid 5. Pustaka Bunda, Jakarta
- Journal articles: Hou, Y. 2016. Biosorption of Cadmium and Manganese Using Free Cells of Klebsiella sp. Isolated From Waste Water. Plos One Journal. https://www.researchgate.net/publication/283303701
- Journal articles: Iqbal, M. J. et. al. 2018. Coriander (Coriandrum sativum L.) Bioactive Molecules and Health Effect. National Institute of Food and Technology, University of Agriculture, Faisalabad
- Journal articles: Pahrurrozi. Et.al. 2021. Penggunaan Daun Ketumbar (Coriandrum sativum L.) Sebagai Penjernih Air di Desa Meka Praya Tengah. Rengganis Jurnal Pengabdian Masyarakat. https://mathjournal.unram.ac.id/index.php/Rengganis