Kanker merupakan salah satu penyakit yang membahayakan bagi kesehatan tubuh manusia. Sering kita dengar, artis Indonesia meninggal akibat kanker (Jalil, 2017). Berita terbaru adalah kasus kematian Ria Irawan yang meninggal akibat kanker.
Selain kemoterapi, kanker dapat diminimalisir dengan tanaman herbal. Pemanfaatan tanaman herbal era ini telah menuai perhatian serius seiring dengan tren pasar obat-obat herbal terus meningkat. Salah satu tanaman obat kanker yaitu temu putih (Curcuma zedoaria) (Ishwara et al., 2002). Temu putih dipercaya dapat menyembuhkan kanker leher rahim, payudara, hati, paru-paru, leukimia, dan otak dan penyakit lain yang berhubungan dengan kanker dan tumor (Indriani, 2008).
Foto: Penampang melintang temu putih (Dok. Pribadi)
Backer dalam bukuFlora of Java memasukkan temu putih dalam marga Curcuma (Backer & van den Brink, 1968). Orang sering kesulitan membedakan temu putih, temu mangga, dan kunir putih (Jalil, 2019a). Padahal ketiga spesies tersebut berdiri terpisah menjadi spesies tersendiri. Walaupun demikian secara morfologis memang mereka memiliki kesamaan pada warna rimpang yang putih.
1. Deskripsi temu putih.
Foto:Habitus Temu Putih (Dok. Pribadi)
Daun berbentuk lanset, runcing, pangkal meruncing, tepi rata, warna midrib (ibu tulang daun) ungu, terdapat semburat ungu (Jalil, 2019b). Tipe batang semu, warna hijau. Rimpang putih, rasa daging pahit, dan terdapat bintil akar.
2. Kandungan kimia.
Rimpang temu putih mengandung kurkumin (Raina, 2011). Minyak atsiri yang terkandung misalnya kurkumenol dan sesquiterpen (Park et al., 2012). Temu putih juga mengandung polisakarida dan kurkuminoid (Indriani, 2008). Selain itu, kunyit putih juga mengandung senyawa kimia seperti curzerenone, zedoaron, diferuloylmethan, flavonoid, kurkumin, trimethoxyflavone, tetramethoxyflavone, tetrahydrodemethoxycurcumin, dihydrocurcumin, dan polifenol (Putri, 2014).
3. Penelitian pemanfaatan temu putih sebagai anti kanker.
Hasil penelitian Chan Minyi dkk dalam bukunya Anti Cancer Medical Herbs, temu putih mempunyai efektitivitas yang lebih tinggi untuk mengatasi kanker dan tumor (Indriani, 2008). Temu putih mengandung Ribosome Inactign Protein (RIP). Kandungan RIP ini yang bekerja dalam menonaktifkan perkembangan sel kanker (Putri, 2014). Kandungan temu putih memiliki aktivitas farmakologis sebagai antimikroba yang dapat memicu kanker (Shahriar, 2010).
4. Manfaat lain.
Temu putih dapat digunakan sebagai obat kudis, radang kulit, pencuci darah, perut kembung, dan gangguan pencernaan. Untuk mendapatkan manfaat temu putih, maka dapat menyeduh 1 sendok teh serbuk rimpangnya dengan setengah gelas air panas. Minumlah seduhan ini 4-5 kali.
Source
- Backer, & van den Brink, B. (1968). Flora of Java (Spermatophytes Only): Vol. III. The Auspices of The Rukserbarium.
- Indriani, Y. H. (2008). Temu Putih. Penerbit Swadaya.
- Jalil, M. (2017). Kanker Tak Lagi Angker. http://www.stainkudus.ac.id/berita-kanker-tak-lagi-angker-oleh-muhamad-jalil.html
- Jalil, M. (2019a). Sebagai tanaman obat, 13 empon-empon ini kaya akan manfaat. https://www.brilio.net/creator/sebagai-tanaman-obat-13-empon-empon-ini-kaya-akan-manfaat-ec3d47.html
- Jalil, M. (2019b). Keanekaragaman dan Asas Manfaat Keluarga Zingiberaceae di Dusun Jambean Kabupaten Grobogan. Life Science, 8(1), 64?74. https://doi.org/10.15294/lifesci.v8i1.29999
- Park, G., Eun, S., & Shim, S. H. (2012). Chemical constituents from Curcuma zedoaria. Biochemical Systematics and Ecology, 40, 65?68. https://doi.org/10.1016/j.bse.2011.10.001
- Putri, M. S. (2014). White Turmeric (curcuma Zedoaria): Its Chemical Subtance and the Pharmacological Benefits. Jurnal Majority, 3(7). http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/view/483
- Raina, M. H. (2011). Ensiklopedi Tanaman Obat untuk Kesehatan (1st ed.). Penerbit Absolut.
- Shahriar, M. (2010). Antimicrobial activity of the rhizomes of Curcuma zedoaria. Journal of Bangladesh Academy of Sciences, 34(2), 201?203. https://doi.org/10.3329/jbas.v34i2.6867