James R. Doty, MD seorang dokter ahli bedah saraf menuliskan kisah hidupnya dalam buku Into The Magic Shop. Ia seorang anak dari keluarga tidak mampu, ayahnya gemar meminum alkohol, ibunya sering depresi, dan kakaknya penakut, tidak bisa diandalkan. Saat liburan musim panas di usianya yang ke-12, ia berkunjung ke sebuah toko sulap. Bersama Ruth, seorang wanita tua, ibu dari pemilik toko sulap, ia belajar sihir yang sangat ampuh juga berbahaya jika digunakan dengan tidak bijak.
Perjalanan hidupnya naik turun secara drastis sampai akhirnya ia mempelajari hal yang sangat berarti. Ternyata selama ini ia belum bisa membuka hatinya dengan sempurna. Saat titik terendahnya, ia kembali mempelajari sihir yang diajarkan oleh Ruth, ia ulang-ulang lagi pelajarannya. Dr. Doty akhirnya menuliskan secara mnemonik untuk mengingat semua aspek yang ia pelajari. Itu adalah alfabet hati, C-D-E-F-G-H-I-J-K-L
Kenapa kita perlu membuka hati? Tentu saja supaya rasa damai dan nyaman menyelimuti kehidupan kita. Ambisi secukupnya, emosi sewajarnya, impian dan kepercayaan setinggi-tingginya. Nah, ini dia 10 hal yang bisa membuka hati kita.
1. C: Compassion (Belas Kasih).
foto: pexels.com
Belas kasih adalah pengakuan atas penderitaan orang lain dengan keinginan untuk meringankan penderitaan tersebut. Namun untuk bisa berbelas kasih pada orang lain, kita perlu menyayangi diri sendiri. Penuhilah cinta pada diri sendiri kemudian berikanlah cinta dan kebaikan pada orang lain.
2. D: Dignity (Kehormatan).
foto: pexels.com
Kehormatan adalah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Kadang kita menilai seseorang dari penampilan, cara bicara atau bersikap. Padahal kita semua sama. Lihatlah orang lain seperti melihat diri sendiri, mereka juga menginginkan apa yang kita inginkan, mereka juga sama-sama bekerja keras. Dengan begitu kita bisa terhubung dengan orang lain dan saling memahami dan membantu satu sama lain.
3. E: Equanimity (Ketenangan).
foto: pexels.com
Ketenangan dibutuhkan saat baik dan buruk. Dalam saat yang baik, kita cenderung ingin berlama-lama merasa gembira. Namun di saat yang buruk kita selalu berusaha kabur dari kenyataan. Kejomplangan emosi inilah yang bisa membahayakan hati. Oleh karena itu, menjaga ketenangan batin bisa membuat kita lebih realistis akan pikiran dan niat.
4. F: Forgiveness (Pengampunan).
foto: pexels.com
Realitasnya adalah setiap kita dalam hidup telah melakukan kesalahan pada orang lain. Kita terluka dan terlukai. Memendam amarah atau bermusuhan dengan sesama malah menjadi racun dalam hati. Berikanlah pengampunan pada orang lain dan pada diri sendiri yang tidak sempurna dan tidak luput dari kesalahan.
5. G: Gratitude (Rasa Syukur).
foto: pexels.com
Rasa syukur adalah pengakuan atas berkah dalam hidupmu, bahkan dengan segala rasa sakit dan penderitaannya. Kadang kita membandingkan diri dengan orang lain atau iri terhadap pencapaian orang lain, padahal masih banyak yang bisa disyukuri dalam hidup. Dengan bersyukur kenikmatan dalam hidup kita akan bertambah.
6. H: Humility (Kerendahan Hati).
foto: pexels.com
Pada dasarnya kita memiliki kebanggaan atas diri kita atau apa yang telah kita capai. Kita ingin menunjukkan pada orang lain seberapa pentingnya dan lebih baiknya kita. Namun dengan menyadari bahwa setiap orang memiliki derajat yang samalah baru kita sepenuhnya terhubung. Ini adalah kunci untuk membuka hati dan peduli tanpa syarat terhadap sesama.
7. I: Integrity (Integritas).
foto: pexels.com
Kita perlu melatih secara konsisten nilai-nilai interaksi kita pada orang lain, terutama orang-orang terdekat. Interaksi yang tulus, hangat, dan bermanfaat satu sama lain akan meningkatkan nilai interaksi itu sendiri.
8. J: Justice (Keadilan).
foto: pexels.com
Masing-masing kita memiliki hak yang sama dan kita mengakuinya sebagai keadilan. Oleh karena itu kita perlu menjaga keadilan untuk orang yang lemah dan tak berdaya. Kewajiban kita adalah peduli pada orang yang lemah, memberi pada yang kekurangan. Dengan begitu hak mereka akan terpenuhi dan hati kita akan saling terhubung.
9. K: Kindness (Kebaikan).
foto: pexels.com
Kebaikan adalah suatu hasrat untuk melihat orang lain dipedulikan tanpa keinginan untuk mendapat keuntungan. Sikap baik akan mengalir pada orang-orang dan kembali pada diri sendiri. Kebaikan tidak hanya bermanfaat bagi yang menerimanya saja, melainkan bagi dirimu pula.
10. L: Love (Cinta).
foto: pexels.com
Cinta ketika diberikan secara gratis akan mengubah semua orang dan segalanya. Cintalah yang menyembuhkan luka, cinta juga yang menyimpan kebajikan. Cinta menyatukan kemanusiaan kita.
Source
- Buku Into the Magic Shop : Ke dalam Toko Sulap karya James R. Doty, MD