Persaingan sengit antara Nintendo, Sony, dan Microsoft di bisnis konsol video game dunia masih seru dan belum akan mereda dalam waktu dekat. Dengan tahun 2020 semakin mendekat, generasi selanjutnya dari konsol game juga akan memulai debut mereka. Saat ini memang situasi masih santai dan itu wajar mengingat sekarang dunia masih memiliki Nintendo Switch, Sony PlayStation 4 dan Xbox One. Konsol-konsol itu merupakan pemain utama bisnis video game saat ini dengan pangsa pasar masing-masing. Sementara Nintendo masih menikmati kesuksesan mereka dengan Switch, Sony dan Microsoft sudah bersiap-siap dengan mesin generasi penerus PS4 dan XB1.
Sony sudah mulai menebar ancaman dengan membocorkan gambaran spesifikasi penerus PS4 (belum diberi nama namun hampir pasti akan disebut sebagai PlayStation 5 alias PS5). Nama besar PlayStation memastikan deretan game-game keren yang akan jadi andalan Sony merebut dominasi di persaingan next gen dengan Microsoft dan Nintendo.
Dan Project Scarlett sepertinya merupakan jawaban Microsoft untuk Sony.
(Sumber gambar: Vaaju)
Kemungkinan besar bukan nama final konsol penerus Xbox One-nya Microsoft (karena dulu nama kode untuk Xbox One X adalah "Project Scorpio"), Project Scarlett diperkenalkan resmi di atas panggung E3 2019 setelah bersliweran di internet dalam bentuk artikel maupun gosip gaming. Dan pihak Xbox/Microsoft dengan pede menyatakan kalau Project Scarlett merupakan lompatan terbesar dari generasi-generasi konsol video game sebelumnya. Sebuah klaim berani mengingat bagaimana Xbox series, secara umum, bukanlah produk dengan teknologi maupun volume penjualan terbaik sejak kelahirannya.
Secara hardware specs atau spesifikasi perangkat keras, Project Scarlett masih belum terungkap secara jelas. Strategi ini sama seperti yang dilakukan Sony saat Mark Cerny mengumumkan keberadaan next PlayStation tempo hari. Selain memang belum resmi, konsol-konsol generasi selanjutnya ini bisa jadi akan mengalami perubahan-perubahan (major maupun minor) sebelum akhirnya dilepas ke pasaran sebagai produk jadi. Baik Sony maupun Microsoft masih punya banyak waktu untuk melakukan tweaking, tinkering dan berbagai usaha perbaikan lain untuk produk masing-masing mengingat current gen console masih hidup, laris dan jadi fokus para pengembang game sebelum mereka hijrah ke next gen console.
Boss Xbox, Phil Harrison, di atas panggung E3 2019 (Sumber gambar: The Indian Express)
Namun secara umum baik Project Scarlett maupun Next PlayStation memiliki kemampuan yang boleh dibilang 11-12 alias sama saja.
Seperti misalnya sama-sama menggunakan prosesor kustom dari AMD Ryzen. Sony sudah lebih dulu mengonfimasikan hal ini untuk konsol PS berikutnya dan Microsoft menyusul pasca gelaran E3 2019. Dengan kata lain: baik Project Scarlett maupun Next PS memiliki kecerdasan yang sama karena memakai otak yang serupa. Project Scarlett juga masih mempertahankan optical drive alias pemutar cakram padat / disc; dimana PS5 juga bisa dipastikan melakukan langkah serupa (ditambah lagi fakta kalau PS3 mempelopori penggunaa Blu-ray disc untuk konsol video game sebelumnya). Walau di masa depan mungkin downloadable/digital games akan lebih disukai gamers namun tidak sedikit yang masih prefer memiliki game mereka dalam bentuk hardcopy seperti disc ataupun cartridge. Memory yang digunakan Project Scarlett berupa tipe RAM GDDR6 yang akan memastikan tampilan serta kecepatan prima dibandingkan konsol-konsol sebelumnya. Apakah PlayStation berikutnya juga menggunakan memory yang sama? Tentu saja! Mustahil Sony tidak menggunakan RAM generasi terkini di konsol terbaru mereka bukan? Project Scarlett juga akan menggunakan SSD sebagai media storage data sehingga kita akan melihat pengurangan waktu loading secara dramatis; persis seperti saat Sony men-demokan kecepatan loading game PS4 Marvels Spider-Man di konsol terkini mereka. Kemampuan grafis 8K serta backward compatible ke game-game Xbox One, 360 serta OG Xbox juga akan mengiringi kelahiran Project Scarlett.
Konfirmasi AMD dalam keterlibatan mereka di Project Scarlett (Sumber gambar: Hexus)
Apakah Sony juga memiliki kemampuan backward compatible di PlayStation berikutnya? Itu sebuah keniscayaan.
Jadi secara otak dan otot, Project Scarlett dengan Next PlayStation adalah serupa tapi tak sama. Bagaikan pinang dibelah chainsaw. Sehingga yang akan menjadi pembeda di antara mereka adalah games yang di usung. Jumlah judul ekslusif yang akan dimiliki. Karena pada akhirnya, gamers akan memilih berdasarkan game yang mereka mau mainkan; terlepas seberapa kuat dan kekar platform yang ada sebagai pilihan.
Khusus untuk Project Scarlett, sudah ada satu judul yang dijamin akan dirilis disana. Dan boleh dibilang game tersebut merupakan game ikonik untuk keluarga Xbox. Game tersebut adalah Halo: Infinite. Sementara Next PlayStation belum memberikan gambaran game yang akan dirilis bersamaan dengan konsol tersebut. Sedikit mengecewakan tentunya.
(Sumber gambar: Games Radar)
https://www.youtube.com/watch?v=ZtgzKBrU1GY
Dengan absennya Sony di E3 2019 kali ini praktis Microsoft dan Project Scarlett merupakan bintang utama pertunjukan. Ditambah lagi dengan kemunculan kejutan Keanu Reeves di atas panggung Xbox mempromosikan game Cyberpunk 2077 semakin membuat citra Microsoft dan Xbox (serta Project Scarlett) semakin oke saja.
Keanu Reeves di atas panggung Xbox saat event E3 2019 (Sumber gambar: Mashable)
Tapi apakah Sony akan diam saja? Kita akan lihat di akhir tahun saat Sony menggelar event mereka sendiri. Bisa jadi mereka akan meresmikan eksistensi PlayStation 5 untuk menghadang Project Scarlett. Siapa tahu?
https://www.youtube.com/watch?v=zeYQ-kPF0iQ