Suriname adalah salah satu negara di amerika selatan. Tercatat di negara ini mempunyai kurang lebih 15 % penduduk keturunan asal jawa atau sekitar 500.000 jiwa. Bukan tanpa alasan kenapa keturunan jawa sangat banyak di Suriname, suku jawa sudah berada di suriname pada akhir abad ke 19 yang dibawa oleh pemerintahan hindia belanda ketika masa penjajahan. Mengingat pada saat itu Indonesia dan Suriname sama-sama dijajah oleh belanda.
Sampai saat ini etnis jawa menempati peringkat 4, dari mayoritas etnis yang ada di suriname. Warga keturunan jawa di disana sebagian masih menggunakan bahasa jawa dalam kehidupan kesehariannya, salah satunya Raymond Sapoen.
Raymond Sapoen adalah hakim dan salah satu politikus Suriname keturunan Jawa. Ia pernah menjabat sebagai Menteri Perdagangan dan Industri Suriname, bahkan ia pernah mencalonkan diri sebagai presiden Suriname pada 2015 lalu, namun gagal.
Saat Ini pria yang mengaku sebagai generasi ke tiga dari leluhurnya asal banyumas masih aktif berpolitik, dan berikut ini kumpulan aktifitasnya sehari-hari yang diabadikan dalam bentuk foto.
Menggunakan baju batik bermotif wayang sebagai bentuk kebanggannya pada budaya leluhurnya
yakni budaya jawa, Raymon Sapoen berfoto di sebuah kebun.
Raymond Sapoen dan sang istri yang ikut mendampinginya saat beraktifitas
Raymon Sapoen Ketika menghadiri sebuah acara dengan warga Suriname keturunan Jawa lainnya.
Raymon Sapoen ketika menyampaikan orasi 'sepertinya' dengan para anggota organisasinya di Suriname. btw mirip rapat-rapat kecil di Indonesia ya, hehe
Ini salah satu hasil foto yang ia abadikan di laman facebooknya, terlihat pertunjukan
kesenian jawa (kuda lumping) oleh para warga suriname keturunan jawa.
Walaupun berjarak ribuan kilometer jauhnya, warga suriname keturunan jawa tak melupakan
budaya dan kesenian leluhurnya, dan tetap menggunakan bahasa jawa dalam kesehariannya.
Source
- Facebook Raymon Sapoen