Bukan cuma Amerika, Indonesia pun juga punya banyak makhluk kriptid yang aneh. Cerita mengenai makhluk-makhluk ini pun tersebar di seantero Nusantara. Keunikan dari tiap makhluk ini bisa jadi akan seru jika diangkat dalam kisah di layar lebar. Penasaran apa saja makhluk kriptid yang ada di Indonesia dan menarik untuk difilmkan? Yuk, simak penjelasan berikut.
1. Naga Gunung Kancing.
Mahluk kriptid ini dilaporkan berasal dari Sumatera, lebih tepatnya di daerah Gunung Kancing. Mahluk kriptid ini berbentuk seperti naga. Uniknya bentuk naganya tidak seperti naga Asia yang bentuknya khas, namun lebih mirip dengan naga Eropa dengan empat kaki, dua sayap, dan leher yang panjang dan juga ukurannya yang besar. Bahkan salah satu saksi mata pernah melaporkan kalau naga itu sempat menyerang anak-anak sekitar Gunung Kancing. Atas kejadian itu warga sekitar memutuskan untuk memblokir pintu gua yang diduga tempat kediaman milik naga itu dengan batu dan lumpur.
2. Asu Baung.
Seperti yang pernah dijelaskan di artikel sebelumnya, Asu Baung merupakan werewolf atau manusia serigala namun versi lokal. Kebayang kan gimana ngeri dan buasnya mahluk ini. Asu Baung disebutkan seperti manusia, namun dengan bulu-bulu serigala di seluruh tubuhnya dan juga kepalanya yang mirip dengan serigala. Ketika berjalan, dia akan menggunakan dua kaki namun ketika berlari ia akan membungkukkan badannya dan menggunakan kedua tangannya mirip seperti simpanze. Sebagian orang menyebut bahwa dialah otak di balik kasus kematian hewan ternak misterius. Ada yang menduga bahwa dia adalah orang yang punya ilmu sakti, namun ada pula yang menduga bahwa sebenarnya ia adalah mahluk kriptid sejenis hewan serigala purba. Laporan lain mengatakan ia bahkan juga pernah meneror manusia. Mitosnya, siapapun yang memergokinya maka ke esokan harinya ia akan sakit.
3. Gajah Mina.
Gajah Mina merupakan mahluk kriptid dari kepulauan Indonesia dan Malaysia di mana mahluk ini rupanya seperti ikan, namun berkepala gajah lengkap dengan telinga, kulitnya yang berbulu, beserta gading dan belalainya. Kabarnya tubuhnya sendiri seukuran dengan mamalia paus. Mahluk kriptid ini diduga hidup di laut sehingga penampakan sendiri sangatlah jarang.Di beberapa kasus, orang sering salah identifikasi bahwa ketika ada mahluk besar terdampar dan terlihat gadingnya bahwa itu sebenarnya mungkin lebih ke bangkai paus. Gajah Mina bisa juga merupakan kasus kesalahan identifikasi dari gajah laut, meskipun tidak ada spesies gajah laut yang berada di perairan Indonesia dan Malaysia.
4. Orang Bati.
Orang Bati merupakan mahluk kriptid bersayap yang dikabarkan tinggal di Pulau Seram. Rupa makhluk ini digambarkan seperti monyet namun bersayap seperti kelelawar. Dalam bahasa Maluku, orang bati berarti manusia bersayap. Dikabarkan makhluk ini suka memburu anakanak di malam hari untuk dijadikan mangsa. Para anak dan bayi yang diculik oleh mereka dikabarkan dibawa ke arah Gunung Kairatu. Dalam dunia kriptozoologi, Orang Bati sangat mirip dengan Ahool dan juga Batsquatch. Para saksi mata mengatakan bahwasuatu saat pernah langit malam mereka penuh dengan makhluk mirip monyet yang berseluncur, yang mereka gambarkan sebagai makhluk setinggi kira-kira 5 kaki (1,5 meter), memiliki sayap hitam yang kasar, berkulit merah, dengan ekor tipis yang panjang.Orang-Bati terkadang dianggap sebagai spesies kelelawar raksasa yang belum ditemukan, dengan wajah menyerupai monyet, atau mungkin makhluk persilangan antara setengah monyet setengah kelelawar berukuran besar.
5. Ahool.
Ahool adalah monster terbang yang berbentuk kelelawar raksasa yang kabarnya mendiami Gunung Salak. Monster yang satu ini sangat susah didokumentasikan dan hanya sedikit informasi yang didapat mengenai keberadaan monster ini, apalagi sampai saat ini belum ada bukti-bukti meyakinkan yang bisa diteliti untuk membuktikan keberadaanya.Menurut kabar yang beredar di masyarakat, Ahool menempati area hutan tropis yang tersebar di Pulau Jawa. Wujudnya digambarkan mempunyai kepala mirip kera, mata besar hitam, cakar besar di lengan, tubuhnya dipenuhi bulu abu-abu hitam dan mempunyai sayap panjang dengan bentangan mencapai 3 meter.
Mungkinkah Ahool menjadi salah satu peninggalan prasejarah yang masih hidup di bumi? Atau makhluk ini hanya akan menjadi misteri selamanya, seperti halnya lochnes yang melegenda. Seperti Lochnes, Ahool juga masuk jajaran salah satu binatang kriptid terkenal asli Indonesia. Kemisteriusan Ahool sudah diakui dan tersebar di seluruh dunia.
6. Veo.
Veo adalah hewan Cryptid asal Pulau Rinca dan digambarkan oleh Carl Shuker dalam buku The Beasts That Hide from Man: Seeking the World's Last Undiscovered Animals mirip Teringgiling tapi ukurannya sebesar kuda. Tidak ada trenggiling modern mendekati ukuran itu tapi di pulau-pulau terdekat dari Jawa dan Kalimantan, trenggiling besar hingga 8 kaki memang pernah hidup. Penampakan dari Cryptid telah menghubungkan mereka untuk peninggalan dinosaurus, khususnya stegosaurus atau ankylosaurus karena kesamaan dangkal. The Veo digambarkan sebagai nokturnal, makhluk yang tinggal di gunung, hidup dari memakan semut dan rayap. Cryptozoologists telah menyarankan bahwa Veo dapat mewakili populasi randa dari punah Manis paleojavanicus.Makhluk ini pernah disinggung dalam buku karangan Karl Shuker berjudul The Beasts That Hide from Man: Seeking the World's Last Undiscovered Animals. Karl Shuker sendiri adalah seorang ahli zoology, cryptozoologist dan penulis asal Inggris. Ia dikenal karena kontribusinya di bidang cryptzoologi, yaitu disiplin ilmu terhadap makhluk yang belum tersentuh keberadaannya oleh dunia sains.
7. Orang Gadang.
Orang Gadang merupakan mahluk kriptid asal Sumatra. Oleh para ahli kriptozologi mahluk ini dijuluki sebagai big footnya Indonesia. Tinggi tubuhnya kisaran 200 hingga 300 centimeteran. Penampakannya sendiri diceritakan sudah terjadi sejak berabadabad silam. Nama lain mahluk kriptid ini adalah Giant Man atau Giant Mias, orang Gadang sendiri berarti manusia raksasa.
Beberapa cerita menggambarkan bahwa mahluk ini pemalu, aktif di malam hari dan omnivora. Laporan menyebutkan bahkan mahluk ini berkeliaran di area perkemahan. Aksinya biasanya meninggalkan sebuah jejak kaki yang berukuran besar, kadang mengeluarkan suara siulan, mengeluarkan suara seperti seorang wanita yang marah dan yang paling parah melemparkan bebatuan kea rah lokasi perkemahan dan uniknya lemparan batu ini sulit dilacak asal tempatnya. Namun ada yang mendeskripsikan bahwa mahluk ini menyukai situasi yang hening dan tenang layaknya big foot yang selalu berjalan tenang dan hening ketika melintas daerah manusia.
8. Kawuk.
Kawuk merupakan mahluk kriptid asal Pulau Nusakambangan yang bentuknya mirip reptil namun bipedal atau berdiri dengan dua kaki mirip seperti velociraptor dan dilaporkan pernah menyerang manusia. Penduduk Nusakambangan mengenal Kawuk sebagai pemangsa mayat yang ganas. Sebagian penduduk menggambarkan bahwa Kawuk bentuknya juga mirip dengan kadal monitor dengan 4 anggota tubuh dan juga pemakan daging. Jika dilihat memang mirip dengan komodo, namun yang membedakan adalah mahluk ini berdiri dengan dua kaki dan langsung menyerang manusia jika terlihat di depannya. Kawuk juga biasanya menyerang dalam kelompok dan berburu pada saat malam hari. Karena ulah kawuk, warga sekitar tak ingin menyimpan mayat atau bangkai mahluk apapun di dalam rumahnya.