Manusia notabenenya adalah makhluk sosial yang saling membutuhkan dan melakukan interaksi satu sama lain. Dan kelompok merupakan suatu tempat untuk berinteraksi, menyumbangkan ide-ide, serta mengemukakan pendapat. Besar kecilnya suatu kelompok tergantung dari individu di dalamnya, keberhasilan suatu kelompok dalam meraih tujuan yang diinginkan pun tergantung kerja sama antar anggotanya.
Lalu, seberapa pentingkah organisasi? Apakah para mahasiswa butuh berorganisasi?
Mahasiswa bukan hanya seorang remaja yang menginjak dewasa dan meneruskan studinya ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, di sini para mahasiswa menjadi peran utama dalam menyalurkan aspirasi masyarakat, maka tidak heran jika banyak aksi demo mahasiswa hanya untuk menyumbangkan suara pekerja kerah biru agar digubris oleh pekerja kerah putih.
Bukan hanya itu, dalam perkuliahan mahasiswa dituntut untuk dapat mengembangkan diri di dalam ataupun di luar jam perkuliahan. Nah, salah satunya dengan mengikuti organisasi yang sesuai bakat dan minat mahasiswanya. Organisasi di sini memberikan ruang bagi anggotanya untuk meningkatkan kepercayaan diri, sikap kerja sama, dan juga jiwa pemimpin.
Namun, perlu diingat kembali untuk mengikuti organisasi tersebut maka mahasiswa juga harus mengetahui dengan baik apakah organisasi ini sesuai dengan bakat dan minat. Jangan sampai organisasi yang menyediakan ruang untuk mengembangkan diri malah menambah beban. Khususnya bagi mahasiswa baru yang tentunya akan merasa asing dengan berbagai organisasi yang bertebaran di dalam maupun di luar kampus. Di sini juga perlu keaktifan mahasiswa baru untuk bertanya kepada para senior tentang organisasi tersebut.
Kesulitan dalam berkomunikasi? Di sinilah belajar.
Organisasi menyediakan ruang seluas-luasnya untuk mahasiswa menjalin hubungan pertemanan dengan teman seangkatan yang berbeda program studi atau pun dengan para senior-seniornya, memang hal sepele untuk dibahasa. Namun, sebagian besar dari mereka ada juga yang masih merasa malu untuk memulai suatu pertemanan atau berkomunikasi dengan orang baru. Well, kemampuan mahasiswa benar-benar diasah di sini, mental yang kuat diadu kekuatannya namun bukan untuk saling menjatuhkan tetapi saling membangun kekuatan yang kokoh dalam diri melalui organisasi.
IPK tinggi tanpa organisasi?
Anggapan ini juga sering digaungkan oleh berbagai pihak bahwa kuliah dengan IPK tinggi tapi tidak mengikuti organisasi maka percuma saja. Apakah itu benar?
Beberapa sumber mengatakan iya seperti yang penulis sebutkan di atas bahwa dalam organisasi kita diajarkan hal-hal yang mungkin tidak diajarkan dalam kelas perkuliahan. Teori-teori didapatkan melalui mata kuliah yang ada dan skill didapatkan melalui organisasi. Karena notabenenya seorang mahasiswa mampu dalam segala hal di dalam kelas maupun dalam masyarakat. Namun ada beberapa anggapan lain yang menyebutkan organisasi dapat mengganggu jam perkuliahan karena adanya bukti mahasiswa yang terlena dengan organisasi sehingga mengesampingkan kuliah yang merupakan prioritas utama seorang mahasiswa masuk universitas.
So, anggapan kedua tidak sepenuhnya salah. Banyak 'mahasiswa abadi' dikarenakan larut dalam organisasi. Definisi organisasi sesungguhnya bukan untuk menghapus tanggung jawab mahasiswa dalam perkuliahan, justru organisasi dan kuliah saling berkaitan.Dan jangan sampai mengikuti organisasi dikarenakan asas keterpaksaan yang jika tidak mengikuti organisasi maka akan ada hukuman. Tanggung jawab penting di sini. Jika ikut pun terpaksa, bagaimana bisa menjalaninya? Atau mengikuti hanya karena tergiur akan jabatan supaya dikenal oleh pihak manapun? Nah,bagaimana pendapat kalian tentang mengikuti organisasi?