Manusia merupakan makhluk sosial yang tidak bisa hidup tanpa orang lain. Untuk mencukupi kebutuhan hidup individu memerlukan komunikasi dengan individu lain (Mintarsih, 2015). Dalam menjalani kehidupan, individu tidak akan pernah lepas dari bantuan orang lain, sehingga muncul perilaku tolong menolong sebagai bentuk kepedulian antara satu dengan lainnya. Perilaku menolong didasari dukungan nilai dan norma yang diyakini individu (Renata et al., 2016).
Perilaku menolong meliputi empat kegiatan, yaitu menolong (helping), berbagi (sharing), bekerja sama (cooperating), dan berdonasi (donating) (MPOC, 2020). Keempat perilaku menolong ini dapat menciptakan kesejahteraan bagi masyarakat yang menerimanya.
Saat ini dunia sedang mengalami suatu fenomena besar, yaitu adanya virus Corona yang memberikan dampak dan perubahan besar bagi masyarakat luas. Keadaan ini mengharuskan individu untuk beradaptasi dan melakukan segala aktivitas dari dalam rumah, seperti pekerjaan maupun dalam hal pendidikan agar penyebaran virus dapat diminimalisir. Hal ini memberikan dampak yang begitu besar, yaitu terjadi kesulitan ekonomi akibat kehilangan pekerjaan ataupun pemotongan gaji. Tidak hanya untuk masyarakat, tenaga medis pun bekerja keras untuk melawan virus ini dan turut serta merasakan dampaknya. Situasi sosial ini memunculkan adanya rasa kepedulian, sehingga banyak bantuan yang diberikan untuk meringankan beban masyarakat.
Adanya perilaku menolong memberikan pengaruh dan dampak positif bagi individu, yaitu kesejahteraan yang dialami oleh masyarakat, di mana kebutuhan hidup dapat terpenuhi dan masyarakat berada dalam kondisi yang berkecukupan dengan adanya bantuan yang diberikan oleh individu lain. Fenomena perilaku menolong ini sangat menarik terutama di masa pandemi karena intensitasnya semakin tinggi, di mana banyak bantuan yang disalurkan secara terus menerus kepada masyarakat terdampak Covid-19 dan para tenaga medis.
Alasan dan motivasi yang membuat individu melakukan perilaku menolong banyak dan berbeda-beda. Setiap orang memiliki tingkat kepekaan yang berbeda, tidak semua orang memiliki rasa empati yang begitu besar. Rasa empati berkaitan dengan perilaku menolong seseorang, tidak sedikit juga orang-orang yang berhati besar dan senang membantu sesama.
Karena kita hidup berdampingan, mari bantu dan perhatikan sekitar kita lebih baik lagi, karena bantuan sekecil apa pun yang kita berikan bisa sangat bermanfaat bagi mereka yang menerimanya.
Source
- Mintarsih, A. S. (2015). Hubungan antara perilaku prososial dengan kesejahteraan psikologis (psychological well-being) pada siswa kelas XI di SMK Muhammadiyah 2 Yogyakarta (Vol. 151). Universitas Negeri Yogyakarta.
- Renata, S., Novi, L., Psikologi, F., Katolik, U., & Semarang, S. (2016). Perilaku Prososial Pada Mahasiswa Ditinjau Dari Jenis Kelamin Dan Tipe Kepribadian. 15(1), 24?39.
- MPOC. (2020). Menelaah faktor-faktor pada influencer dalam perilaku donasi di masa pandemi Covid-19. Jurnal Ilmiah Universitas Semarang, 22(2), 248?257.