Permainan merupakan sebuah aktivitas rekreasi atau hiburan yang dilakukan seseorang atau kelompok yang memiliki tujuan untuk mengisi waktu luang dengan kegembiraan. Lebih asik lagi kalo permainan tersebut dilakukan bersama teman-teman dalam jumlah yang banyak. Namun seiring perkembangan zaman, perrmainan dimasa milenial kini seringnya sudah dapat dimainkan sendirian tanpa harus mengajak partner bermain.
Berbeda dengan permainan di era 90'an yang mengharuskan pemain untuk mencari minimal 1 orang teman untuk diajak bermain permainan tersebut. Masih inget ga sih kalian sama permainan-permainan ini? cek yuk!
1. Congklak
Congklak atau Dakon adalah permainan sederhana yang mengasah daya nalar anak. Uniknya game ini melatih jiwa dagang anak, dan ketajaman berpikir buat ngambil keuntungan. Pada umumnya papan Dakon terbuat dari kayu dan plastik dan sejenis cangkang kerang yang digunakan sebagai biji Dakon dan jika tidak ada, kadangkala juga digunakan biji-bijian dari tumbuh-tumbuhan.
Permainan Dakon atau dakon ini menggunakan papan permainan yang memiliki 14 lubang dan 2 lubang besar yang berada di ujung kiri dan kanan. Setiap 7 lobang kecil di sisi pemain dan lobang besar di sisi kananya dianggap sebagai milik sang pemain. Permainan ini hanya bisa dimainkan oleh 2 orang.
2. Kelereng
Kelereng identik dengan mainan anak laki-laki. Pada jaman dahulu kelereng merupakan salah satu benda yang tidak dapat dipisahkan dari anak laki-laki. Tidak banyak anak perempuan yang mengoleksi atau bermain kelereng. Tetapi saat ini kelereng tidak sepopuler dulu, terutama bagi anak-anak di daerah perkotaan.
Walaupun sekarang sudah jarang ditemui anak-anak yang bermain kelereng, tetapi setiap tahunnya di New Jersey diadakan Turnamen Nasional. Jumlah peserta pada permainan ini minimal 2 orang sampai tak terhingga. Namun semakin banyak anak yang bermain permainan pun akan semakin seru. Bermain kelereng dapat dilakukan di atas tanah, ubin, permukaan beraspal maupun permukaan semen.
3. Petak Umpet
Permainan petak umpet (hide and seek) dikenal di berbagai daerah dengan berbagai nama. Permainan ini tidak jelas asalnya karena dimainkan juga oleh anak-anak di beberapa negara lain. Permainan tradisional ini dimainkan secara kolektif oleh 3 anak atau lebih. Selain menyenangkan, permainan ini dapat memberikan sejumlah manfaat bagi anak-anak, diantaranya adalah membuat anak aktif, belajar menghapal hitungan, Melatih kreatifitas, Berdiskusi, dan Belajar untuk taat kepada aturan.
4. Tazos
Kalian pasti sudah tak asing lagi dengan mainan anak-anak yang satu ini, Tazos namanya. mainan ini memang sudah ada sejak saya kecil. tepatnya tahun 90 an lah. tazos adalah mainan anak berupa disk kecil yang biasanya bergambar tokoh-tokoh kartun anak-anak. Tazos pertama kali dibuat oleh Frito-Lay, yaitu sebuah perusahaan yang merupakan anak perusahaan dari Pepsi Ltd yang berada di Amerika. Tazos dibuat sebagai mainan hadiah dari minuman ringan dan snack ringan pada masa itu (walaupun ada yang menjual tazos secara terpisah). bagi anak-anak, mengoleksi tazos adalah satu hal yang sangat menarik, hal ini kemudian memicu kenaikan penjualan produk-produk yang memberikan hadiah tazos pada setiap penjualanya.
Karna kesuksesanya itulah maka kemudian tazos menjadi senjata ampuh untuk meningkatkan penjualan produk anak-anak, bahkan di tahun 1992 , terjadi invasi besar-besaran dimana tazos mulai dipakai di seluruh dunia, termasuk Indonesia. Bentuk Tazos sendiri sebetulnya bermacam-macam, mulai dari lingkaran, segi delapan, sampai lingkaran bergerigi (bentuk inilah yang paling terkenal di Indonesia). bahan dasar pembuatanya pun bermacam-macam. ada yang dibuat dari plastik,seng, dan bahkan beberapa seri telah dihasilkan dari karton atau aluminium (seperti Australian Yu-Gi-Oh! Metallix seri. Tazos mulai menampilkan gambar-gambar karakter Looney Tunes, tetapi di seluruh dunia juga fitur Pokmon, The Simpsons, Star Wars, AFL dan NRL, Beyblades dan banyak lagi
5. Bebentengan
Permainan permainan semacam ini sangatlah mendidik. Pada masa gw, biasanya kita lebih banyak berlari dilapangan dibanding terpaku bermain video game. Sayangnya permainan permainan tradisional semacam ini sudah makin ditinggalkan oleh anak anak zaman sekarang. Memang iya zaman semakin berubah, seakan permainan tradisional semacam ini sudah jadi suratan, dimana beberapa hal pun harus hilang. Perkembangan zaman membuat perkembangan motorik anak-anak zaman sekarang jauh lebih rendah, itu terjadi karena anak-anak zaman sekarang lebih banyak menghabiskan waktu dengan tanpa menggunakan gerak yang membuat tubuh ini mengeluarkan keringat. Tapi mudah mudahan dengan kita sebagai mahasiswa khususnya olahraga dapat kembali mengajak kepada anak-anak untuk meningkatkan perkembangan motorik mereka dengan cara bermain permainan semacam ini .
So teman-teman, terutama buat anak 90'an jadi kangen ga sih kalian sama permainan-permainan ini? yaaa meskipun skrg sudah banyak ditinggalkan, tapi bisa kok sekali-sekali kita ajak adik atau kakak kita untuk bermain salah satu dari permainan di atas hanya untuk bernostalgia. Jadi, Mau main apa hari ini?