Hai sahabat kali ini saya ingin menceritakan kisah seorang manajer yang tak patut di tiru. Cerita ini sangat menyentuh hati dan memberikan pelajaran yang sangat bagus untuk kita agar tidak bersifat sombong dan menghargai orang lain. Berikut kisahnya.
Berawal dari seorang pria bernama Jaka, ia seorang mantan karyawan biasa disebuah perusahaan kecil. Dengan kegigihan dan kerja kerasnya ia melamar disebuah perusahaan besar dan hebatnya ia bisa diterima sebagai manajer di salah satu divisi dalam perusahaan besar tersebut. Mungkin karena faktor keberuntungan saja ia bisa diterima disebuah perusahaan besar tersebut, mengingat background-nya dulu hanyalah karyawan biasa dan belum memiliki pengalaman kerja sebagai manajer.
Dihari pertama Jaka ingin pergi berkerja, ia menyiapkan segala sesuatunya dengan sempurna, dari mulai pakaian sampai sepatu ia beli yang baru, hingga ia pun rela menyewa mobil pribadi untuk digunakannya pergi kekantor, semua itu dilakukannya guna menjaga image dan harga diri seorang manajer dimata bawahannya dikantor nanti.
Setibanya dikantor, dengan bangga ia memperkenalkan dirinya kepada semua bawahan di divisinya bahwa ia adalah manajer yang baru di divisi tersebut, ia lalu mentraktir makan siang semua bawahaannya ditempat makan seadanya. Dengan rasa senang yang terlalu berlebihan, Jaka juga menjanjikan akan mentraktir mereka makan lagi ditempat yang lebih enak setelah pulang dari kantor tanpa menyadari sisa uangnya apakah masih cukup untuk mentraktir semua bawahannya nanti.
Saat menjelang pulang kantor, Jaka mulai risau dengan janjinya, lalu ia pura-pura pergi ke toilet untuk menghitung sisa uangnya apakah masih cukup untuk mentraktir bawahannya. Didalam toilet tersebut kebetulan ada seorang wanita tua yang sedang mengepel lantai, ia adalah petugas kebersihan di perusahaan tersebut.
Jaka keluar dari toilet sambil menghitung uangnya yang belum selesai ia hitung, ia tidak melihat ada seorang ibu yang sedang mengepel lantai, tanpa sengaja Jaka menginjak alat pel ibu tersebut hingga mengotori sepatu dan dan bagian bawah celananya. Jaka kesal dan marah-marah kepada wanita tersebut, ibu itu telah meminta maaf kepadanya tapi Jaka masih saja marah dengan kata-kata yang tidak pantas.
"Kamu tau siapa ya?, saya seorang manajer disini, kalau saya mau saya bisa saja memecat kamu. Kamu beruntung bisa bekerja disini, dengan kondisi umur kamu yang sudah tua, belum tentu ada perusahaan yang mau menerimamu bekerja apabila kamu saya pecat," ucap jaka. Seolah menganggap rendah ibu itu, akhirnya Ibu itu hanya diam dan menunduk saja, padahal sebenarnya itu kesalahan Jaka sendiri bukan kesalahan ibu itu.
Salah satu karyawan Jaka telah melerainya dengan menarik tangan Jaka untuk meninggalkan ibu itu, tetapi Jaka malah semakin memarahi ibu itu. Sebenarnya jaka sengaja berpura-pura masih marah kepada ibu tersebut karena ia ingin menunjukkan wibawanya sebagai manajer kepada karyawannya tersebut.
Berbarengan dengan itu kebetulan bos pemilik perusahaan tersebut datang kekantor dan mengetahui insiden yang sedang terjadi, lalu bos tersebut menghampiri ibu petugas kebersihan yang hanya diam menunduk, tanpa mengubris ucapan selamat sore dari Jaka.
Lalu bos tersebut berkata kepada ibu itu,"ibu baik-baik saja kan?, aku kan sudah bilang sebaiknya ibu tidak usah berkerja lebih baik ibu dirumah dan beristirahat, tapi ibu selalu saja bilang klo ibu tidak ada pekerjaan badan ibu jadi pegal dan sakit," ucap bos pemilik perusahaan yang ternyata anak ibu petugas kebersihan tersebut.
Jaka sangat terkejut mendengar bos nya memanggil petugas kebersihan itu dengan sebutan ibu, Jaka tidak menyangka kalau petugas kebersihan tersebut adalah ibu dari pemilik perusahaan tempat dimana ia bekerja. Jaka salah tingkah dan serba salah. Lalu bos nya menghampiri Jaka dan berkata "anda karyawan baru ya disini?, saya tidak tahu bagaimana anda bisa diterima bekerja disini dan duduk diposisi sebagai salah satu manajer , tapi anda harus tau perusahaan saya sangat mengutamakan sikap dan kepribadian yang baik." ucap bos tersebut. Mendengar ucapan bos nya tersebut, Jaka hanya gelagapan tanpa tau harus menjawab apa.
Lantas bos nya berkata lagi "informasi yang saya dapatkan mengatakan bahwa anda sendirilah yang menginjak alat pel itu, tapi kenapa malah anda yang marah-marah menyalahkan orang lain?". "Mulai detik ini anda saya pecat, saya memecat anda bukan karena anda telah memarahi ibu saya, walaupun petugas tersebut bukan ibu saya, saya akan tetap memecat anda. Pribadi anda itu hanya dapat membuat malu perusahaan saja, besok anda tidak usah datang lagi kekantor, saya yakin masih banyak orang diluar sana yang lebih pantas untuk menggantikan posisi anda di perusahaan saya," ucap bos tersebut dengan tegas lalu mengajak ibunya pergi meninggalkan Jaka yang hanya diam seribu bahasa dan disaksikan oleh seluruh karyawan dikantor tersebut termasuk anak buahnya yang sedang menunggu untuk ditraktir Jaka. Itulah hari pertama dan juga terakhir Jaka bekerja sebagai seorang manajer yang mungkin takkan dilupakan seumur hidupnya.
Sekian dulu sahabat, jangan lupa klik ikuti dan bagikan kepada keluarga maupu sahabat yang lain agar bermanfaat untuk kita semua. Terima kasih.
Dari kisah diatas menurut sahabat apa pelajaran penting yang dapat kita ambil?, ditunggu ya pendapatnya di kolom komentar