Ada berbagai alasan yang membuat seseorang tertarik untuk makan di suatu restoran. Pertama, restoran dikunjungi banyak orang karena memiliki makanan yang lezat. Cita rasa yang lezat tak hanya membuat pengunjungnya menjadi puas saat berkunjung untuk makan di sana, tetapi mereka juga senang hati untuk datang kembali dan menceritakannya kepada rekan-rekannya.
Alasan kedua adalah fasilitas di restoran yang membuat nyaman. Restoran yang nyaman membuat kamu bisa menghabiskan quality time di sana bersama pasangan, keluarga, teman, atau relasi dengan asik. Dan alasan ketiga adalah restoran itu unik, memiliki ciri khas tersendiri dari restoran lainnya, dan setiap pengunjung yang datang akan memiliki pengalaman baru yang bermanfaat. Nah, pengunjung yang datang ke restoran ini ibarat orang jatuh cinta pada pandangan pertama, pertama ketemu langsung klik.
Restorannya para kutu buku.
Alasan keunikan inilah yang membuat banyak orang tertarik datang ke Traveler Restaurant di Union, Amerika Serikat. Traveler Restaurant tak hanya menyajikan makanan yang lezat kepada pengunjungnya, tetapi juga buku gratis untuk dibawa pulang. Terdengar seperti tak mungkin, kan? Tetapi memang begitu realitanya. Bahkan saat ini mereka bisa memberikan hingga 3 buku kepada pelanggannya. Kalau kata peribahasa, sekali berkunjung, dua-tiga buku dibawa pulang.
Traveler Restaurant mulai membagikan buku sejak tahun 1980an.
Pemilik awal dari Traveler Restaurant ini adalah Martin Doyle yang merupakan seorang penggila berat buku. Restoran ini dibuka pada tahun 1970, tetapi pada saat itu belum membagikan buku gratis. Kemudian pada pertengahan tahun 1980an, Martin Doyle mulai membagikan buku kepada pengunjung restorannya karena rumahnya sudah terlalu penuh oleh koleksi buku-bukunya.
Desain klasik yang menarik dan menu makanan yang patut dicoba.
Dilansir darinlyinyourstate.com, Traveler Restaurant memiliki bentuk yang klasik yang nyaman. Mereka menyediakan berbagai menu makanan yang layak untuk dicoba.Menu sarapan disediakan hingga pukul 11 siang, sehingga ada waktu yang cukup longgar bagi pengunjung untuk datang ke sana dan menikmati menu sarapannya. Sementara untuk makan siang danmakan malam, menu makanannya pun tak kalah menarik serta disajikan dalam kondisi segar dan porsi yang memuaskan. Cocok buat kamu yang ingin melepas penat selepas bekerja keras.
Budaya membagikan buku yang terus dipertahankan.
Pada tahun 1993, terjadi pergantian kepemilikan restoran di manaKaren and Art Murdock menjadi pemilik barunya. Yang menarik adalah budaya membagikan buku gratis ini tak berakhir dan justru semakin berkembang. Bahkan tak hanya jumlah buku yang dibagikan bertambah, tetapi jumlah donatur buku yang juga ikut meningkat. Buku-buku yang dibagikan ini diperoleh dari sisa-sisa penjualan gereja, toko buku yang akan tutup, dan perpustakaan.
Traveler Restaurant, rumah bagi buku-buku yang membutuhkan tempat tinggal baru.
Dikutip dari BoredPanda.Com, kini ada sembilan ribu buku di dalam restoran yang bisa dipilih oleh pengunjungnya. Buku-buku ini ditata dengan rapi dan menarik sehingga para pengunjung bisa dengan mudah mengaksesnya. Setiap minggunya, Traveler Restaurant bisa membagikan 1-2 ribu buku, dan total buku yang sudah dibagikan ada sekitar 2.5 juta buku.
Traveler Restaurant bukan sekadar restoran yang membagikan buku secara gratis, tempat ini adalah rumah bagi buku-buku yang membutuhkan tempat tinggal baru. Buku-buku yang sudah menyelesaikan tugas di pemilik lamanya dan masih harus melanjutkan tugas untuk menebar pengetahuan di muka bumi. Di sinilah buku-buku tersebut akan bertemu dengan para pemilik barunya. Mereka tak sekadar menyenangkan hati, tetapi juga ikut membuka lebar jendela pengetahuan bagi para pemilik barunya.
Source
- https://www.boredpanda.com/free-books-traveler-restaurant-connecticut/
- https://www.onlyinyourstate.com/connecticut/traveler-restaurant-ct/
- https://newengland.com/yankee-magazine/travel/connecticut/traveler-food-books/