Di dunia sepak bola, setiap klub akan melakukan segala cara agar timnya dapat bersaing di level tertinggi. Salah satu cara yang bisa dibilang sedang tren saat ini adalah menjadikan mantan pemainnya sebagai pelatih.
Meski banyak pelatih berpengalaman yang sarat akan prestasi, beberapa klub justru memilih 'berjudi' dengan pelatih muda yang sudah mereka percaya sejak masih menjadi pemain. Alasanya beragam, mulai dari dianggap sebagai sosok yang paham akan filosofi klub, dapat menjadi figur yang dihormati pemain, serta sulit untuk dibenci para fans.
Klub raksasa Italia, Juventus mengambil langkah yang mengejutkan setelah menunjuk Andrea Pirlo sebagai pelatih kepala klub sesaat setelah pemecatan Maurizio Sarri. Banyak pihak tentu meragukan kualitas mantan gelandang Timnas Italia itu karena dianggap minim pengalaman, namun semua hal pasti dapat terjadi.
Terbaru, Barcelona yang langsung memecat pelatih mereka, Quique Setien, setelah dibantai 2-8 oleh Bayern Muenchen di perempat final Liga Champions. Mereka kini resmi menunjuk Ronald Koeman sebagai pelatih baru untuk mengarungi musim 2020-2021.
Dua nama tadi setidaknya memperpanjang daftar mantan pemain yang menjadi pelatih klub yang membesarkan namanya. Dan berikut adalah daftar lainnya.
1. Zinedine Zidane (Real Madrid).
Zidane memiliki karier yang cemerlang saat menjadi pemain Real Madrid. Menghabiskan enam musim di ibu kota Spanyol, Zizou berhasil membantu timnya meraih titel bergengsi, di antaranya trofi Liga Champions musim 2001.
Pengabdian Zidane berlanjut tatkala ia ditunjuk sebagai pelatih Real Madrid Castilla pada tahun 2014. Selang dua tahun, ia kemudian ditunjuk sebagai pelatih kepala El Real menggantikan Rafael Benitez.
Zidane hanya butuh waktu setengah musim untuk mengembalikan Real Madrid ke performa terbaiknya. Meski gagal bersaing dari Barcelona dalam perebutan gelar La Liga, Zidane berhasil mencatatkan prestasi yang memukau dengan hattrick Liga Champions yang diraih timnya, sesuatu yang belum mampu disamai klub mana pun di Eropa.
Setelah sempat mengundurkan diri, Zidane memutuskan kembali ke klub yang dicintainya itu menggantikan Julen Lopetegui setahun berselang. Musim ini, Zidane berhasil mengantarkan timnya menjuarai La Liga.
2. Diego Simeone (Atletico Madrid).
Sebelum kedatangannya, Atletico tak pernah benar-benar menjadi klub besar yang bisa diperhitungkan. Pengaruhnya dalam tim sangat kuat, dengan membawa Atletico ke level elit permainannya. Di bawah tangan dinginnya, Atletico Madrid berhasil meruntuhkan dominasi Barcelona dan Real Madrid dalam satu dekade terakhir setelah berhasil menjuarai La Liga pada musim 2013-2014.
Tak sampai di situ, Atletico Madrid juga menjadi finalis Liga Champions dua kali, yakni pada musim 2013-2014 dan 2015-2016. Gelar bergengsi lainnya adalah trofi Europa League di musim 2017-18. Torehannya tersebut membawa Simeone menjadi pelatih dengan bayaran tertinggi di dunia saat ini.
3. Simone Inzaghi (Lazio).
Di bawah kepemimpinannya, Lazio berubah menjadi tim yang ganas dan menakutkan. Usahanya akhirnya membuahkan hasil pada musim ini setelah berhasil mengantarkan timnya finish di posisi empat besar dan meraih trofi Liga Champions musim depan. Tiga trofi sukses ia persembahkan, di antaranya Coppa Italia (2018-19) dan dua trofi Supercoppa Italiana (2027, 2019).
4. Ole Gunnar Solskjaer (Manchester United).
Solskjaer akan selalu diingat oleh para fansSetan Merah berkat golnya pada menit akhirdi Final Liga Champions 1999. Pria Norwegia yang semasa bermain dikenal sebagai supersubini kini menjabat sebagai pelatih Manchester United setelah sebelumnya menjadi caretaker setelah pemecatan Jose Mourinho.
Menjalani musim penuh pertamanya sebagai pelatih United, Ole langsung dibebani tugas untuk mengembalikan kejayaan tim yang bermarkas di Old Trafford tersebut. Sempat diragukan karena beberapa hasil minor pada awal musim, kinerja Solskjaer perlahan mulai menuai hasil. Meski belum mampu menghasilkan gelar, Ole dianggap mampu mengembalikan identitas klub dengan gaya main yang disebut mirip dengan Sir Alex serta mengandalkan pemain muda.
Musim ini, Solskjaer berhasil membawa United finis di peringkat 3 klasemen Liga Inggris serta melaju ke tiga semifinal, di antaranya FA Cup, Carabao Cup, serta Europa League. Timnya bahkan sempat tak terkalahkan dalam 19 laga di semua kompetisi. Ia juga menjadi salah satu pelatih United yang paling cepat meraih 50 kemenangan ketika menukangi United.
5. Frank Lampard (Chelsea).
Lampard telah mencuri hati para fans The Blues sejak masih menjadi pemain dengan dedikasi dan kontribusinya bagi klub dalam kurun waktu satu dekade. Karier singkatnya di Derby Country sebagai pelatih cukup untuk membuat Roman Abramovich yakin bahwa Lampard adalah sosok yang tepat untuk memimpin tim.
Meski harus menjalani larangan transfer serta kehilangan Eden Hazard sebagai motor serangan, hal tersebut tak menjadi alasan untuk Lampard dan timnya bermain buruk. Banyak mengandalkan pemain akademi, ia sukses membawa tim Ibu kota London tersebut menempati posisi 4 klasemen dan menyegel satu tempat di Liga Champions musim depan. Ia pun berhasil membawa Chelsea melaju hingga babak final FA Cup.
6. Mikel Arteta (Arsenal).
Arteta bermain lima musim di Arsenal dan memutuskan gantung sepatu pada tahun 2016 lalu. Sempat menjadi asisten Pep Guardiola di Manchester City, Arsenal memanggilnya kembali untuk menggantikan Unai Emery yang dipecat pada pertengahan musim 2019-2020.Hanya dalam waktu lima bulan ia berhasil mempersembahkan gelar pertamanya sebagai pelatih, setelah mengandaskan perlawanan Chelsea di final piala FA musim ini.
7. Hans-Dieter Flick (Bayern Muenchen).
Flick pernah bermain untuk Bayern pada musim 1985-1990. Bermain sebagai gelandang, ia sukses memenangi empat gelar Bundesliga.
Pejaran berharga ia dapatkan ketika menjadi asisten pelatih ternama seperti Lothar Matthaus dan Giovanni Trapattoni di Salzburg. Selama delapan tahun Flick menjadi tangan kanan Joachim Low di timnas Jerman.
Baru pada tahun 2019 lalu ia ditunjuk menggantikan Niko Kovac sebagai pelatih tetap Bayern. Dua gelar berhasil ia raih yakni Bundesliga Jerman dan DFB Pokal. Terbaru, ia mampu membawa The Bavaria melaju ke final Liga Champions musim ini.
8. Andrea Pirlo (Juventus).
Banyak pihak terkejut ketika pada 9 Agustus lalu, Juventus yang baru saja memecat Maurizio Sarri justru memilih Andrea Pirlo sebagai suksesornya. Pasalnya, pemain yang gantung sepatu pada 2017 lalu belum mempunyai pengalaman sebagai pelatih baik di level senior maupun junior.
Sebenarnya pada Kamis 30 Juli 2020, Pirlo baru saja ditunjuk untuk menukangi Juventus U-23. Namun sembilan hari berselang, Pirlo langsung diangkat menjadi pelatih senior Juventus menyusul pemecatan Maurizio Sarri.
Atas penunjukan itu, namanya kini turut dibandingkan dengan pelatih Real Madrid, Zinedine Zidane. Sebelum diangkat menjadi pelatih Real Madrid, ia belum pernah sekali pun melatih di level senior. Memiliki rekam jejak yang hampir serupa, Pirlo dinilai mempunyai kemampuan untuk mengikuti kesuksesan Zidane.
9. Ronald Koeman (Barcelona).
Ronald Koeman bukanlah orang baru di Barcelona. Ia pernah berkiprah sebagai pemain dan asisten pelatih tim Catalan tesebut. Sebagai pemain, total ia telah mengemas 10 trofi yang di antaranya empat gelar la liga dan satu gelar Liga Champions.
Kiprahnya sebagai pelatih juga tak main-main. Beberapa klub yang pernah ia tukangi di antaranya Ajax Amsterdam (2001-05), Benfica (2005-06), PSV Eindhoven (2006-07), Valencia (2007-08), Az Alkmar (2009), Feyenoord (2011-14), Southampton (2014-2016) dan terakhir Everton (2016-2017).
Setelah cukup berpetualang di klub, Koeman melanjutkan karier kepelatihannya di level timnas ketika ditunjuk sebagai pelatih tim orange pada tahun 2018. Kini, pada tahun 2020 dirinya pulang ke Barcelona.
Beberapa torehan yang berhasil ia raih ketika menjadi pelatih di antaranya juara Liga Belanda, dua kali bersama Ajax dan sekali bersama PSV Eindhoven, sekali juara Piala Super Portugal bersama Benfica, sekali juara Piala Liga Belanda bersama Ajax, dan dua kali juara Piala Super Belanda bersama AZ Alkmaar dan Ajax Amsterdam. Bersama Valencia, Koeman juga pernah merasakan titel juara Copa del Rey. Bersama Barelona? Mari kita lihat kiprahnya musim depan.
Itulah beberapa mantan pemain yang saat ini menahkodai klub yang membesarkan namanya. Bisa dibilang investasi klub-klub tersebut tidak sia-sia jika melihat prestasi yang berhasil mereka raih. Semoga saja Pirlo dan Koeman bisa mengikuti kesuksesan mereka.
Source
- www.bolalob.com www.bola.okezone.com www.m.detik.com