Dilansir dari detiknews, seorang pengusaha muda bernama Harry Sanders punya kisah hidup yang inspiratif dan mengagumkan. Dalam empat tahun, pria yang masih berusia 21 tahun tersebut bisa membangun sebuah perusahaan. Sebelum jadi CEO dari sebuah agensi SEO (Search Engine Optimization), tak disangka jika Harry pernah hidup menggelandang dan tidak lulus SMA.
Harry mengungkap kisahnya yang pernah tak punya rumah. Ketika itu, ia harus berbagi rumah dengan para pecandu narkoba dan bahkan hidup di jalan karena ditolak sejumlah tempat penampungan remaja. Selain menggelandang, di usia 17 tahun Harry pun tidak menamatkan SMA. Harry mengaku jika keluarganya saat itu kesulitan biaya. Namun dengan masa lalu yang tidak menyenangkan, ia sukses membangun bisnisnya sendiri. Selama enam bulan, pria asal Australia itu tidur di rumah teman-temannya, bahkan di bawah jembatan. Tak punya banyak uang, ia bahkan pernah mencari-cari makanan sisa. Meski begitu, pria tersebut tetap berusaha mengembangkan bisnisnya.
Kesuksesannya berawal ketika Harry berdedikasi untuk membantu sang ayah yang kariernya pernah dihancurkan oleh agensi SEO. Karenanya, ia belajar semua hal tentang optimalisasi mesin pencari untuk membantu mengembalikan usaha sang ayah. Sayangnya, keinginan Harry untuk membantu orang tuanya itu membuat Harry ketinggalan pelajaran yang akhirnya ia harus keluar sekolah.
Kini Harry telah sukses dengan agensi SEO-nya sendiri yang dinamakan StudioHawk. Ia pun menjadi salah satu wirausahawan muda tersukses dan termuda di Australia. Tahun lalu, ia berhasil mengumpulkan 100 klien dan menangani perusahaan-perusahaan besar. Meski hanya punya 10 pegawai, proyeksi pendapatan tahunan StudioHawk adalah sekitar $1,3 juta atau sekitar Rp12,9 miliaran (Anjani, 2019).
Usia dan tingkat pendidikan ternyata tidak menghalangi seseorang untuk menjadi seorang entrepreneur. Seperti Harry, di usia 21 Tahun sudah menjadi seorang miliuner dan terlebih lagi yang membuatnya hebat, ia tak lulus SMA.
Sebenarnya apa sih yang dapat membuat seseorang menjadi yakin untuk memulai bisnis sebagai entrepreneur? Salah satunya adalah motivasi. Motivasi entrepreneur melibatkan motivasi yang diarahkan pada tujuan wirausaha atau tujuan yang melibatkan pengakuan dan eksploitasi sebagai peluang bisnis. Motivasi entrepreneur adalah kekuatan dalam diri seseorang, yang mendorong seorang pengusaha yang baru lahir melalui proses munculnya dan pertumbuhan usaha yang baru dibangun (Baum, Frese & Baron, 2014).
Dari sejumlah penelitian yang telah dilakukan terhadap motivasi seseorang untuk berwirausaha, dapat disimpulkan bahwa niat kewirausahaan seseorang dipengaruhi faktor internal, faktor eksternal, dan faktor kontekstual (Johnson dalam Suharti & Sirine, 2012).
Menurut Susanto dalam Maulida & Dhania (2009), faktor-faktor pendorong kewirausahaan adalah sebagai berikut:
1. Faktor personal.
Seorang wirausahawan memiliki locus of control internal yang lebih tinggi ketimbang seorang non wirausahawan. Ini berarti bahwa mereka memiliki keinginan yang lebih kuat untuk menentukan nasib sendiri.
2. Faktor lingkungan.
Faktor lingkungan mempunyai peran yang signifikan dalam pembentukan jiwa kewirausahaan. Menurut Suryana (2003), faktor pemicu yang berasal dari lingkungan sosial salah satunya berasal dari orang tua.
3. Faktor sosiologis.
Kondisi sosial juga turut memberikan andil dalam meningkatnya aktivitas kewirausahaan dalam kelompok- kelompok tertentu, seperti kaum wanita, minoritas, serta akademisi.
4. Faktor ketersediaan sumber daya.
Ketersediaan modal juga menjadi salah satu hal yang sangat penting.
Source
- Anjani, R. (2019, Maret 13). Dulu Gelandangan dan Tak Lulus SMA, Pria Ini Jadi Miliuner di Usia 2. Wolipop Detiknews. Diakses dari https://wolipop.detik.com/worklife/d-4455068/keren-dulu-gelandangan-dan-tak-lulus-sma-pria-ini-jadi-miliuner-di-usia-21?_ga=2.47844770.467796769.1552457383-695310109.1507903435
- Baum, J. R., Frese, M., & Baron, R. A. (Eds.). (2014). The psychology of entrepreneurship. Psychology Press.
- Suharti, L., & Sirine, H. (2012). Faktor-faktor yang berpengaruh terhadap niat kewirausahaan (entrepreneurial intention). Jurnal manajemen dan kewirausahaan, 13(2), 124-134. Diakses dari http://ced.petra.ac.id/index.php/man/article/viewFile/18329/18174
- Maulida, S. R., & Dhania, D. R. (2012). Hubungan antara Kepercayaan Diri dan Dukungan Orang Tua dengan motivasi berwirausaha pada siswa SMK. Jurnal Psikologi, 11(2), 9. Diakses dari https://ejournal.undip.ac.id/index.php/psikologi/article/view/6630.
- Suryana. (2003). Kewirausahaan Pedoman Praktis, Kiat dan Proses Menuju