Sudah beberapa bulan masyarakat di berbagai daerah Indonesia melakukan WFH (Work from home) dan tetap berada di rumah sesuai dengan anjuran dari pemerintah. Sudah lama di rumah dan rasa jenuh memuncak, kini masyarakat Indonesia senang melakukan kegiatan bersepeda. Selain untuk menghilangkan kejenuhan sekaligus berolahraga untuk tetap menjaga daya tahan tubuh.
Karena semakin digandrungi masyarakat, tak ayal membuat harga sepeda melambung tinggi. Dulu untuk sepeda yang biasa atau entry level dapat kamu beli dengan kisaran harga Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta, namun sekarang naik menjadi kisaran Rp 2 jutaan.
Nah, tahukah kamu kenapa untuk saat ini harga sepeda begitu melambung tinggi? Berikut ini adalah alasan logis mengapaharga sepeda melambung tinggi dan sebagai bahan pertimbangan kamu mau membeli sepeda atau tidak.
1. Sedang ramai dan banyak dicari.
Kasus ini hampir sama seperti lonjakan harga masker yang luar biasa beberap waktu lalu. Semakin banyak orang yang mencari maka semakin tinggi pula barang tersebut. Tentu lonjakan ini dipengaruhi oleh ketersediaan barang.
2. Banyak pedagang nakal.
Karena sedang tren dan banyak dicari maka ini adalah kesempatan emas bagi para pedagang. Mereka menjual dengan selisih harga yang terpaut tinggi daripada modal untuk meraup untung setinggi-tingginya.
3. Ketersediaan barang yang semakin sedikit di pasar.
Semakin sedikit barang di pasaran maka semakin tinggi pula harga jualnya. Rumus ini juga berlaku pada harga sepeda, terutama sepeda-sepeda kuno keluaran pertengahan abad 19-an. Kesan klasik memberikan kepausan hati pada beberapa orang. Penamaannya pun beragam di Indonesia, ada yang menyebutnya sepeda kebo, jengki, dan lain sebagainya.
Kamu sudah tahu berapa harga sepeda incaranmu? Masih mau beli saat ini? Bagi kamu yang sudah punya dan sedang suka bersepeda, tetap patuhi protokol kesehatan dan taati rambu-rambu lalu lintas, ya.