Semua bermula dari informasi seorang jurnalis majalah video game terkemuka Jepang Famitsupada akhir Mei 2020 kemarin, yang secara antusias memberikan bocoran kalau perusahaan video game besar Jepang Sega akan meluncurkan sesuatu yang besar serta berpengaruh untuk industri video game di awal Juni 2020. Spekulasi segera merebak setelahnya. Beberapa, termasuk saya sendiri, berharap Sega kembali memasuki Console Waryang mereka tinggalkan (pasca kegagalan Sega Dreamcast di awal milenium) dengan konsol baru. Bayangkan perang konsol video game yang melibatkan Sony, Nintendo, Microsoft serta Sega di dalamnya. Pasti bakal meriah banget.Gamers akan punya banyak pilihan bagus karena semua nama yang terlibat merupakan raksasa industri ini.
Ada pula harapan kalau Sega akan merilis konsol mini lagi pasca Sega Mega Drive Mini / Sega Genesis Mini yang sukses sebelumnya,mungkin berupa Sega Saturn Mini atau Sega Dreamcast Mini? Rasanya itu lebih masuk akal dan lebih murah ketimbang menciptakan mesin baru yang harus bisa mengimbangi Sony PlayStation 5, Microsoft Xbox Series X, dan Nintendo Switch. Lagi pula belakangan ini trend miniatur dari konsol game era 90-an sedang bagus, jadi cocok untuk Sega dalam menyambut ulang tahun ke-60 mereka yang jatuh tahun 2020 ini. Sehingga saat jurnalis Famitsu menyebut kalau Sega akan mengguncang industri video game di bulan Juni 2020 dunia langsung mengantisipasi dengan berbagai spekulasi dan hype tinggi.
Dan kemudian apa yang terjadi? Sega memang mengumumkan sesuatu beberapa saat yang lalu. Sega memang merilis konsol seperti dugaan dan harapan. Namun yang dirilis sangat jauh dari prediksi banyak pihak, baik media maupun fans. Ini karena yang terjadi adalah Sega merilis informasi untuk Sega Game Gear Micro.
Foto: EuroGamer
Sega Game Gearadalah handheld gaming buatan Sega pada tahun 1990-1991. Tentu saja benda berkekuatan 8-Bit ini diproyeksikan untuk melawan penguasa bisnis handheld gaming pada masa itu, yaitu Nintendo Game Boy yang super laris tidak saja di Jepang, namun di berbagai negara lain. Di atas kertas, Game Gear memang seharusnya menjadi lawan serius Game Boy. Game Gear memiliki warna di layarnya, sementara Game Boy masih berupa layar hitam putih. Game Gear juga punya backward compatibility dengan konsol Sega Master System dengan menggunakan adapter khusus. Game Gear bahkan dapat difungsikan sebagai televisi portable jika dipasang antena khusus di slot cartridge-nya.
Untuk ukuran masa itu, hal ini jelas canggih sekali. Sehingga Game Gear dinilai punya semua yang dibutuhkan untuk mendominasi pasar handheld gaming yang sedang dikuasai Game Boy.
Game Gear dengan aksesori antena TV / Foto: Pinterest
Tapi ternyata tidak seperti itu kejadiannya. Game Gear memang laris terjual namun tidak sampai menggeser Game Boy sebagai raja di segmen portable gaming. Paling banter Game Gear terjual lebih banyak dari pemain handheld lain seperti Atari Lynx atau NEC TurboExpress. Secara keseluruhan Game Gear hanya terjual sekitar 10 juta unit saja sampai dihentikan produksinya tahun 1997. Durasi baterai yang terlalu singkat (enam baterai AA yang hanya tahan 3-5 jam saja, bandingkan dengan empat baterai AA untuk Game Boy yang bisa bertahan nyaris 30 jam) dan sedikitnya game original tercipta di Game Gear dianggap sebagai penyebab gagal meroketnya handheld portable gaming ini di pasaran.
23 tahun kemudian, di event ulang tahun ke-60, Sega merilis versi super kecil dari Game Gear. Diberi nama Game Gear Micro, handheld ini berukuran persis seperti namanya: mikro alias super kecil banget. Game Gear Micro memiliki lebar 80mm / 3,15 inchi dengan tinggi 43mm / 1,7 inchi. Dengan ukuran body segitu kecil, kamu bisa bayangkan seberapa kecil ukuran layarnya? Yap. Kecil banget. Hanya 1,15 inchi saja alias sepertiga dari ukuran layar Game Gear original.
Foto: GameNGadgets
Buat saya Game Gear Micro tak ubahnya gantungan kunci berteknologi video game seharga 4,980 Yen atau sekitar 50 Dollar. Tenaga yang dibutuhkan Game Gear Micro akan berasal dari dua baterai AAA (belum jelas durasi yang bisa diharapkan dari baterai ini) namun tersedia pula socket USB Micro sebagai sumber daya. Dan lebih anehnya lagi, Game Gear Micro akan memiliki empat varian warna di mana tiap warna memiliki games berbeda dari warna lain. Masing-masing warna Game Gear Micro memiliki empat judul games.
Saya tidak tahu apa yang melatarbelakangi Sega membuat Game Gear Micro ini. Sebuah keputusan yang sangat aneh menurut saya. Apakah saya tertarik memiliki Sega Game Gear Micro? Mungkin nanti saat hacker berhasil mengoprek benda kecil itu agar bisa diisi game lebih banyak lagi. Dengan kondisi mata minus saya, bermain empat game di layar 1,15 inchi akan lebih mirip siksaan ketimbang hiburan. Seharusnya Sega menciptakan Game Gear Mini, dan bukannya Game Gear Micro.
Tapi semua sudah terjadi dan fans Sega kembali harus menelan kekecewaan karena memang Sega sepertinya tidak berminat kembali berperang di Perang Konsol berikutnya.