Rasanya tidak berlebihan untuk mengatakan kalau sosok boneka berbentuk wanita dewasa ini sudah sangat terkenal/dikenal di dunia pop culture sejak lama.
(Sumber gambar: Fortune)
Mereka yang mengenal Barbie (mostly tentu saja berasal dari gender perempuan) bisa dari berbagai range usia, latar belakang, maupun profesi. Ada yang mendapatkan boneka Barbie pertama mereka saat masih berusia sekolah dasar. Ada pula yang baru memiliki, dan malah mulai mengoleksi boneka plastik silikon fashionable itu saat sudah beranjak dewasa. Apapun alasannya, boneka Barbie memiliki kenangan tersendiri bagi mereka yang mengenal nama ini. Dan hampir semuanya bernada positif.
Boneka Barbie tahun rilis 1982 (Sumber gambar: eBay)
Atau mungkin baru mengenal Barbie lewat lagu dance (sedikit) kontroversial Barbie Girl dari grup musik dance Skandinavia Aqua di tahun 1997? Ingat lagu itu?
Berikut ini videonya, AQUA - Barbie Girl: https://www.youtube.com/watch?v=ZyhrYis509A
"Im a Barbie girl in a Barbie world"
Walaupun memicu kontroversi (dan protes keras dari Mattel, produsen boneka Barbie) karena menggambarkan Barbie sebagai karakter pirang bloon yang klise, namun single Barbie Girl sedikit banyak semakin melambungkan nama boneka cantik ini.
Barbie, yang sering salah sebut oleh lidah orang Indonesia sebagai Berbie, memiliki sejarah yang lumayan panjang. Bahkan hingga 60 tahun, lho!
(Sumber gambar: Open China Cart)
Boneka Barbie, secara jenis/model, termasuk dalam kategori fashion doll atau boneka yang memiliki gaya berpakaian sebagai identitas.Berbeda dengan boneka model lain yang lebih sederhana atau boneka pajangan (seperti porcelain doll misalnya), Barbie sejak awal memiliki ciri khas yang tetap jadi penanda dan pembeda antara Barbie dengan boneka-boneka lain.Yaitu sosok dewasa dengan gaya berbusana yang keren dan trendi.
Pertama dirilis pada Maret 1959 oleh perusahaan mainan asal Amerika, Mattel, Barbie merupakan kreasi kreatif Ruth Handler. Saat menciptakan sosok dan citra Barbie, Handler dianggap banyak mengambil inspirasi dari boneka Jerman "Bild Lilli".
Bild Lilli (Sumber gambar: Worthpoint)
Nama Barbie sendiri merupakan panggilan kesayangan Ruth pada putrinya yang bernama Barbara.
Ruth Handler (Sumber gambar: YouTube)
Barbie model pertama (dengan desain baju renang one-piece motif zebra dan rambut ekor kuda dalam dua warna, yaitu hitam kecoklatan/brunette serta pirang/blonde) diproduksi di Jepang oleh Mattel dengan baju yang dijahit tangan.
Perusahaan pencipta Bild Lilli, Louis Marx & Co. sempat menuntut Barbie karena dianggap contekan Bild Lilli. Kesepakatan akhirnya terjadi antara kedua perusahaan dalam kasus 'copyrights infringement' tersebut.
Desain awal Barbie (Sumber gambar: Pinterest)
Barbie, yang mengadopsi bentuk tubuh wanita dewasa secara proporsional, awalnya membuat beberapa golongan orang tua tidak nyaman.Namun Ruth Handler bersikukuh kalau desain Barbie adalah ideal terbaik untuk fashion doll sehingga desain Barbie tidak banyak berubah seiring waktu berjalan. Dengan berbagai pilihan jenis pakaian dan penampilan, Barbie memberikan citra sebagai sosok perempuan yang smart, independent, fun, party-goers, educated dan banyak kesan positif lainnya.
Berbagai variasi Barbie (Sumber gambar: Hiveminer)
Boneka perempuan dewasa skala 1/6 (dengan tinggi sekitar 11 inchi) ini juga menjadi semacam simbol status di kalangan anak perempuan. Adalah sebuah kebanggaan untuk anak perempuan di antara teman-temannya saat memiliki satu atau lebih boneka Barbie. Termasuk tentunya di Indonesia. Harganya yang relatif lebih mahal ketimbang boneka-boneka biasa membuat citra Barbie sebagai barang keren pun terbentuk.
(Sumber gambar: Bestbuy)
Tapi masalah mulai datang dari kelompok-kelompok feminis modern yang gencar mempromosikan Barbie sebagai pembodohan karena body figure yang tidak realistik untuk perempuan. Grafik penjualan Barbie juga sempat mengalami penurunan walau sebelumnya Barbie sudah terjual lebih dari satu miliar unit di 150 negara.
Untuk mengatasi trend penurunan penjualan, Mattel kemudian menciptakan berbagai produk derivat/turunan dari Barbie. Sejak 1987 Mattel menciptakan Media Franchise Barbie di mana Barbie tidak hanya ada dalam format boneka seperti biasa namun juga dalam bentuk film animasi 3D, video games, buku, aksesoris serta apparel fashion real-life, dan bahkan kosmetik.
Berikut ini trailer film animasi 3D "Barbie and the Three Musketeers": https://www.youtube.com/watch?v=Inubbw53mWs
Selain berbagai film animasi 3D yang dibintangi oleh Barbie sebagai tokoh utama, salah satu kemunculan Barbie yang ikonik ada di film Pixar-Disney Toy Story 2 dan sekuelnya di mana dia berperan sebagai bintang tamu bersama pasangannya Ken (yang juga merupakan produk Mattel dari lini Barbie).
Barbie & Ken di "Toy Story 3" (Sumber gambar: We Heart It)
Selebriti seperti Paris Hilton dikenal sebagai penggemar berat Barbie dan sedikit banyak sering mengadopsi penampilan serta citra Barbie ke dirinya sendiri; termasuk mobil mewah yang dicat pink khas Barbie.
Paris Hilton (Sumber gambar: Motor Authority)
Walau seringkali mengalami kontroversi, namun popularitas Barbie sebagai fashion doll bertujuan empowering woman atau menyemangati perempuan agar memiliki semangat ceria beredukasi mampu membuat citra Barbie tetap bertahan di bisnis boneka yang ketat serta penuh persaingan.
Terkini dikabarkan kalau aktris Margot Robbie (yang mungkin sekali dikenal luas saat berperan sebagai Dr. Harleen Quinzel alias Harley Quinn di film DCEU Suicide Squad) akan membintangi film live action Barbie. Hal ini menandakan pertama kalinya sosok Barbie mendapatkan adaptasi film live action; setelah sebelumnya muncul di banyak film animasi 3D.
Margot Robbie (Sumber gambar: The Hollywood Reporter)
Dipilihnya Margot Robbie dianggap tepat untuk menghidupkan sosok Barbie dengan citra cerdas dan fun.Robbie sendiri memiliki kualitas akting yang oke. Hal ini bisa dilihat dari nominasi Piala Oscar yang diterimanya saat membintangi film I, Tonya (2017). Di film Barbie nanti Margot Robbie juga akan menjadi bagian produser film. Margot adalah produser dan aktris ideal serta relevan untuk membawa dan menghidupkan spirit Barbie dalam film di era seperti sekarang cetus rekannya sesama produser dari Warner Bros, Toby Emmerich.
Bermain Barbie mempromosikan rasa kepercayaan diri, rasa ingin tahu dan cara berkomunikasi dalam perjalanan seorang anak mencari jati dirinya. Saya merasa terhormat mendapatkan peran dan kesempatan memproduksi film yang saya yakin akan membawa pengaruh baik tidak saja untuk anak-anak namun juga untuk semua kalangan di seluruh dunia papar Margot Robbie saat ditanya kesannya akan peran Barbie yang dia dapatkan.
Dengan 200 lebih penampilan (mewakili karir) yang sudah dimiliki oleh sosok boneka Barbie seperti insinyur robotika, astronot, guru dan lain sebagainya, harapan Robbie tadi terasa realistis. Tapi untuk saat ini tidak ada keterangan dan informasi soal plot cerita, judul yang akan digunakan atau bahkan estimasi tanggal rilis untuk film Barbie ini.
Apakah kamu pernah punya kenangan dengan boneka keren ini?