Nama buah cempedak mungkin tak terasa asing lagi di telinga orang Indonesia. Tapi mungkin masih ada sebagian yang terasa asing dengan buah yang satu ini.
Memiliki nama latin Artocarpus champeden,cempedaktanaman buah-buahan dari famili Moraceae. Bentuk buah, rasa, serta aromanya mirip seperti buah nangka, namun tekstur dan kelembutan daging buahnya berbeda. Cempedak memiliki tekstur lebih lembut dan punya wangi lebih menyengat dari nangka.
Di Indonesia cempedak tumbuh subur di daerah Kalimantan, Sumatera, Sulawesi, Maluku, Papua, dan juga terdapat di beberapa daerah di Jawa bagian barat seperti di Jakarta, Depok, dan sekitarnya.Beda daerah berbeda juga penyebutannya di Indonesia, namun cempedak adalah nama yang paling umum. Selain cempedak, di daerah tertentu buah ini juga disebut nangka beurit (Sunda), nongko cino (Jawa), cubadak hutan (Minangkabau), tiwadak (Kalimantan), dan lain-lain.
Berikut ini merupakan manfaat dari buah cempedak.
1. Daging buahnya yang terkenal enak dan nikmat serta beraroma menggoda biasanya dimakan saat buah sudah dalam keadaan matang.Selain dimakan langsung dalam keadaan segar, bisa juga digoreng dengan tepung layaknya pisang goreng, dan bisa juga sebagai campuran dalam es buah.
2. Biji buahnya dapat dinikmati setelah digoreng, direbus, atau dibakar.
3. Akarnya dapat digunakan sebagai campuran jamu untuk perempuan setelah melahirkan.
4. Buah cempedak kaya akan serat pangan yang berfungsi untuk menjaga kesehatan saluran pencernaan dan mampu menekan kadar kolesterol dalam darah.
5. Bagi masyarakat di Kalimantan, kulit cempedak sering dimasak dan diolah menjadi sayur pelengkap untuk dimakan bersama dengan nasi. Tentunya dengan cara pengolahan yang tepat dan benar, kulit cempedak bisa menjadi sayur yang sangat enak loh!
Kandungan gizi dari 100 gram cempedak.
Energi: 116 kkal
Protein: 3 gr
Lemak: 0,4 gr
Karbohidrat: 28,6 gr
Kalsium: 20 mg
Fosfor: 30 mg
Zat Besi: 2 mg
Vitamin A: 200 IU
Vitamin C: 15 mg
Bagi masyarakat Kalimantan, khususnya masyarakat Banjar, Mandai terdengar tidak asing dan bahkan sangat terkenal.Mandai adalah sebutan untuk kulit cempedak yang sudah melalui prosesfermentasi. Masakan olahan yang bahan utamanya adalah kulit cempedak ini bisa dijadikan lauk menemani makanan utama seperti nasi. Rasanya sangat nikmat dengan tekstur berserat serta lembut. Kelembutannya ini tergantung seberapa lama kulit cempedak direndam.
Mandai juga bisa dijadikan sebagai pelengkap lauk pauk di warung-warung makan pinggir jalan di Kota Banjarmasin. Harga satu porsi oseng Mandai ini berkisar antara Rp10.000-Rp15.000.Pembuatan Mandai tidak terlalu sulit, berikut adalah tahap-tahap pembuatan Mandai hingga siap dihidangkan.
1. Buah cempedak haruslah dalam keadaan matang, setelah itu daging buahnya diambil dan dimakan atau diolah dan dihidangkan sesuai selera.
2. Kulit cempedak kemudian dikupas hingga kulit bagian yang paling luar tidak ada lagi, dan kulit bagian dalamnya yang terlihat seperti gabus inilah yang akan dimanfaatkan dan diolah menjadi Mandai.
3. Setelah itu kulit dalam ini di potong-potong menjadi beberapa bagian sesuai selera.
4. Proses selanjutnya adalah merendam potongan-potongan kulit buah tadi dengan air garam. Lamanya perendaman tergantung selera, bisa 3 hari atau bahkan sampai satu bulan.
5. Setelah kulit cempedak menjadi lunak, barulah kulit cempedak bisa diolah bersama sayuran lain menjadi oseng, atau bahkan digoreng dengan minyak goreng biasa.
Lauk ini sudah cukup untuk menghabiskan satu piring nasi hangat. Bahkan di Banjarmasin, Mandai sudah dijadikan olahan cemilan yang bisa dikonsumsi langsung loh! Penasaran? Yuk coba mengolah!
Source
- http://www.getborneo.com/mandai-kuliner-dari-bahan-kulit-cempedak/
- https://tukangmakanbanyak.wordpress.com/2018/12/09/makanan-khas-banjar-mandai/