Hampir setiap orang di dunia, terutama kaum akademisi pasti tahu Aristoteles, tokoh hebat yang menyumbangkan beragam teori dan pemikiran hebat dari bidang hukum hingga astronomi. Tak ayal, pasalnya Aristoteles murupakan murid dari filsuf hebat dari Yunani kuno yaitu Plato. Karena menjadi filsuf hebat pada zamannya, teori-teori yang dicetuskan oleh Aristoteles sering menjadi kiblat ilmu pengetahuan.
Tapi seiring berjalannya waktu, teori-teori dari Aristoteles terpatahkan oleh pengetahuan dari penelitian-penelitian ilmuwan lainnya. Seperti 5 teori berikut ini yang telah penulis kutip dari jw.org dan liputan6.com, Sabtu (27/7) yang telah dibuktikan dan ternyata salah.
1. Keabadian dunia.
Teori pertama yang terbantahkan adalah keabadian dunia yang mana Bumi dan seisinya ada dan selamanya akan seperti ini, tidak mengalami perkembangan dan evolusi sama sekali. Aristoteles tidak mempertimbangkan adanya teori evolusi sama sekali. Padahal pada zaman itu sudah ada banyak fosil yang ditemukan di berbagai tempat.
2. Secara alami wanita tercipta sebagai mahkluk inferior dan laki-laki adalah superior.
Aristoteles berpendapat melalui teori ini bahwa wanita memiliki gigi lebih sedikit daripada pria, juga secara alami darah pria lebih panas dari wanita hingga mengatakan bahwa wanita merupakan mahkluk yang lemah, kurang dewasa, dan cacat. Selain itu dalam sistem reproduksi, pria lebih sempurna daripada wanita.
Aristoteles memberi contoh bila alat kelamin pria dipotong, maka pria itu tidak akan menjadi botak atau suaranya pecah, melainkan menjadi feminim. Kesimpulan dari teori ini bahwa wanita sebenarnya adalah pria yang alat kelaminnya dipotong, maka dari itu pria dianggap lebih sempurna daripada wanita.
3. Belut dan beberapa hewan lain tercipta dari benda mati.
Setiap mahkluk hidup di dunia ini pastinya lahir dari proses reproduksi, namun salah satu teori yang dikemukanan Aristoteles bahwa belut dan beberawa hewan lain tercipta dari benda mati. Saat Aristoteles mengamati belut, ia memotong ekos belut dan tidak menemukan sperma dan sel telur. Menurutnya hewan tersebut spontan dihasilkan dari lumpur.
4. Beberapa orang secara alami terlahir sebagai budak.
Filsuf yang hidup pada masa Yunani kuno ini pernah mengemukakan teori bahwa ada beberapa orang yang secara alami terlahir sebagai budak dan sepantasnya menjadi budak. Adanya ketidakmampuan untuk berpikir sendiri dan merupakan tipe orang yang suka diperintah menjadi faktor utama Aristoteles menggunakan teori ini.
5. Bumi menjadi pusat Tata Surya.
Aristoteles adalah seseorang yang menganut teori Geosentris yang mana percaya bahwa Bumi menjadi pusat tata surya dan semua benda mengelilingi Bumi. Karena anggapan bahwa ia seorang filsuf hebat, akhirnya teori yang dicetuskan Aristoteles ini menjadi kepercayaan ilmu pengetahuan dalam kurun waktu yang cukup lama.
Hingga kemudian para ilmuwan dalam bidang astronomi seperti Copernicus, Galileo, hingga Kapler dapat mematahkan teori ini bahwa Bumi bukanlah pusat Tata Surya, melainkan Bumi mengelilingi Matahari kemudian bersama-sama mengelilingi pusat galaksi.
Nah, itulah beberapa teori yang dicetuskan oleh filsuf terkenal pada zamannya. Mengingat pada zaman dulu belum adanya teknologi untuk penelitian mendalam, maka tak ayal ada beberapa teori yang mulai terpatahkan oleh ilmuwan saat ini.
Source
- jw.org
- liputan6.com