Dalam agama Islam terdapat sholat lima waktu yang wajib dikerjakan oleh seorang muslim. Sholat bukan hanya sekadar kewajiban, tetapi juga sebagai sarana komunikasi seorang hamba dengan Tuhannya, yaitu Allah SWT.
Sebegitu krusialnya sholat sebagai amalan pertama yang dihisab pada hari kiamat nanti. Karena shalat sendiri adalah bukti ketaatan dan kecintaan kita pada Allah SWT. Ibarat seorang manusia yang mencintai kekasihnya, maka ia ingin terus bertemu setiap hari.
Pagi sekali kita telah diberi waktu untuk berkomunikasi dengan-Nya. Lewat sholat Subuh yang biasa kita kerjakan dengan dua rakaat.
Ada pepatah dalam bahasa Arab yang memiliki arti, "tidurnya seorang ulama lebih baik dari ibadahnya orang yang bodoh selama seribu tahun". Maka dari itu akan lebih baik kita mengerti tata cara sholat subuh dengan benar serta niat, doa, dan keutamaannya.
Pengertian sholat Subuh.
foto: Instagram/@dakwahsunnah.ig
Sholat Subuh atau juga dikenal dengan shalat Fajar adalah salah satu sholat yang wajib dikerjakan oleh seorang muslim, yang dilakukan pada waktu fajar sampai menjelang matahari terbit.
Waktu sholat Subuh.
foto: pixabay
Dalam hadits dari Abdullah bin Amir Ibnul 'Ash RA. berkata, Rasulullah SAW. ditanya tentang waktu sholat yang lima, beliau menjawab: "Waktu sholat fajar adalah selama belum terbitnya matahari yang awal..." (HR. Muslim).
Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda: "Dan waktu sholat adalah dari terbitnya fajar sampai sebelum terbitnya matahari. Maka apabila matahari telah terbit berhentilah dari shalat karena matahari itu terbit di antara dua tanduk syaitan." (HR. Muslim).
Dari kedua hadist di atas tercantum bahwa batas waktu sholat subuh adalah dari terbitnya fajar sampai menjelang matahari terbit.
Keutamaan sholat Subuh.
foto: Instagram/@aiyda_dd
1. Penyelamat dari neraka.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda: "Tidak akan masuk neraka, orang yang melaksanakan shalat sebelum matahari terbit dan sebelum tenggelamnya." (HR. Muslim)
Dari hadist ini disebutkan bahwa memelihara shalat Subuh dan Ashar dapat menyelamatkan kita dari neraka atas izin Allah SWT.
2. Waktunya pembagian rizki.
Dalam hal ini terdapat sebuah kisah antara Rasulullah SAW dengan putrinya, Fathimah. Pada suatu ketika Muhammad SAW melaksanakan sholat Subuh kemudian setelah selesai beliau kembali ke rumah dan mendapat putrinya Fathimah RA. sedang tidur. Beliau pun membalikkan tubuh Fathimah dengan kaki beliau, kemudian berkata kepadanya: "Hai Fathimah, bangun dan saksikanlah rizki Rabb-mu karena Allah SWT membagikan rizki para hamba-Nya antara shalat Subuh dan terbitnya matahari."
3. Pembeda antara mukmin dengan munafik.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda: "Shalat terberat bagi orang-orang munafik adalah shalat 'Isya dan Subuh. Padahal seandainya mereka mengetahui pahala pada kedua shalat tersebut, tentu mereka akan mendatanginya walaupun harus merangkak." (HR. Ahmad).
4. Setara dengan sholat malam semalam suntuk.
Dalam sebuah hadist, Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang melaksanakan shalat 'Isya secara berjamaah maka ia seperti shalat malam separuh malam. Dan barang siapa mengerjakan shalat subuh secara berjamaah maka Ia seperti shalat malam satu malam penuh." (HR. Muslim).
5. Penyebab masuk surga.
Rasulullah SAW bersabda: "Barang siapa yang mengerjakan dua shalat Bardain dia akan masuk surga."
Sholat Bardain adalah shalat Subuh dan Ashar. Istilah Bardain berarti dua waktu dingin yang mana kedua sholat tersebut dilakukan pada waktu dinginnya siang, tepatnya pada kedua ujung siang saat suasana teduh sedangkan subuh pada saat pagi sebelum matahari terbit.
6. Penyebab kunci kemenangan.
Dari hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari disebutkan: "Bahwa Rasulullah apabila hendak menyerbu suatu kaum, beliau menundanya hingga waktu Subuh."
7. Lebih baik dari dunia dan seluruh isinya.
Rasulullah SAW bersabda: "Dua rakaat shalat subuh, lebih baik daripada dunia dan seisinya." (HR. Muslim dan Ahmad).
Dalam hadist lain yang diriwayatkan oleh Muslim disebutkan bahwa sholat sunah dua rakaat sebelum sholat subuh lebih disukai oleh Rasulullah SAW daripada dunia dan seluruh isinya.
8. Disaksikan oleh malaikat.
Dalam sebuah hadist, "Malaikat-malaikat siang bergantian mendampingin kalian dengan malaikat-malaikat malam, dan mereka berkumpul di waktu shalat Subuh dan Ashar setelah itu malaikat yang semalaman menjaga kalian naik ke langit. Lalu Allah bertanya kepada mereka dan Dia lebih tahu tentang mereka-' Bagaimana kalian tinggalkan hamba-hamba-Ku?' Mereka menjawa, 'Kami meninggalkan dalam keadaan shalat dan kami datang kepada mereka ketika mereka shalat." (HR.Bukhari).
9. Mendapat perlindungan dari Allah.
"Barang siapa melaksanakan shalat Subuh secara berjamaah maka ia berada dalam perlindungan dari Allah SWT." (HR. Ibnu Majah).
Niat Shalat Subuh.
foto: Instagram/@bi_rojk
- Niat sholat subuh sendiri.
"Usholli fardhos shubhi rok'ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillaahi ta'aalaa"
Artinya: "Aku berniat shalat fardhu Subuh dua raka'at menghadap kiblat karena Allah Ta'aalaa."
- Niat sholat subuh untuk makmum.
"Usholli fardhos shubhi rok'ataini mustaqbilal qiblati makmuuman lillaahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku berniat shalat fardhu Subuh dua rakaat menghadap kiblat sebagai makmum karena Allah Ta'aalaa."
- Niat sholat Subuh untuk imam.
"Usholli fardhos shubhi rok'ataini mustaqbilal qiblati imaaman lillahi ta'aalaa."
Artinya: "Aku berniat shalat fardhu Subuh dua rakaat menghadap kiblat sebagai imam karena Allah Ta'aalaa"
Tata cara sholat Subuh.
foto: Instagram/@pejuangsubuhsumba
- Rakaat pertama.
1. Membaca niat sholat Subuh
2. Takbiratul ihram kemudian diikuti dengan membaca doa Iftitah
3. Membaca surat Al-Fatihah
4. Membaca surat atau ayat-ayat dari Alquran
5. Takbiratul Ihram
6. Melakukan gerakan Ruku' dengan tuma'ninah
7. Melakukan gerakan I'tidal dengan tuma'ninah
8. Melakukan gerakan Sujud dengan tuma'ninah
9. Melakukan duduk Iftirasy atau duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
10. Melakukan gerakan sujud dengan tuma'ninah
11. Berdiri untuk melakukan rakaat kedua
- Rakaat kedua.
1. Membaca Al- Fatihah
2. Membaca surat atau ayat dalam Alquran
3. Takbiratul Ihram
4. Melakukan ruku' dengan tuma'ninah
5. Melakukan gerakan I'tidal dengan tuma'ninah
6. Melakukan gerakan Sujud dengan tuma'ninah
7. Melakukan duduk Iftirasy atau duduk di antara dua sujud dengan tuma'ninah
8. Melakukan gerakan sujud dengan tuma'ninah
9. Melakukan duduk tahiyat akhir
10. Mengucapkan salam dengan menolehkan kepala ke kanan dan ke kiri
Doa qunut.
Dalam kitab Majmu' karya Imam Nawawi diterangkan bahwa dalam Madzhab Syafi'i disunahkan membaca qunut dalam sholat Subuh, baik karena ada musibah ataupun tidak. Hal ini sesuai diambil dari pendapat mayoritas ulama' salaf.
Doa qunut sendiri dibaca pada saat melakukan gerakan berdiri untuk I'tidal setelah ruku'.
Berikut bacaan doa qunut:
"Allaahummahdinii fii man hadaiit, wa 'aafinii fii man 'aafaiit, wa tawallanii fii man tawallaiit, wa baarik lii fiimaa a'thaiit. Wa qinii bi rohmatika syarra maa qadhaiit. Fa innaka taqdhii wa laa yuqdhaa 'alaiik. Innahu laa yadzillu maw waalaiit. Wa laa ya'izzu man 'aadaiit. Tabaarakta rabbanaa wa ta'aalaiit. Fa lakal-hamdu 'alaa maa qadhaiit, Astaghfiruka wa atuubu ilaik wa shallallahu 'ala sayyidina muhammadin nabiyyil ummuyyi wa 'alaa aalihii wa shahbihii wa sallam."
Artinya:
"Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah dengan rahmat-Mu berkah pada segala apa yang telah Engkau karuniakan. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkau-lah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan tobat kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat dan salam atas junjungan kami Nabi Muhammad beserta seluruh keluarganya dan sahabatnya."
Oleh: Hameda Rachma