Telur. Siapa yang tidak suka makan telur? Benda oval yang diproduksi oleh unggas seperti ayam ini merupakan makanan sempurna dalam banyak aspek. Harga terjangkau, rasanya enak (bervariasi untuk tiap orang), penuh protein, mudah ditemukan di mana-mana, serta dapat diolahmenjadi berbagai jenis masakan dan hidangan. Mulai dari di ceplok, rebus, dadar, tumis, hingga jadi bagian bahan pembuatan kue, cake,dan berbagai jenis makanan lain.Singkatnya, telur itu adalah God-tier di hierarki makanan yang layak dikonsumsi oleh manusia.
Eggs Royale (Sumber gambar: Caroline's Cooking)
Tapi kesempurnaan telur juga dibarengi dengan reputasi sebagai sumber kolesterol jahat penyebab sakit jantung. Terlepas bagusnya telur sebagai sumber makanan (penyerapan vitamin E dari salad akan lebih baik jika kita mencampurnya dengan telur menurut sebuah penelitian), kolesterol tinggi dari sebutir telur yang mencapai 185 miligram alias lebih dari setengah rekomendasi panduan "US Dietary" ditengarai merupakan salah satu penyebab sakit jantung yang disebabkan kolesterol tinggi pada tubuh.
Ilustrasi sakit jantung (Sumber gambar: Daily Express)
Kolesterol alias lemak kekuningan yang diproduksi tubuh lewat hati dan usus sebenarnya dapat ditemui di seluruh sel tubuh manusia. Selama ini reputasinya di kalangan manusia adalah buruk; padahal aslinya kolesterol dibutuhkan untuk membangun jaringan sel tubuh. Juga agar tubuh menghasilkan vitamin D serta hormon penting seperti testosterone dan oestrogen.
Kenapa kolesterol mendapat reputasi buruk? Sebagian besar dikarenakan efek akibat kolesterol yang tidak terkendali di dalam tubuh; yang menyebabkan berbagai masalah fungsi seperti penyumbatan aliran darah (penyebab sakit jantung). Tubuh manusia memproduksi sendiri kolesterol yang dibutuhkan, namun kita juga bisa mendapatkan asupan lewat makanan yang berasal dari hewani seperti keju, mentega, udang, daging sapi/kambing/babi, dan juga telur unggas.
Low-density lipoprotein atau LDL adalah nama resmi dari kolesterol jahat untuk tubuh manusia. LDL di distribusikan ke seluruh tubuh lewat hati ke arteri/pembuluh darah dan jaringan tissue tubuh. Para peneliti meyakini kalau hal ini dapat menyebabkan penyumbatan di jalur aliran darah dan meningkatkan risiko penyakit-penyakit kardiovaskular seperti sakit jantung. Namun peneliti juga belum bisa sepakat mengaitkan konsumsi (makanan) kolesterol sebagai pemicu penyakit kardiovaskular. Kecuali untuk makanan yang mengandung lemak tak jenuh atau trans fats.
Lemak tak jenuh meningkatkan level LDL dalam tubuh. Lemak tak jenuh memang dapat ditemukan di sumber makanan hewani, namun sebenarnya lebih banyak berada di makanan olahan seperti mentega, cemilan, masakan yang di olah dengan metode deep-fried (seperti ayam goreng cepat saji) maupun makanan berlemak seperti cake dan donat.
Kolesterol jahat vs Kolesterol baik (Sumber gambar: Disabled World)
Telur bagaimana? Apakah telur juga meningkatkan produksi LDL dalam tubuh?
Ternyata tidak (terlalu). Bersama dengan udang, telur adalah sumber makanan dengan kolesterol tinggi namun rendah ukuran lemak tak jenuhnya. Maria Luz Fernandez, profesor peneliti sains nutrisi dari University of Connecticut, USA menegaskan hal tersebut lewat jurnal penelitian yang menyatakan kalau tidak ada hubungan kuat antara mengonsumsi telur dengan peningkatan risiko penyakit-penyakit kardiovaskular.
Spanish Eggs dengan bayam dan udang (Sumber gambar: Delicious.com.au)
Walau memang kolesterol di dalam telur lebih tinggi jika dibandingkan dengan daging maupun makanan berbasis hewani lain, namun lemak jenuh (dalam telur) meningkatkan kolesterol baik / HDL darah. Hal ini sudah ditunjukkan berbagai penelitian sebelumnya, kata Profesor Fernandez.
Kontradiksi dari berbagai penelitian soal hubungan telur dan penyakit kardiovaskular selalu ada dan menarik. Kebanyakan mendukung teori kalau telur itu baik untuk tubuh. Seperti penelitian di China yang menyatakan kalau mengonsumsi sebutir telur setiap hari akan mengecilkan risiko terkena penyakit jantung sebesar 18% dan 28% terhindar dari stroke dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi telur.
Namun ada pula penelitian lain yang menunjukkan kalau setengah butir telur sehari secara signifikan meningkatkan risiko kematian dari sakit jantung.
Membingungkan? Begitulah dunia sains dan ilmu pengetahuan. Namun para peneliti harusnya bisa sepakat kalau telur merupakan sumber terbaik untuk lutein; pigment yang baik untuk kesehatan mata yang secara otomatis menurunkan risiko terkena penyakit mata.
Berbagai hidangan berbahan telur (Sumber gambar: YouTube)
https://www.youtube.com/watch?v=wAC4UTWw0r8
Buat saya sendiri, telur masih merupakan solusi murah meriah sumber protein yang dibutuhkan untuk tubuh beraktivitas setiap hari terlepas dari kontroversi yang mengelilinginya. Bagaimana dengan kamu?