Gelaran pameran video game kelas dunia seperti Tokyo Game Show memang selalu dijadikan barometer tentang apa yang sedang dan akan jadi hits di dunia video game.Setiap tahun di Tokyo, Jepang, sejak 1996, ratusan pelaku industri video game dan ribuan (bahkan sering tercatat ratusan ribu) fans video game serta cosplayer dunia tumpah ruah di sana memeriahkan acara, mencari dan mendapatkan informasi seputar video game, serta tentunya melihat dan menikmati beragam tampilan cosplayer Jepang yang terkenal bagus dan detil dalam aksi cosplay mereka. Dan tak hanya cosplayer Jepang, tapi cosplayer negara lain juga dapat dengan mudah ditemukan di event seperti Tokyo Game Show.
Cosplayer di event TGS 2018. Foto: GameSpot
Tokyo Game Show 2018 kali ini masih tetap digelar di Makuhari Messe Convention Center Chiba. Juga masih seperti biasanya, Tokyo Game Show / TGS dibagi dalam dua segmentasi, yaitu untuk pers dan bisnis, serta untuk umum. Pengunjung umum akan dikenakan tiket masuk seharga 1,500 atau sekitar Rp196,000. Acara juga masih digelar selama empat hari; dua hari untuk segmen pers dan bisnis (20-21 September) serta dua hari segmen publik (22-23 September) seperti tahun-tahun sebelumnya.
Jadwal TGS 2018. Foto: NikkeiBP
Selama empat hari tersebut seluruh mata pelaku industri dan fans video game (serta cosplay) akan tertuju ke Makuhari Messe untuk melihat apa yang sedang dan akan trending di dunia game nanti.
Lautan manusia merupakan pemandangan biasa di Tokyo Game Show. Foto: GamingBolt
TGS adalah sebuah show. Expo. Jadi tentu saja pengunjung dapat mengharapkan sebuah pertunjukan spektakuler berbasis video game dari berbagai elemen pelaku industri ini. Dan di tahun 2018 industri video game Jepang masih tetap menarik dan bergairah.
Berbagai perusahaan dan pemegang IP tumpah ruah disini memamerkan produk mereka dan berusaha memikat perhatian pengunjung. Booth staff setiap brand/merk, yang di dominasi para Sales Promotion Girls, secara ramah menyapa pengunjung yang datang melihat serta membagi-bagikan beragam flyer dan bahkan suvenir menarik.
Booth Staff. Foto: GeekCulture
Tapi satu anomali menarik di TGS 2018 adalah Nintendo. Walaupun jelas merupakan merk raksasa di industri gaming, namun mereka tidak muncul di TGS 2018 dalam format public booth.
Hal ini seakan sudah jadi ciri khas Nintendo, di mana mereka sering mengabaikan Tokyo Game Show dan menggelar event sendiri untuk promosi pasca TGS. Satu kemunculan historis Nintendo di TGS adalah pada tahun 2005, di mana mendiang Satoru Iwata (Presiden Nintendo saat itu) memperkenalkan Wii Remote untuk Nintendo Wii.
Presiden Nintendo, Satoru Iwata di event TGS. Foto: GameSpot
Namun tanpa kehadiran Nintendo, Tokyo Game Show tetap menarik buat industri dan fans video game dunia karena beragam display dari developers dan publishers lain. Tak hanya dari Jepang namun juga dari negara lain. Bahkan Ciayo Corp juga pernah menjadi peserta Tokyo Game Show, lho! Tepatnya tahun lalu, di Tokyo Game Show 2017.
Jadi di Tokyo Game Show 2018 apa saja yang berkesan dari event itu?
Fans video game berjubel memadati arena. Foto: Kotaku
Dari developer Level-5 di TGS 2018, mereka membuat booth besar demi mempromosikan judul andalan mereka Yo-Kai Watch. Yo-Kai Watch memang merupakan judul penting di industri game saat ini dari Level-5. Apalagi versi mobile smartphone Yo-Kai Watch sedang naik daun di Jepang (walau di kritik mirip Pokemon Go dari Nintendo).
Foto: AnimeNewsNetwork
Foto: HoneysAnime
Jibanyan dari Yo-Kai Watch di TGS 2018. Foto: AnimeNewsNetwork
Sementara Taito sedang dalam mode nostalgia dengan memamerkan mesin arcade Space Invaders versi ulang tahun ke-40. Akan dijual untuk umum mulai Desember 2018, mesin arcade ini sepertinya diciptakan untuk kolektor game karena harganya yang mencapai 58,000 (belum termasuk pajak!) atau sekitar Rp7.500.000. Cukup lumayan, mengingat ini adalah game yang untuk standar masa kini, membosankan.
Booth Space Invaders. Foto: AnimeNewsNetwork
Foto: HoneysAnime
Bukan hanya Taito yang sedang kemaruk nostalgia. Perusahaan raksasa seperti Sony juga sedang dalam situasi yang sama. Situasi yang dimulai oleh Nintendo dengan Famicom Mini mereka sebelumnya.
Foto: Kotaku
Sony merilis PlayStation Classic, yaitu PS1 yang dibuat imut mini sekitar 60% lebih kecil dari versi aslinya. Untuk yang masih punya PS1 versi original tahun 90an (seperti saya), PlayStation Classic sepertinya tidak terlalu penting untuk dimiliki.
PlayStation Classic (kiri) dan PlayStation Original (kanan). Foto: AnimeNewsNetwork
Tapi hey! Barang ini jelas collectible. Jadi kalau punya dana (harga resmi dari Sony adalah US$ 100 tapi konon saat masuk Indonesia akan melejit menjadi tak kurang dari Rp1.700.000), silakan dibeli.
PlayStation Classic saat diperkenalkan di TGS 2018: https://www.youtube.com/watch?v=1j0dFlRLiS8
Perusahaan besar lainnya seperti Square Enix juga unjuk gigi dengan collectibles mereka sendiri. Menyongsong rilis game premium yang sudah ditunggu-tunggu, Kingdom Hearts III, Square Enix bekerja sama dengan Sony menciptakan PlayStation 4 Pro Edisi Khusus Kingdom Hearts III. Pastinya keren. Dan mahal.
PlayStation 4 Pro Kingdom Hearts III Edition. Foto: AnimeNewsNetwork
Untuk yang ber-budget pas-pasan bisa mendapatkan beragam merchandise keren lain bertema Kingdom Hearts III saat di Tokyo Game Show 2018. Di TGS 2018 ini Square Enix memang mem-push Kingdom Hearts III secara masif menjelang launching resmi awal tahun 2019 nanti.
Antrian di booth Kingdom Hearts III TGS 2018. Foto: AnimeNewsNetwork
Raksasa third party lainnya, Capcom, men-display dua game secara spesifik: Devil May Cry 5 dan Resident Evil 2 Remake (dalam judul asli Jepang-nya Biohazard 2 Remake). Keduanya memang menjadi andalan Capcom di TGS 2018 kali ini. Booth Devil May Cry 5 bahkan memiliki spot untuk selfie lengkap dengan patung Nero (karakter DMC) berukuran asli!
Selfie bareng Nero? Hayuk! Foto: AnimeNewsNetwork
Sementara Resident Evil 2 Remake tak kalah keren dengan booth yang terinspirasi dari situasi asli di dalam game. Seram namun keren banget!
Pintu masuk booth Resident Evil 2 TGS 2018. Foto: CGMagOnline
Sementara booth Sega/Atlus memamerkan game seru mereka, yaitu versi upgrade dari Catherine berjudul Catherine: Full Body. Catherine sendiri adalah game puzzle dengan konsep dan sentuhan dewasa yang menantang. Versi Full Body ini menambahkan karakter baru, Rin, yang suaranya di isi oleh seiyuu kenamaan Aya Hirano; yang sudah dikenal sebagai seiyuu kawakan dengan sederet peran penting sepanjang karirnya seperti Haruhi Suzumiya atau Lucy Heartfilia.
Booth dengan desain seksi. Foto: CGMagOnline
Di booth Sega/Atlus juga dipamerkan game yang bagi saya bakal menarik banget tahun depan yaitu Judge Eyes / Project Judge.
Alasannya? Selain karena game ini menggunakan engine yang sama dengan game keren Yakuza 6, Project Judge juga menggunakan tema yang asik; yaitu detektif plus aksi seperti game-game Yakuza. Ditambah lagi pemeran utama di game ini adalah sosok J-Pop idol veteran: KimuTaku alias Kimura Takuya sang mantan anggota boyband Jepang SMAP.
Untuk yang ngikutin J-Pop Culture sejak awal berkembang hampir pasti akan tahu sosok ini.
KimuTaku kini sudah menua. Foto: CGMagOnline
Demo Project Judge: https://www.youtube.com/watch?v=DllXqb8xo6U
Di booth Bandai Namco, mereka menunjukkan game God Eater 3 dan Tales of Crestoria. God Eater 3 merupakan seri terkini dari game God Eater, dan di booth God Eater 3 Bandai Namco memajang figur besar karakter monster dari game tersebut, yaitu Aragami.
Foto: CGMagOnline
Sementara Tales of Crestoria sepertinya merupakan game mobile smartphone dalam keluarga serial Tales of; yang biasanya dirilis untuk console.
Tales of terbaru ikut dipamerkan di TGS 2018. Foto: AnimeNewsNetwork
Hal menarik lain di TGS 2018 adalah deretan pameran Gaming Chair alias kursi untuk bermain. Ada berbagai jenis merk dan model kursi yang nyaman untuk digunakan saat bermain game. Semua berebut perhatian para pengunjung Tokyo Game Show 2018. Kursi-kursi ini memang terlihat keren dan nyaman. Tak heran jika melihat banderol harganya yang mencapai ratusan dollar Amerika.
Kursi nyaman untuk nge-gaming. Foto: Kotaku
Masih ada banyak hal-hal menarik lainnya dari gelaran Tokyo Game Show 2018. Seperti misalnya lapak-lapak keren untuk jualan merchandise berikut ini.
Merchandise Square Enix TGS 2018. Foto: CGMagOnline
Merchandise Sega TGS 2018. Foto: CGMagOnline
Apakah kamu punya kesan tersendiri dari Tokyo Game Show 2018? Atau jangan-jangan kamu berada disana saat event berlangsung? Bisa tulis di bagian komentar ya!