Bagi artis-artis tanah air, menikah dan cerai adalah sebuah hal yang biasa dan terkesan sangat mudah dilakukan. Namun hal tersebut tidak berlaku bagi masyarakat Sulawesi Selatan, bukan karena susahnya mencari pasangan. Namun beratnya mahar yang bagi masyarakat luar terkesan wow.
Jika Anda penikmat film Indonesia, tentunya sudah tahu dengan sebuah film asal Makassar yang berjudul"Uang Panai". Dalam film tersebut menceritakan betapa beratnya pria di Makassar yang ingin meminang kekasih.
Uang Panai menjadi masalah tersendiri bagi pria yang ingin menikahi kekasih hatinya, karena angkanya yang sangat fantastis dan terkesan sangat mahal. Bagaimana tidak, jika saat ini Uang Panai bisa mencapai ratusan juta.
Hal ini membuat pria yang ingin menikah harus bekerja keras terlebih dahulu jika ingin menikahi sang pujaan hati bahkan tidak sedikit yang merantau ke negeri seberang demi mencari tambahan uang panai.
Uang Panai juga menjadi syarat utama jika ingin menikah di daerah Bugis sehingga setiap pria harus melewati tahap ini. Meskipun nilai uang panai bisa sangat mahal, namun sebelum menentukan nilai tersebuat ada negosiasi antara kedua belah pihak. Jika keduanya setuju maka akan dilanjutkan ke tahap selanjutnya dan jika negosiasi tidak menemukan kesepakatan maka pernikahan tidak dapat dilaksanakan.
Keras memang, namun inilah keragaman budaya tanah air kita.Panai dimaknai sebagai rasa penghargaan oleh pihak calon mempelai pria kepada wanita. Makna ini cukup jelas bahwa warga Bugis sangat menghargai keberadaan wanita sebagai makhluk Tuhan yang sangat berharga, sehingga tak sembarang orang dapat meminang wanita bugis. Makna lain yang terkandung adalah keseriusan dari sang calon mempelai lelaki. Seperti yang dikutip olehgoodnewsfromindonesia.id(02/06/2018).
Meskipun tradisi ini banyak menuai kontroversi, tetap saja tradisi ini tetap dipertahankan. Nilai Uang Panai juga berbeda-beda berdasarkan banyak hal seperti status sosial atau tingkatan pendidikan. Jika wanita dengan lulusan SMA mempunyai mahar sekitar 30 juta, jangan heran jika lulusan sarjana bisa mencapai 50 hingga 100 juta.
Hal inilah yang membuat pria di Sulawesi sangat hati-hati dalam mencari seorang pendamping hidup. Namun kerasnya tradisi ini banyak bernilai positif karena untuk melewati tradisi ini butuh perjuangan keras sehingga mereka yang telah melaluinya sangat menghargai perjuangan itu.
Tapi tahukah Anda, masih banyak kasus nikah dibawah umur di Sulawesi dan mahar yang terkesan berbeda dari biasanya? Ya, inilah sebuah hal yang jarang diketahui. Jika Anda bertanya mengapa banyak kasus nikah muda di Sulawesi padahal mahar disini sangat mahal, jawabannya bisa saja karena tradisi lain yang lebih unik lagi. Akan kami bahas dalam artikel selanjutnya.