Pandemi tidak bisa menghentikan pendidikanmu. Untuk kamu yang sedang duduk di bangku kuliah khususnya menuju semester akhir, mau tak mau harus menghadapi sidang skripsi jalur pandemi.
Setahun sudah aktivitas perkuliahan tidak bisa berjalan normal, bukan berarti lumpuh. Hanya saja kita dipaksa menyesuaikan diri dengan memanfaatkan arus teknologi. Semua perguruan tinggi nampaknya sudah terbiasa dengan Zoom Meeting, Webex, Google Meet, Google Classroom, Telegram dan banyak lagi platform pendukung jalannya perkuliahan.
Jadwal dan kelas biasa berlangsung di sana, sistem baru pun muncul. Dunia sangat dinamis, dosen dan mahasiswa harus membuat strategi agar pertukaran pengetahuan tetap berjalan walau tanpa bertatapan.
Lalu, bagaimana dengan ujian tugas akhir yang berbeda dengan kuliah biasa? Tidak bisa diremehkan, saat kuliah offline atau normal mungkin kita bisa menyaksikan langsung kakak tingkat sedang di uji di kampus, kita bisa bertanya mulai dari strategi ujian sampai langkah-langkah menyelesaikan berkas persyaratan. Mengingat kampus adalah lembaga yang sering kali mewajibkan mahasiswa mengurus berbagai hal administratif.Kamu bak kelinci percobaan yang harus mandiri. Tapi jangan khawatir, tulisan ini akan membantu mengulas persiapan dan segala kemungkinan ketika dihadapkan pada ujian tugas akhir berbasis online.
Pertama, tentukan arah skripsimu. Saat kuliah biasa mungkin akan mudah jika mengalami kesulitan, kamu bisa diskusi dengan teman atau langsung menghadap pembimbing. Situasi kali ini akan membuat intensitas pertemuan dan komunikasi kamu dengan dosen menurun. Beberapa kali melakukan bimbingan online itu pasti, maka selanjutnya kamu harus memokuskan diri ketika ada kesempatan bimbingan.
Tak jarang dosbim (dosen pembimbing) mengajak bertemu untuk bimbingan. Maka saat itu pastikan bahan skripsimu adalah yang terbaik yang bisa kamu sajikan. Ketika kamu kebingungan dan ada kesalahan segera konsultasikan. Kalau perlu siapkan pertanyaan agar waktu bimbingan tidak terbuang sia-siaini juga berlaku untuk bimbingan online.
Jika kampusmu menerapkan ujian proposal sebelum tahap sidang skripsi artinya kamu akan dua kali bertatap layar dengan pembimbing dan penguji. Biasanya saat ujian proposal online kamu akan diberi waktu singkat untuk memresentasikan power point kamu. Buatlah yang menarik dan ringkas, selebihnya pelajari dan paparkan secara lugas agar dewan penguji memahami ide penelitianmu.
Pada tahap ini, dalam ruang online para dosen akan banyak menanyakan kamu mengenai fenomena atau ide tersebut dan bagaimana nantinya kamu dalam mencari data. Selebihnya kamu akan berdiskusi mengenai teori atau perspektif yang akan banyak diarahkan oleh dosen.
Santai saja, jika ini murni idemu, kamu akan lebih paham daripada siapa pun. Kadang kita terlalu takut akan momen ini, tapi bukan berarti bisa santai. Mungkin akan banyakpekerjaan rumahpasca ujian proposal.
Setelah itu kamu bisa melakukan revisi atau langsung turun lapangan dan melakukan penelitian. Ini akan berbeda pada tiap mahasiswa, jadi kamu sudah tahu keperluanmu. Saat seperti ini, biasanya kita jenuh dan cenderung menghilang. Bersyukur jika ada dosen yang masih ingat, jadi usahakan tidak kehilangan kontak dengan dosbim ya, bahaya.
Kemudian sampai pada tahap sidang skripsi. Mendebarkan sekali, tapi biasanya tidak jauh berbeda dengan proposal. Kali ini mereka akan lebih banyak memintamu bercerita dan menjelaskan temuanmu dan analisanya. Pemahaman kamu terhadap teori dan hal-hal kecil dalam temuan juga harus diingat, biasanya hal ini sudah di luar kepala tapi harus dimatangkan agar tidak grogi di depan layar dan membuat dewan penguji yakin terhadap jawabanmu.
Jangan lupa dengan laptop/komputer yang disiapkan agar baterainya terisi penuh, kalau perlu siapkan cadangan. Ini untuk menghindari kemungkinan prosesor bekerja lambat dan dapat menghancurkan fokusmu.
Berbeda dengan ujian offline dalam ruangan kampus, sinyal, WiFi, atau provider sangat penting. Jika ini jadi penghambat maka akan berdampak pada ujianmu.
Lokasi strategis, ruang tenang di rumah atau di mana pun yang tidak akan mengganggu pendengaran maupun fokusmu terutama. Kamu dan dosen memang berbeda lokasi dan terpaut jarak, tapi suasana sekitar yang bagus tentunya akan sangat membantumu.
Catatan dan rekaman juga penting, sebisa mungkin alat tulis diletakan di sekitar. Untuk berjaga, kamu juga bisa menyiapkan air minum di sampingmu.
Selain itu jangan lupa dengan urusan di universitasmu. Mungkin kamu akan disibukkan dengan beberapa berkas penunjang, siapkan dan koordinasikan sebaik mungkin dengan pihak kampus sehingga hal-hal administratif tidak akan mengganggu kelulusanmu.
Itu tadi persiapan-persiapan penting mulai dari yang umum terjadi sampai yang harus dibiasakan sejak pandemi. Bertanya pada kawan yang lebih dahulu ujian juga tidak ada salahnya, karena setiap perguruan tinggi tentunya memiliki sistemnya masing-masing. Jangan sampai ketidaktahuan kita menjadi alasan untuk menyalahkan situasi.