Indonesia merupakan negara yang kaya akan kekayaan alam serta budayanya. Budaya Indonesia terdiri atas beragam kategori, ada bahasa, baju adat, tarian, alat musik, makanan, rumah adat, upacara adat, senjata tradisional, dan sebagainya.
Salah satu budaya Indonesia adalah upacara adat. Di Indonesia, masing-masing daerah memiliki upacara adat dan memiliki makna tersendiri. Mulai dari upacara pemakaman, upacara perkawinan atau upacara yang lain. Berikut ini adalah upacara pemakaman yang terbilang cukup mahal yang ada di Indonesia yang dirangkum dari berbagai sumber (23/04)
1. Rambu Solo Toraja.
Rambu Solo adalah suatu prosesi pemakaman masyarakat Tana Toraja yang tidak seperti pemakaman pada umumnya. Rambu Solo merupakan upacara yang bertujuan untuk menghormati dan menghantarkan arwah seseorang yang telah mati menuju alam roh, masyarakat setempat menyebutnya Puya.
Upacar Rambu Solo dilangsungkan selama berhari-hari. Upacara kematian ini mahal karena tradisi memotong hewan ternak seperti kerbau dan babi. Keluarga kadang harus mengeluarkan biaya puluhan sampai miliaran untuk membeli ternak berupa kerbau atau babi. Seperti yang dilansir dari laman indonesiakaya.com, bagi masyarakat Suku Toraja, kerbau merupakan binatang yang dianggap suci. Binatang ini diyakini akan mengiringi arwah mereka yang telah mati. Semakin banyak jumlah kerbau yang digunakan dalam upacara Rambu Solo, ada keyakinan sang arwah akan semakin cepat menuju alam roh.
2. Ngaben Bali.
Ngaben merupakan upacara kremasi atau pembakaran jenazah yang dilakukan oleh umat Hindu di Bali, Indonesia. Upacara adat Ngaben merupakan sebuah ritual yang dilakukan untuk mengirim jenazah pada kehidupan mendatang. Upacara ini dimaksudkan untuk menyucikan roh anggota keluarga yang sudah meninggal yang akan menuju ke tempat peristirahatan terakhir.
Untuk melangsungkan upacara Ngaben, keluarga harus menyiapkan uang ratusan juta, bahkan miliaran rupiah. Dana besar tersebut digunakan untuk membiayai pembuatan wadah yang bisa mencapai puluhan juta rupiah dan sesajen serta pernak-pernik yang dibutuhkan sebagai syarat Ngaben.
3. Tiwah Dayak.
Ritual Tiwah adalah upacara adat kematian yang dilaksanakan penganut Hindu Kaharingan masyarakat Dayak Ngaju di Kalimantan Tengah. Ritual ini bertujuan untuk mengantar arwah menuju tempat asal (lewu tatau) bersama Ranying (dewa tertinggi dalam kepercayaan Kaharingan).
Pelaksanaan ritual tiwah berlangsung selama tujuh hari tujuh malam. Karena itu, upacara adat kepercayaan Kaharingan ini membutuhkan biaya yang besar.Biaya tersebut digunakan untuk memenuhi persyaratanupacara sakral Tiwah, di antaranya untuk menyediakan makanan, hewan kurban, sesaji, dan juga membuatsandung. Biaya untuk membuat sandung saja bisa memakan biaya puluhan juta rupiah.
Tulang belulangnyadibakardan abunya ditaruh pada bangunan kayu yang disebutsandung. Sandung umumnya dibangun di pekarangan rumah. Dulu, bangunannya terbuat dari kayu ulin yang kekuatannya dapat bertahan hingga ratusan tahun. Seiring langkanya kayu ulin, saat ini sandungjuga dibuat dari beton dengan cara dicor.
4. Mangokal Holi Batak.
Mangokkal Holiberarti menggali dan memindahkan tulang belulang leluhur merupakan tradisi turun-temurun masyarakat Batak. Tulang belulang yang telah dikumpulkan secara hati-hati lalu ditempatkan di dalam peti dan disimpan dalam sebuah bangunan tugu peringatan yang telah dibangun.Dalam tugu peringatan tersebut,tulang-belulang para leluhur marga yang mengadakan mangokal holi tersebut disatukan.
Seperti yang dilansir dari laman 1001indonesia.net,orang Batak percaya bahwa kematian bukanlah akhir dari segalanya. Kematian merupakan satu tahapan untuk menuju kesempurnaan. Mangokal holi merupakan salah satu sarana agar para leluhur mencapai kesempurnaan itu.
Upacara pemakaman ini membutuhkan biaya besar karena keluarga yang mengadakannya terlebih dulu harus membangun tugu peringatan yang nantinya digunakan sebagai tempat menyimpan tulang leluhur.
Source
- https://www.indonesiakaya.com
- https://1001indonesia.net/