Pernahkah kamu bertanya-tanya bagaimana kamu bisa mengingat sesuatu hal? Selama berabad-abad para filsuf mencoba untuk memahami memori manusia dan meski sudah dilakukan, masih banyak bagian-bagian yang belum dipetakan. Lalu, bagaimana kita bisa mengingat suatu hal?
Kemampuan untuk mengingat bukanlah bakat yang absolut; kemampan tersebut bergantung pada jenis kinerja yang dibutuhkan. Pemanggilan kembali informasi terkait suatu peristiwa atau suatu objek secara sadar disebut sebagai memori eksplisit yang dapat diukur melalui dua metode:
1. Mengukur recall,yaitu kemampuan menggali kembali dan mereproduksi informasi yang telah dimiliki sebelumnya, seperti soal ujian esai dan permainan memori.
2. Mengukur kemampuanrecognition(pengenalan), yaitu kemampan mengenali informasi yang telah diobservasi, dibaca, atau didengar sebelumnya. Pada metode kedua ini, informasi diberikan pada subjek pelaksana tes, yang diminta menjawab apakah informasi tersebut baru atau tidak, benar atau salah, atau memilih alternatif lain.
Terkadang, informasi yang kita dapatkan dari masa lalu memengaruhi pikiran dan tindakan kita sekalipun kita tidak berusaha mengingatnya secara sadar, fenomena ini disebut dengan memori implisit. Memori Implisit merupakan kemampuan kita dalam mengingat sesuatu dalam keadaan tidak sadar, seperti ketika kamu menonton sebuah film kartun yang diulang secara terus-menerus, maka kamu secara tidak sadar akan mampu mengingat setiap bagian-bagian dalam film tersebut tanpa harus mengingatnya secara sadar. Artinya, bagian-bagian film tersebut sudah terekam dalam memori kamu secara tidak sadar karena kalian telah menonton film tersebut secara berulang-ulang. Hal tersebut disebut dengan metodepriming. Metode primingmeminta kamu untuk membaca atau mendengarkan suatu informasi dan kemudian menguji apakah informasi tersebut akan mempengaruhi kinerja kamu dalam tugas lainnya.
Metode lain yang digunakan untuk mengukur memori implisit adalah metode pembelajaran ulang (relearning method)atau metode penyimpanan (savings method).Metode pembelajaran ulang meminta kita mempelajari ulang informasi atau tugas yang telah kita pelajari sebelumnya. Apabila kita dapat menguasai informasi atau tugas tersebut lebih cepat pada proses pembelajaran kedua, artinya kita telah mengingat sesuatu dari proses pembelajaran yang pertama.