Brilio.net - Setiap masa selalu punya masalahnya masing-masing. Di masa lalu, banyak orang dipusingkan dengan urusan berebut wialayah. Tak heran jika banyak negara saling berperang demi perluasan wilayah.
Di tahun 2000-an ini, perang secara fisik sudah mulai berkurang. Hanya tersisa beberapa negara saja yang masih terlibat konflik. Sementara negara lainnya dihadapkan oleh persoalan lain yakni persaingan pasar dan juga tantangan untuk bertahan hidup di dunia serba modern ini.
Orang-orang masa kini meski terbebas dari perang, harus bertahan di perkembangan dunia yang serba cepat. Banyak orang terjebak dalam rutinitas pekerjaan yang melelahkan dan menyita waktu. Alhasil mereka harus mengorbankan kesempatan bersosialaisasi dengan sesama.
Karena jarang bersosialisasi, akibatnya nilai dan norma di era sekarang mulai diabaikan. Banyak hal krusial yang tidak lagi dianggap penting. Kehidupan masa kini lambat laun mengabaikan nilai-nilai kemanusiaan.
Melihat ironi dunia masa kini, seorang ilustrator Derek Evernden terinspirasi untuk membuat ilustrasi miris. Ia berusaha menggambarakan bagaimana sih ironi kehidupan masa kini yang menyita waktu dan tenaga. Ia menyoroti beragam segi kehidupan mulai dari hubungan orangtua-anak, ironi di bidang profesional dan masih banyak lainnya.
Nah langsung saja kita simak ilustrasi ironi kehidupan masa kini dilansir brilio.net dari bogartcreek.com, Jumat (22/3).
1. Anak-anak masa kini sangat ketakutan melihat orangtuanya sibuk dan jarang memiliki waktu untuk mengurus mereka.
2. Dua pasangan kekasih di masa kini bisa sangat mencintai, namun suatu waktu mereka juga bisa dengan gampang terjun di jurang penyesalan.
3. Anak yang terlihat baik saat masih kecil bisa jadi manusia ganas saat dewasa.
4. Beberapa orangtua mengatur anak-anaknya sedemikian rupa, RIP kebebasan.
5. Sentuhan teknologi bisa membunuh seseoranng dengan berbagai pesoalan dalam sekejap mata.
6. Hubungan cinta yang dilakukan via media sosial tidak semanis kisah Romeo-Juliet.
7. Gedung-gedung tinggi yang mengatasnamakan perusahaannya peduli lingkungan, justru jadi monster yang merusak alam.
8. Banyak orang yang sesungguhnya menyia-nyaikan waktu dengan pekerjaan yang tak jelas.
9. Pengusaha kaya hanya didekati oleh wanita-wanita kejam yang cuma mau cari untung.
10. Kematian tidak lagi dianggap sebagai sesuatu yang sakral, mayat tak lagi dihormati.
11. Banyak manusia kejam yang membunuh hewan hanya untuk popularitas.
12. Beberapa pekerja medis mulai lelah mengurusi banyak orang pesakitan.