Brilio.net - Pernah terbayang nggak kalau ada kota yang paling padat penduduknya di bumi? Saking padatnya warga sampai bisa berjalan ke ujung kota tanpa harus menyentuh kaki di tanah. Cukup berjalan sambil meloncat kecil di antara bangunan. Selain itu, kamu juga tak bisa bebas melihat langit yang cerah ataupun mendung. Melainkan pemandangan deretan tembok lusuh dengan jemuran pakaian tetangga yang berjejeran.
Ya, seperti itulah sedikit bayangan kondisi di Kowloon Walled City, Hong Kong. Lokasi seluas 0,03 kilometer persegi yang dijejali 50 ribu penghuni yang berdesakan dalam 350 bangunan bertingkat nan kumuh. Semua dibangun tanpa kontribusi dari seorang arsitek tunggal. Pasalnya memang wilayah ini mulanya adalah pos militer China yang digunakan untuk mempertahankan wilayah melawan bajak laut serta untuk mengelola produksi garam. Namun saat bangsa Inggris mengklaim Hong Kong di tahun 1898, Walled City ditelantarkan.
Mulai tahun 1950 hingga 1974, kota ini diambil alih oleh kelompok mafia, Triad. Pada awal 1980-an, kota ini menjadi pusat rumah bordil, kasino, kokain, dan opium. Selain itu, Walled City juga terkenal dengan sejumlah warung makan yang menyajikan daging anjing sampai dokter gigi kebal hukum. Tak ada polisi yang berani patroli bahkan jika ada tindak kekerasan di situ. Jika pun akhirnya muncul, haruslah pasukan bersenjata berat agar bisa mengatasi serangan Triad.
Meski Walled City menjadi sarang kejahatan, secara sosial kehidupan di kota ini berjalan relatif damai. Anak-anak bermain bersama di atap, masyarakat yang saling berkunjung satu sama lain, atau menyaksikan TV bersama. Kehidupan keras membuat para penghuninya menjalin ikatan kuat untuk menolong satu sama lain.
Kehidupan orang-orang yang tinggal di Kowloon Walled City berhasil menarik perhatian seorang fotografer Kanada, Greg Girard. Ia menghabiskan waktu selama lima tahun untuk mengakrabkan diri dengan penduduk kota. Penasaran dengan kondisi Walled City? Berikut ini brilio.net kumpulkan foto-foto hasil jepretan Greg Girard dari Dailymail dan Elitereaders, Senin (10/10).
1. Kowloon Walled City menjadi kota paling padat penduduknya dengan 50 ribu orang berdesakan dalam 350 bangunan bertingkat nan kumuh.
2. Menurut Suenn Ho, arsitek asal Amerika Serikat yang mempelajari kota ini, "Walled City menunjukkan apa yang rela orang berikan untuk menghemat uang. Mulai dari sinar matahari, udara segar, bahkan ruang," katanya seperti dilansir NY Times edisi Juni 1992.
3. Satu keluarga tinggal berdesakan dalam ruangan seluas 23 meter persegi.
4. Menurut rambu kesehatan, kehidupan penduduk di Walled City jauh dari standar kelayakan.
5. Banyak lorong-lorong dan labiran gelap di balik bangunan yang berdesakan.
6. Teriakan anak-anak bermain di atas atap sering tenggelam oleh suara mesin jet yang melintas di atas mereka 100 meter dari landasan pacu di Kai Tak Airport.
7. Bagi banyak warga yang tinggal di tingkat atas, atap adalah tempat berharga sebagai 'paru-paru' untuk menghirup udara segar dan melarikan diri kerasnya hidup.
8. Sebuah tempat kerja pada siang hari akan berubah menjadi ruang tamu di malam hari.
9. Pengelola produksi makanan mengakui mereka pindah ke kota tersebut untuk mendapatkan keuntungan dari sewa rendah. Selain itu untuk mencari perlindungan dari petugas kesehatan dan sanitasi pemerintah.
10. Chan Pak (60) salah satu pemilik toko kelontong yang mengais rezeki di kota dengan bangunan sempit saling berdesakan.
11. Kondisi Walled City mulai berubah di tahun 1970-an ketika polisi mengambil tindakan tegas dengan menyisir gerombolan Triad. Pihak berwenang menangkap 2.500 pelaku kriminal dan menyita lebih dari 1.800 kilogram obat-obatan terlarang.
12. Pemerintah Inggris dan China menemukan Walled City semakin tak terkendalikan, meskipun tingkat kejahatan lebih rendah beberapa tahun. Akhirnya bangunan kota ini dihancurkan pada tahun 1987.
13. Meski banyak warga protes dan mengatakan senang hidup dalam kondisi kumuh, namun pemerintah sampai menghabiskan
2,7 miliar HKD untuk evakuasi warga dan mengubah kota kumuh tersebut.
14. Sejak tindak kriminal ditindak tegas, Walled City mulai sering dikunjungi badan amal, masyarakat gereja, dan perlahan mulai masuk layanan publik seperti pengiriman surat dan air bersih.
15. Pada tahun 1994, kota ini sudah tak ada lagi. Wujudnya saat ini menjadi taman wisata bernama Kowloon Walled City Park.
Recommended By Editor
- 7 Foto tunjukkan keadaan rumah tak terawat, jangan ditiru guys
- Mbah Ratim, keliling berjualan pisang hingga kaki bengkak
- Spacetoon tayangkan iklan pria dewasa, tuai protes netizen
- Kicauan gadis 7 tahun saat bom jatuh di Aleppo ini bikin terenyuh
- 10 Foto menyedihkan akibat global warming ini miris banget