Brilio.net - Kisah Titi Wati, wanita asal Palangkaraya, Kalimantan Tengah, belakangan ramai jadi perbincangan publik lantaran memiliki berat badan hingga 350 kg. Akibat bobot badannya, Titi dijuluki sebagai wanita tergemuk di Kalimantan Tengah.
Pada Jumat (11/1), akhirnya Titi dievakuasi dari kediamannya dari Jalan George Obos 25 menuju Rumah Sakit Dorrys Sylvanus Palangkaraya. Wanita 35 tahun itu dibawa ke rumah sakit yang berjarak sekitar 20 menit dari rumahnya. Evakuasi sendiri dilakukan oleh puluhan pemadam kebakaran, petugas rumah sakit, dan petugas dinas sosial.
Dilansir brilio.net dari liputan6.com, Wakil Direktur RSUD Dorrys Sylvanus Bidang Kemitraan dan Pendidikan, Theodorus Sapta Atmaja, mengungkapkan bahwa Titi Wati akan diberikan ruangan khusus di rumah sakit. Di sana ia akan mendapat sejumlah perawatan, salah satunya operasi bagian lambung sehingga diharapkan dapat menurunkan berat badannya kurang lebih 15-20 kg dalam sebulan.
"Jadi nantinya volume lambungnya akan berkurang hingga 50 persen," ujarnya.
Sekadar diketahui, memiliki bobot tubuh hingga ratusan kilo rupanya sudah dirasakan wanita yang akrab disapa Titin ini sejak 6 tahun terakhir. Beberapa faktor menjadi penyebab Titi mengalami kenaikan berat badan, salah satunya karena pola makannya. Akibatnya dirinya mengalami kesulitan melakukan aktivitas seperti orang pada umumnya.
Berikut fakta-fakta penyebab obesitas yang dimiliki Titi Wati, seperti dihimpun brilio.net dari berbagai sumber pada Sabtu (12/1).
1. Pola makan yang salah.
foto: liputan6.com
Diakuinya, Titi sebenarnya dalam satu hari hanya mengonsumsi nasi sebanyak dua kali. Namun kebiasaan mengemil secara berlebihan yang menyebabkan kenaikan berat badannya secara drastis.
2. Konsumsi gorengan hingga es.
foto: Instagram/@makassar_iinfo
Mulai dari gorengan, sering mengonsumsi minum es, dan bakso menjadi camilan yang sering dikonsumsi Titi setiap harinya. Jelas saja, mengonsumsi gorengan dan es adalah salah satu makanan yang tidak sehat bagi tubuh. Gorengan merupakan makanan yang memiliki risiko kegemukan yang cukup besar.
3. Pernah mencoba menurunkan berat badan.
foto: Instagram/@ndorobeii
Kelebihan berat badan yang terjadi pada Titi rupanya sudah dirasakannya sejak usianya 29 tahun. Diketahui waktu itu berat badannya telah mencapai 167 kg. Segala upaya dilakukannya untuk dapat menurunkan berat badannya, salah satunya dengan mengonsumsi obat herbal. Namun tidak membuah hasil.
4. Mengalami kesulitan beraktivitas.
foto: liputan6.com
Setelah kenaikan berat badan secara drastis yang dialaminya, secara otomatis Titi mulai sukar untuk melakukan aktivitas sehari-hari. Setiap harinya, dirinya hanya bisa menghabiskan waktu makan, tidur, menonton televisi di tempat tidur saja. Beruntung, sang anak selalu setia dan senantiasa mengurusnya.
Recommended By Editor
- 7 Perubahan Aria Permana bocah obesitas 192 kg, bikin pangling
- Dibully karena gemuk, pria ini sukses turunkan berat badan 82 kilogram
- 5 Metode diet baru ini diklaim selalu sukses dan bikin makin sehat
- Transformasi 15 orang obesitas turunkan berat badan ini bikin melongo
- Ini bahaya obesitas bagi anak, salah satunya picu jantung koroner