Brilio.net - Dalam beberapa hari ini pengguna media sosial di berbagai belahan di dunia sedang dibuat resah dengan video challenge Jump Trip Challenge. Challenge ini mulai banyak tersebar di aplikasi berbagi video TikTok.
Jump Trip Challenge adalah sebuah tantangan yang dilakukan oleh dua orang yang saling bekerja sama untuk menjatuhkan seorang teman saat masih melompat, dengan cara menendang kedua kakinya ke arah depan, aksi ini membuat korban jatuh dengan keadaan punggung terbanting, bahkan kepala juga sangat berisiko mengalami cedera serius.
Video challenge ini cukup meresahkan karena dianggap terlalu berbahaya untuk dilakukan. Apalagi, tantangan ini bisa saja diakses oleh anak-anak yang belum cukup umur.
Bahkan, beberapa pihak memberikan peringatan untuk tidak mencoba challenge ini. Berikut brilio.net rangkum fakta miris Jump Trip Challenge di TikTok, telan korban jiwa. Selasa (19/2).
1. Demi mendulang like.
foto: Istimewa
Dikutip dari hoaxorfact.com. kebanyakan yang melakukan jump trip challenge ini adalah siswa-siswa yang melakukan unggahan video hanya demi mendulang like.
2. Menyebabkan cedera fisik yang parah.
foto: ilustrasi/hoaxorfact.com
Seorang gadis muda yang masih bersekolah di Florida Selatan terluka di bagian kepala, dan mengalami pembengkakan besar yang melingkar di bagian belakang kepala setelah terkena challenge jump trip challenge. Selain gadis kelas 5 ini, ada juga seorang bocah laki-laki berusia 12 tahun, di Ozark Boys adn Girls Club, jatuh ke lantai karena challenge vidio jump, dan alhasil, challenge tersebut mematahkan kedua pergelangan dari bocah itu.
3. Bisa tersebar mudah di aplikasi TikTok.
foto: Istimewa
Video jump trip challenge ini tersebar luas di TikTok, dan tak jarang disebarkan ulang lagi ke media sosial lainnya. Kemudahan tersebarnya video ini di TikTok, bisa berdampak buruk, karena sebagian besar pengguna TikTok saat ini adalah anak-anak muda.
4. TikTok dan media sosial lainnya belum melakukan blokir pada video challenge Jump Trip challange.
foto: Istimewa.
TikTok dan media sosial lainnya belum melakukan blokir terhadap video yang membahayakan keselamatan penggunanya. Sehingga orangtua punya peran penting untuk melakukan pengawasan di rumah, dan pengawasan di sekolah akan menjadi peran guru, agar tidak bertambah lagi korban.
5. Sudah terdapat korban jiwa.
foto: Istimewa.
Pada November 2019 lalu, video challenge ini sudah memakan korban seorang gadis berumur 16 tahun, bagian kepalanya terbanting ke tanah, dan terkena trauma kepala hingga akhirnya meninggal dunia. Kejadian ini sendiri terjadi di Antonio Fegudes Municipal School, di Mossoro, Brasil.
Recommended By Editor
- 15 Potret perjuangan mendapatkan foto keren, bikin tepuk jidat
- Aksi emak-emak main TikTok di mal ini tuai cibiran netizen, kenapa ya?
- Kisah remaja ultah hanya dihadiri 3 orang teman ini bikin terenyuh
- Kisah pasutri sama-sama terinfeksi Corona ini bikin terenyuh
- Viral siswa difabel dibully di Purworejo, begini kronologinya