8 Kasus pasien bunuh dokternya, penyebabnya bikin geleng kepala

Brilio.net - Kasus pembunuhan kerap menjadi kasus kriminal kelas tinggi karena berhubungan dengan menghilangkan nyawa seseorang. Tersangka pembunuhan dapat dikenai hukuman mati atau hukuman seumur hidup atas perbuatan yag ia lakukan.

Motif pembunuhan juga bermacam-macam, ada yang didasari dendam di masa lalu ataupun perampokan. Namun bagaimana jika kasus pembunuhan terjadi di lingkungan rumah sakit? Kekerasan pasien terhadap dokter misalnya. Pada sebuah survey di AS, menyatakan bahwa ada 75% dokter di sana yang menerima setidaknya kekerasan verbal dan mental setiap tahunnya dari sang pasien.

Pada kasus yang mengerikan adalah ketika kekerasan yang dilakukan oleh pasien harus membuat dokter kehilangan nyawanya. Kasus pembunuhan dokter oleh pasien memang terdengar mengerikan, namun hal ini pernah benar-benar terjadi.

Dilansir brilio.net dari akun Instagram @steadylist, Selasa (16/10), ini dia 8 kasus pembunuhan dokter oleh pasien.

1. Merasa depresi, seorang pria membunuh dokternya.

Dokter Cornbleet dikenal sebagai dokter kulit yang baik hati dan dermawan. Ia tewas terbunuh di kantornya pada Oktober 2006. Saat ditemukan, terdapat 20 tusukan di tubuhnya dan pelaku penusukan yang membuat dokter Cornbleet meninggal adalah pasiennya lima tahun lalu bernama Hans Peterson. Hans mengaku membunuh dokter itu karena dia merasa depresi saat menerima obat dari dokter Cornbleet.

2. Psikiater yang dibunuh oleh pasiennya.

Mark Larence adalah seorang psikiater yang dibunuh oleh pasiennya sendiri yang bernama Barbara Newman pada tahun 2011. Barbara
menyalahkan segala kegelisahannya kepada Lawrence, hingga akhirnya Barbara menembak Lawrence hingga tewas. Sadar tindakan yang dilakukan akan membuat Barbara semakin gelisah, ia lalu menembakkan pistol itu
ke arah dirinya sendiri dan melakukan bunuh diri.

3.Dokter bedah yang ditembak keluarga pasien.

Michael Davidson adalah seorang ahli bedah di Boston yang tewas pada Januari 2015 saat berusia 44 tahun. Michael dibunuh Stephen Pasceri, seorang pria yang menyalahkan Michael karena tidak bisa menolong ibunya saat sakit. Michael ditembak oleh Stephen Pasceri di ruang pemeriksaan, setelah menembak Michael, Stephen Pasceri pun melakukan aksi bunuh diri.

4. Tak puas dengan pelayanan dokter, seorang wanita menikam 3 dokter sekaligus.

Seorang pasien bernama Lian Enqing, merasa ditipu saat melakukan operasi hidung di sebuah rumah sakit di Wenling, China pada tahun 2013. Karena emosi dan tidak puas oleh pelayanan dokter, ia kembali ke rumah sakit tersebut dan menikam 3 orang dokter yang menanganinya. Seorang dokter THT meninggal karena kejadian itu.

5. Membunuh dokter hanya karena khayalan sendiri.

John Kemink adalah seorang dokter di Amerika Serikat yang tewas ditembak oleh pasiennya sendiri bernama Chester Posby. Dokter Kemink
ditembak di University of Michigan Otolaryngology Clinic pada bagian kepala, bahu dan perut. Posby mencurigai jika Kemink telah memberikan unsur zat berbahaya pada saat operasi di kepalanya, padahal itu hanyalah khayalan Posby sendiri.

6. Seorang tukang cukur yang menembak dokter.

Standwood Elkus, seorang tukang cukur yang menjalani operasi prostat dengan dokter Ronald Gilbert pada awal 1990-an. Menurutnya, dokter
Ronald gagal menjalankan operasi prostatnya. Dengan kesal, ia mendatangi dokter Ronald pada hari berikutnya dan menembak sang dokter
sebanyak 9 kali di badan.

7. Tak puas dengan hasil operasi, pasien tembak dokter operasi plastik.

Seorang pasien bernama Yuri Labedev melakukan operasi plastik dngan dokter Alexander Remizov. Namun, Yuri merasa tidak puas dengan hasilnya dan mendatangi dokter itu pada September 2015 dengan membawa sebuah senapan yang dibungkus dengan kain putih. Yuri menembak dokter Remizof tepat di dadanya, dan ia melakukan aksi bunuh diri dengan menembak diri sendiri.

8. Pasien menembak dokter kemudian bunuh diri.

Sabonsolin adalah seorang pasien yang membunuh dokter Criss Abbu setelah menjalani operasi sumsum tulang belakang yang mengakibatkan
dia tidak bisa berjalan lagi. Sebelumnya, Sabonsolin adalah seorang yang gemar berlari dan memiliki tubuh yang atletis. Sabonsolin
menembak dokter Cris sebanyak dua kali di dada dan dia bunuh diri dengan menembak kepalanya sendiri.

(mgg/Renno Hadi Ananta)