Brilio.net - Seorang guru dituntut untuk mengajar dan mendidik siswanya dengan baik. Namun apa yang dilakukan seorang guru di Malaysia ini sangatlah tidak pantas untuk ditiru.

Baru-baru ini telah terjadi pemukulan terhadap siswi berusia 13 tahun yang dipukul oleh gurunya menggunakan sapu di Johor, Malaysia pada Kamis (3/8). Akibatnya, jari siswa tersebut sampai mengalami patah tulang. Kejadian mengejutkan ini terjadi di sebuah sekolah menengah di Johor sekitar pukul 17.00.

Menurut informasi yang dikutip brilio.net dari worldofbuzz, (7/8), korban adalah siswa yang duduk persis di samping pintu belakang kelas.

Saat guru wanita yang usianya sekitar 40 tahunan tersebut berjalan ke dalam kelas lalu meraih sapu sebelum ia mulai memukul murid-muridnya tersebut.

Lee (37), ibu siswa itu mengklaim bahwa putrinya gagal menghindari pukulan gurunya yang mengarah ke tangan kirinya.

siswa dipukuli  2017 worldofbuzz.com

Sekitar pukul 19.00 waktu setempat, Lee dan suaminya tiba di sekolah setelah mendapatkan telepon. Sesampainya di sekolah, ia sudah melihat tangan kiri putrinya terbungkus dan pada awalnya ia berpikir bahwa putrinya tersebut terlibat perkelahian.

Namun, seorang guru lainnya menjelaskan bahwa putrinya telah dipukul oleh seorang guru dan langsung merekomendasikan Lee untuk membawa putrinya ke rumah sakit dan kantor polisi.

Setelah mengajukan laporan di kantor polisi Skudai, gadis tersebut langsung dilarikan ke rumah sakit. Dokter pun mengatakan bahwa jari telunjuk, jari tengah, dan jari manisnya mengalami patah tulang.

Bisa dibayangkan betapa kerasnya guru tersebut memukul gadis ini dengan sapu hingga mematahkan tulangnya?

siswa dipukuli  2017 worldofbuzz.com

Keesokan harinya pada Jumat (4/8) Lee pergi ke Kementerian Pendidikan Malaysia untuk mengajukan keluhan. Petugas itu sendiri mengenali nama guru tersebut dan mengatakan bahwa guru itu memang memiliki catatan buruk. Setelah ditelusuri, ternyata ia baru dipindahkan di sekolah tempat ia memukul anak Lee enam bulan yang lalu.

Dalam pertemuan dengan otoritas sekolah, kepala sekolah secara pribadi pun menilai bahwa guru tersebut tidak layak untuk bertugas lagi.

"Banyak yang mengatakan kepada saya bahwa guru ini memiliki catatan masa lalu tentang memukul siswa dengan buku, dan menggunakan sapu untuk memukul kaki siswa," kata Lee.

Sang ibu pun mengakui bahwa putrinya memang terkadang nakal dan hiperaktif.

Dilaporkan, pihak sekolah dan orangtua pun sudah menerima dan menghentikan kasus tersebut. Korban pun kini sudah kembali ke sekolah mengenakan seragam dan mengikat rambutnya.