Brilio.net - Drive thru selama ini identik dengan restoran cepat saji. Ya, layanan pesan tanpa turun dari kendaraan ini memang populer di restoran-restoran tersebut. Pelanggan yang enggan parkir atau lebih memilih menikmati makanannya di rumah bisa menggunakan layanan ini. Tanpa turun dari kendaraan, pelanggan bisa memesan makanan lebih cepat.

Namun sekarang ini, tak hanya restoran cepat saji saja yang menerapkan layanan drive thru. Tapi rumah duka untuk melayat orang meninggal pun memakai sistem ini. Sejauh ini baru ada dua negara yang menerapkan sistem melayat tanpa turun dari kendaraan.

Cara ini memang menghemat waktu bagi pelayat yang super sibuk dan hanya memiliki waktu luang sedikit. Tapi apakah sopan dengan cara seperti ini? Dilansir dari dailymail.co.uk, beberapa keluarga memilih sistem drive thru seperti ini dengan alasan rekan-rekan dari orang yang meninggal tersebut sedikit memiliki waktu di luar kantor. Sehingga melayat dengan sistem drive thru menjadi pilihan terbaik.

Negara-negara mana saja yang menerapkan sistem melayat drive thru ini? Berikut daftarnya seperti brilio.net himpun dari berbagai sumber, Rabu (7/3).

1. Amerika Serikat.

melayat drive thru  berbagai sumber

foto: dailymail.co.uk

Salah satu rumah duka yang memberlakukan sistem ini adalah Adams Funeral Home yang terletak di Compton, Los Angeles. Di sini, jenazah ditempatkan di ruangan dengan kaca bening yang sangat besar. Pelayat hanya tinggal di dalam kendaraannya sembari melihat jenazah untuk terakhir kali sambil mendoakannya.

Adams Funeral Home disebut rumah duka pertama yang menerapkan sistem drive thru di Amerika Serikat. Rumah duka ini telah beroperasi sejak tahun 1974.

2. Jepang.

melayat drive thru  berbagai sumber

foto: dw.com

Rumah Duka Aishoden yang terletak di Kota Ueda, Jepang belum lama ini menawarkan sistem melayat secara drive thru. Pelayat nantinya akan mengisi semacam buku pengunjung terlebih dahulu dan memberi uang duka seikhlasnya tanpa meninggalkan kendaraan mereka. Setelah itu barulah abu dari jenazah yang telah dikremasi dibawa ke mobil pelayat untuk kemudian didoakan secara tradisional. Ini adalah yang pertama dan satu-satunya di Jepang.