Brilio.net - Bidang pendidikan di China baru-baru ini mengeluarkan buku teks untuk kelas 2 SD yang berisi tentang pendidikan seksual. Namun ternyata dari buku tersebut mendapat tanggapan yang kurang menyenangkan dari publik.

buku seks di china  2017 brilio.net

foto: koreaboo

Dilansir dari Koreaboo, Minggu (7/5), buku yang tengah diuji coba di beberapa sekolah di Beijing ini berisi bagaimana anak-anak mulai usia 7 tahun bisa memahami norma gender, hubungan sesama jenis, fantasi seksual, hingga pencegahan AIDS dan HIV.

Bahkan dalam buku tersebut terdapat ilustrasi dan gambar grafik yang mewakili tulisan termasuk gambar kegiatan seks, dan juga proses pembuahan pada manusia.

buku seks di china  2017 brilio.net

Terjemahannya kurang lebihnya seperti ini: "Ketika ayah dan ibu saling mencintai, ayah akan memasukkan alat kelaminnya ke dalam alat kelamin ibu, dan spermanya akan mencari telur ibu." (foto: Koreaboo)

Beredarnya buku yang sudah menyebar di 18 sekolah di Beijing ini pun meresahkan para orang tua wali murid. Beberapa di antaranya mengungkapkan bahwa buku ini sama dengan buku pornografi.

"Apalagi dengan gambar orang telanjang dan image NSFW (Not Safe For Work), yang malah akan membuat anak-anak kecil ini penasaran dan ingin mencoba," ungkap salah satu orang tua wali.

Salah satu halaman buku juga mengajarkan bagaimana anak untuk mengenali adanya kekerasan seksual pada anak. Serta mengajarkan adanya hak-hak seksual bagi heteroseksual dan juga homoseksual.

Berita tentang beredarnya buku edukasi seksual di China ini memang sudah viral dan mendapat tanggapan yang berbeda-beda dari netizen.

"Aku rasa usia 7 tahun itu masih terlalu muda untuk mempelajari pendidikan seksual. Mungkin usia 10-11 tahun baru tepat ketika mereka sudah sedikit dewasa, di mana mereka bisa lebih memahami pengetahuan semacam itu," ungkap salah satu netizen, Rosie Park.

"Nggak ada kata terlalu muda untuk mengajarkan tentang pendidikan seksual, lebih baik mereka mengerti dari guru dan orang tua daripada mereka membaca atau melihatnya sendiri dari internet," ungkap salah satu pemilik akun weibo, hwangsarah.

Adanya buku tentang edukasi seksual ini memang akan memenuhi 44% kurikulum pendidikan di China dan menjadi tindakan preventif dari pemerintah. Mengingat adanya kekerasan dan pelecehan seksual pada anak di China yang semakin meningkat dari tahun ke tahun.