Desember 2021, wanitabernama Imas ini mengaku sudah mulai merasa susah naik tangga, bangun berdiri dari duduk, dan mengangkat anak. Alhasil, di Januari 2021, ia memeriksa dirinya di dokter penyakit dalam. Dokter tersebut sedari awal sudah curiga bahwa penyakit yang diidap pengunggah adalah autoimun. Namun, ketika dites autoimun, hasilnya negatif.

Tak ada tanda-tanda membaik, pengunggah itu lantas lanjut berobat di dokter saraf. Dokter tersebut malah mendiagnosa pengunggah mengidap penyakit saraf, tepatnya saraf leher yang terjepit. Dari dokter saraf itu, pengunggah lantas mendapatkan treatment yang berbeda lagi.

Ibu muda pengidap autoimun TikTok

foto: TikTok/@imazkey

Namun, kondisinya itu tak kunjung membaik hingga Juli 2022. Justru, di bulan-bulan itu Imas makin merasa sulit bergerak. Ia bahkan tak bisa lagi bangun dari tempat tidur. Alhasil, ia menjalani rawat inap. Ia lagi-lagi menjalani tes dan menemukan hasil tes saraf dan otak normal.

Akhirnya rawat inap sampai tahu aku kenapa. Karena udah parah banget. Seperti lumpuh/stroke. Tapi hasil MRI saraf, otak dan tes saraf total semua normal, katanya.

Kendati demikian, hasil pemeriksaan ototnya tidak normal. Dokternya menyebut Creatine Phosphokinase yang ada di otot perempuan itu hanya sekitar 7000-an. Padahal umumnya orang memiliki 40.000 sampai 140.000. Dari situlah disimpulkan bahwa pengunggah mengidap autoimun polimiositis.

Ibu muda pengidap autoimun TikTok

foto: TikTok/@imazkey

Kesimpulan itu tentu saja menjadi beban pikiran tersendiri buat perempuan berkacamata. Apalagi, tak lama setelah ditetapkan mengidap autoimun, Imas harus menghadapi kenyataan pahit karena terdampak lay off perusahaan. Setelah lay off, ia bahkan sempat terkena DBD.

Lalu kena DBD Kondisiku langsung drop habisss. Ternyata kalo kena virus, ototku melemah lagi, lanjutnya.

Hanya saja, pengunggah tampak tak ingin menjadikan beban tersebut memengaruhi pikiran dan emosinya berlebihan. Pada Maret 2023, ia lantas pergi ke Singapura untuk bersenang-senang dengan anaknya.

Aku tetap mau buat memories dengan anak dan keluargaku," ujarnya.

Ibu muda pengidap autoimun TikTok

foto: TikTok/@imazkey

Pengunggah masih sempat coba-coba memeriksa dirinya lagi ke dokter yang lain. Bukannya dapat diagnosa dan kesimpulan yang menyenangkan, Imas justru diberitahu bahwa dirinya nebgubao jenis autoimun yang ganas dan menyebar cepat. Kendati demikian, ia tak ingin hal tersebut menjadi beban pikirannya. Ia lantas memberi pesan pada sesama pejuang autoimun untuk mencari support dari orang-orang terdekat.

Find your support system, find your people ... karena menurutku penyakit ini nggak bisa dilewatin sendirian sih," tutupnya.

Ibu muda pengidap autoimun TikTok

foto: TikTok/@imazkey

Alhasil, beberapa unggahan perihal pengalaman pengunggah yang mengidap autoimun itu viral di TikTok. Hingga artikel ini ditulis, salah satu videonya telah ditonton 1,9 juta kali, 51,3 ribu kali, dan dikomentari 1470 kali. Banyak warganet yang memberikan semangat untuk Imas agar kuat menghadapi cobaan.

Semangat kak, aku juga pejuang autoimun. karena akhir ini cuaca ekstrim panas bgt, kondisi ikutan drop. linu semua se badan," ujar akun @pengenjadiceo.

"Halooka, aku juga autoimun lupus tahun lalu juga lumpuh tp skarang sudah membaik yg penting semangat dn bahagia yaah ka, tulis akun @adindaprrl.

Hahahhaa sama bgt nih, awalnya ngira pegel2, ehh lama2 makin gila rasa sakitnya, ternyata umur 28 jga di diagnosa autoimun lupus," komentar akun @iw20395.

@imazkey pegel bukan sembarang pegel #autoimun #polymyositis #chronicillness sonido original - Amy