Brilio.net - Belum lama ini viral seorang remaja 13 tahun asal Kanada yang menghabiskan 10 jam dalam sehari untuk bermain game. Permainan yang dimainkan bernama Fortnite. Bukan tanpa alasan, remaja tersebut menghabiskan waktu panjang untuk main game dengan motif penggalangan dana.
Dilansir brilio.net dari liputan6.com yang melansir dari Unilad pada Kamis (11/7), remaja itu menggunakan akun Twitch dengan nama zylTV. Ia mengatakan bahwa ayahnya sedang menderita kanker rektum stadium 4. Ia tak tahu harus melakukan apa untuk menggalang dana, ia hanya bisa melakukan live streaming bermain gim melalui Twitch.
"Kankernya menyebar ke paru-paru dan hati dan membuatnya terkena kanker stadium 4. Dia sedang menjalani kemoterapi," kata zylTV dalam sebuah siaran langsungnya.
Pemilik akun zyITV ini menjelaskan bahwa kemoterapi merupakan salah satu pengobatan yang ditempuh ayahnya.
"Tidak ada kemo dalam setahun berarti kematian, tiga tahun kemo 20 persen hidup. Tolong donasikan apa pun yang Anda bisa. Semua uang akan digunakan untuk membiayai pengobatannya," tambahnya.
Ia menghabiskan waktu yang cukup lama untuk aktivitas tersebut, yakni 10 jam sehari. Seperti yang diketahui gim populer yang dia mainkan adalah Fortnite yang digandrungi pemain gim di seluruh dunia beberapa waktu yang lalu.
Dilaporkan, Twitch memang membolehkan penggunanya mengumpulkan uang untuk donasi setelah mereka berusia 13 tahun atau lebih. Meski begitu, tidak jelas berapa usia sesungguhnya zylTV.
Aksinya itu kemudian viral di internet, bahkan banyak yang tersentuh untuk membantu remaja tersebut.
Bro im so handsome like look.... pic.twitter.com/qwiMSIArg4
zyl (@zylTV_) July 5, 2019
Ayahnya sempat menyampaikan terima kasih di siaran Twitch tersebut.
"Ini sangat sulit. Ini memberikan kesulitan ketika Anda tidak bisa berjalan. Beberapa hari, saya merasa harus berbaring berhari-hari di tempat tidur. Saya tidak bisa bergerak, tapi saya harus berjuang," katanya seperti dikutip dari TalkeSport.
Dikabarkan bahwa targetnya sudah terpenuhi bahkan lebih. Dari yang sebelumnya USD 5 ribu (sekitar Rp 70 juta) menjadi USD 13 ribu (sekitar Rp 183 juta).
Uang yang sudah terkumpul akan digunakannya untuk merawat sang ayah. Sementara USD 3 ribu akan disimpan sebagai dana darurat. Sisanya akan digunakan untuk melakukan pembaharuan untuk saluran Twitchnya.
Meski banyak yang mendukungnya, tak sedikit pula yang mencibir remaja tersebut. Ada yang mengatakan bahwa ia menipu orang lain. Namun si remaja membuktikan dengan mengunggah foto di Twitternya yang menunjukkan beberapa peralatan yang dibutuhkan sang ayah. Remaja tersebut menggunakan uang donasi untuk membeli alat-alat pengobatan seperti obat-obatan, kursi roda, dan ranjang rumah sakit.
Ia juga mengatakan bahwa pemerintah Kanada turut serta membantu ayahnya untuk menjalani perawatan kemoterapi sehingga, dana yang dikumpulkan akan tetap digunakan untuk kebutuhan keluarga setelah sang ayah tidak bekerja, serta dana darurat.
For all of you hating on me everyday... here is what I bought for my father with the money. I bought him all the needed meds, I bought him CBD oil, and bought him a wheelchair and I also bought him a hospital bed. All of this costed me around $6500 . All donations are for me now pic.twitter.com/Jv0zjTvZ5z
zyl (@zylTV_) July 11, 2019
Recommended By Editor
- 11 Chat lucu pakai bahasa gaul ini bikin auto tepuk jidat
- 10 Chat lucu susahnya cari kos ini bikin ngelus dada
- Demi motor, 4 ABG ini nekat bunuh temannya
- 8 Video lucu bocah main Tik Tok ini penuh kejutan tak terduga
- 10 Cuitan lucu beda pacaran baru dan sudah lama, nampol abis
- Alasan kenapa orang gemar unggah konten negatif di sosial media