Brilio.net - Kehadiran ojek online sebagai moda transportasi berbasis aplikasi diyakini memudahkan aktivitas para penumpang, terutama masyarakat urban. Meski demikian, nasib para pengemudi terkadang masih jauh seperti apa yang dibayangkan.

Mereka dituntut untuk menerima sebanyak-banyaknya pesanan demi mencapai target penghasilan. Selain itu ancaman suspend sampai putus mitra juga tak kalah menghantui para pengemudi bila tak bekerja sesuai dengan aturan perusahaan.

Tak hanya itu, konflik antara pengemudi ojek online dengan tukang ojek konvensional juga selalu jadi kisah pilu yang dialami para driver. Seringkali masih terjadi kasus kekerasan yang menimpa para driver ojek online ketika mereka tengah bekerja di jalanan. Bahkan ada yang sampai 'dihukum' oleh para tukang ojek konvensional dengan melucuti baju driver di depan umum.

Sama halnya yang dialami oleh salah seorang driver ojek online di Makassar, Sulawesi Selatan. Dalam video yang diunggah oleh akun Instagram @dramaojol.id, terlihat bagaimana anarkisnya para tukang ojek pangkalan melucuti atribut driver yang tak diketahui identitasnya tersebut. Tak tanggung-tanggung, mereka bahkan membanting helm dan membakar jaket yang ia kenakan.

Di tengah jalan yang ramai, para tukang ojek konvensional melucuti baju sang driver di depan umum. Sambil terus membela diri, si driver meneriakkan permintaan agar mereka tak berlaku kasar.




Video penghukuman yang terekam kamera ini viral di media sosial serta menuai banyak kritikan. Banyak warganet yang menyayangkan aksi anarkis para tukang ojek konvensional. Mereka merasa kasihan dengan driver ojek online tersebut.

"TERLALUUU, rezeki itu ada Allah yg ngatur. Klo kyk gitu lama2 penumpang udah gak sreg juga mo naek angkot ato ambil ojek konven. Tindakan anarkis bikin ilfil penumpang," ujar pemilik akun @fatmawati_tm.

"Rejeki itu di jemput. Taun semakin berubah. Teknologi semakin berubah. Manusia harus menyesuaikan perubahan.. Sama sama cari rejeki halal tanpa harus menjatuhkan dan menghakimi yg lainnya," kata akun @misslutvii.

Selain itu, ada juga warganet yang mengatakan bahwa perseteruan dalam video tersebut terjadi sopir angkot dan bentor yang menolak adanya sistem transportasi online.

"Bukan ojek pangkalan tapi supir angkot dan bentor yg melakukan hal anarkis di Makassar menolak adanya sistem transportasi online," ungkap pemilik akun @fauzanadhima1.